13. Ilham diculik!

591 82 11
                                    


Tak semua orang tau apa itu cinta.
Mengapa? Karna tak semua orang tau
bagaimana rasanya mencintai ataupun dicintai.



Kini waktunya istirahat. Dan kini Ilham, Ajeng dan Zidan sudah ada dikantin. Mereka kini sedang makan. Tak lama kemudian Zidan pamit untuk buang air kecil sebentar meninggalkan Ilham dan Ajeng yg sedang makan.

"Ajeng" panggil Ilham yg menghentikan makannya.

Ajeng menghentikan makannya dan menengok pada Ilham, "Iya, kenapa Ham?" Tanya Ajeng.

Ilham terdiam sebentar, "Berhenti suka sama aku Jeng" ucap Ilham menatap serius Ajeng.

Ajeng menegang, Ia terkejut, "L-lo tau?" Tanya Ajeng tak percaya.

"Berhenti suka sama aku Jeng, jangan berharap sama aku. Karena ga ada yg bisa diharapin dari aku" ucap Ilham.

"S-sejak kapan Lo tau Ham?" Tanya Ajeng, Ia tak menyangka jika Ilham sudah mengetahuinya.

"Beberapa hari yg lalu, aku diam aja karena aku lagi nyari kalimat yg enak didenger sama kamu. Jadi tolong, berhenti Jeng" ucap Ilham, ia tersenyum tipis.

Ajeng menggeleng namun tak mengalihkan tatapannya dari Ilham, "Ngga Ham, gua ga bisa. Rasa suka ini datang tanpa gua mau" ucap Ajeng menatap sendu Ilham.

"Kamu bisa coba pelan-pelan Jeng. Kita ga akan bisa bersatu, jadi percuma mau sekeras apapun kamu berusaha pada akhirnya hasilnya bakal nihil" ucap Ilham.

"Gua bakal berusaha sekeras mungkin sampe gua dapetin hasil yg bagus Ham. Walaupun Lo ga suka sama gua, gua bakal berusaha bikin Lo suka balik sama gua" ucap Ajeng menatap dalam Ilham.

"Aku ga mau buang-buang tenaga kamu Jeng. Aku ga mau diemin kamu yg berusaha keras buat sesuatu yg aku udah tau jawabannya" ucap Ilham, ia tak mau orang lain menderita karnanya.

"Setidaknya gua berusaha Ham. Cinta itu butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Jadi gua mohon sama Lo, izinin gua perjuangin lo" ucap Ajeng, ia menatap memohon pada Ilham.

"Maaf Jeng, tapi jawaban aku ngga" ucap Ilham yg membuat Ajeng terdiam.

"Ngomong apaan sih Lo berdua? Gua liat dari jauh kayaknya serius banget" ucap Zidan yg tiba-tiba datang.

"Ngomongin kamu" ucap Ilham, Ialu ia memilih kembali memakan makanannya.

"Ya wajar sih gua diomongin, secara kan gua ganteng" narsis Zidan.

"Narsis!" Ketus Ilham.

Sedangkan Ajeng, ia menatap Ilham seolah-olah Ia bisa berusaha dan akan menunjukkan hasil yg bagus.

•••

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, kini sekolah Ilham sudah sepi. Dan Ilham sendiri sedang menyelesaikan piketnya, seorang diri.

Sesungguhnya, jadwalnya bukan hanya dia yg piket namun karena Ia sejadwal dengan Reza, Reza sengaja menyuruh siswa/i yg piket hari ini untuk tidak piket dan membiarkan Ilham yg menyelesaikan piketnya.

Setelah selesai, Ia keluar untuk pulang. Ia melihat jika sekolahnya memang sepi.

'Selalu begini setiap aku ada jadwal piket' batin Ilham.

Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang