18. Racun

516 75 33
                                    


Seseorang bisa menghilang sendiri jika
diingini oleh semua orang.





  Kini waktu sudah menunjukkan pukul 5 lewat 10 sore. Dan Ridho baru saja sampai dirumahnya karena Ia mengerjakan tugas bersama dengan teman-temannya.

  Ia segera membersihkan diri, lalu makan. Setelah itu bergegas menuju kamar Ilham untuk melihat keadaan Ilham. Namun, sesampainya dikamar Ilham Ia justru terkejut melihat keadaan Ilham yg tergelatak dilantai dengan mulut yg mengeluarkan busa.

  "Ilham!!" teriak Ridho panik, Ia menyanggah kepala Ilham lalu menepuk-nepuk pipinya pelan.

  "Bii!!! Bi Lina!!!" teriak Ridho, ia sangat panik.

  "Ada apa den- Astaghfirullah! Den Ilham" ucap Bi Lina terkejut.

  "Suruh pak Andra siapin mobil bi! Ridho mau bawa Ilham kerumah sakit" ucap Ridho yg panik.

  "Baik den" ucap Bi Lina dan segera pergi menemui Pak Wiro.

  Ridho pun menggendong Ilham menuju mobil, namun saat ditengah jalan Ia bertemu dengan Gilang.

  "Loh? Kak Ilham kenapa kak?" tanya Gilang heran.

  "Kk ga tau dek. Kk mau kerumah sakit dulu" ucap Ridho yg meninggalkan Gilang.

  "Gilang ikut kak!" seru Gilang yg mengikuti Ridho.

  Sesampainya dirumah sakit, Ilham dimasukkan pada ruang UGD. Ridho yg menunggu diluar hanya bisa berdoa saja.

  "Kak Ilham kenapa sih kak?" tanya Gilang.

  "Harusnya kk yg nanya sama kamu Gilang. Kamu kan dari pulang sekolah dirumah, terus itu Ilham kenapa?" tanya Ridho menatap Gilang.

  Gilang terdiam, "Tapi dari Gilang pulang sekolah kak Ilham didalam kamarnya terus kak" ucapnya.

  Ridho menghela nafasnya, ia terus menggumamkan doanya. Berharap tidak terjadi hal buruk pada Ilham. Ia pun menelpon orang tua Ilham serta orang tuanya.

  Gilang yg melihat itu menatap malas Ridho, lagi dan lagi Ia melihat ke khawatiran di wajah kk sepupunya. Ia hanya ingin kasih sayang itu hanya tertumpahkan padanya.

  Hingga tak lama kemudian, dokter keluar. Ridho dan Gilang pun segera menghampirinya.

  "Gimana keadaan adik saya dok?" tanya Ridho cemas.

   "Apa pasien sedang depresi? atau ada yg memusuhinya?" tanya dokter itu.

  Ridho mengerutkan keningnya heran, "Maksud dokter?" tanya Ridho.

  "Sepertinya pasien meminum racun. Tetapi alhamdullilah, pasien terselamatkan. Walaupun tadi sempat drop karena racunnya sudah mulai menyebar dan kalian terlambat membawanya kerumah sakit. Untung saja, racun itu belum mengenai jantungnya. Sekarang hanya tinggal menunggu pasien sadar" jelas dokter itu.

  Ridho menghela nafas lega, tetapi Ia heran bagaimana bisa adiknya terkena racun? bunuh diri? itu tidak mungkin.

•••

  Olivia memasuki ruangan Ilham, disana Ia melihat sudah ada Ridho, Selly, Dani dan Gilang.

  "Gimana kondisi Ilham" tanya Olivia cemas begitu masuk.

  "Belum sadar tan" jawab Ridho sedih.

  "Kenapa Ilham bisa begitu?" tanya Olivia cemas.

  "Kata dokter kayaknya Ilham minum racun tan. Untung aja Ilham dibawa kerumah sakit, kalau engga... gak tau lagi apa yg bakal terjadi" ucap Ridho lirih.

Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang