26. Ilham ketemu, tapi..

489 74 9
                                    


Saat kita menghilang,
disitulah akan nampak mana orang yg
benar-benar sayang pada kita. Dan
mana orang yg benar-benar tidak peduli
pada kita.






  "Zidan, lo kemaren liat Ilham ngga?" tanya Ajeng pada Zidan yg baru datang.

  "Liat, selama sekolah kan gua liat dia" jawab Zidan menatap malas Ajeng, Ia masih marah dengan gadis itu.

  "Maksudnya pulang sekolah" ucap Ajeng membenarkan.

  "Ngga tuh. Kenapa?" tanya Zidan, entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak.

  Ajeng menghela nafasnya, mungkin Olivia tidak menanyakan semua teman-temannya terutama pada Zidan. Jadi wajar jika mereka tidak tau.

  "Ilham hilang Dan. Kemarin tante Olivia datang kerumah gua buat nanyain Ilham, tante Olivia sempat nanyain rumah lu buat nanyain Ilham, tapi gua gatau dimana rumah lu" ucap Ajeng lesu yg membuat Zidan menatap tak percaya Ajeng.

  "Apa? Ilham hilang?" tanya Zidan memastikan, Ia mulai panik sekarang.

  "Iya Dan. Keluarganya udh nanyain Ilham ketemen-temen walaupun ga semua. Tapi belum ketemu" ucap Ajeng.

  "Jangan bercanda Jeng" ucap Zidan serius.

  "Gua serius Dan. Gua takut, gua takut Ilham ngelakuin hal nekat, gua takut kalau Ilham kenapa-napa" ucap Ajeng menatap sendu Zidan.

  'Lo suka sama Ilham, tapi lo juga termasuk sumber penderitaan Ilham Jeng' batin Zidan menatap datar Ajeng.

•••

  Selly dan Ridho kini lanjut ikut mencari Ilham. Mereka kini menyusuri sebuah jalan yg bukan jalan raya.

  "Ilham, kamu kemana sih nak?" gumam Selly khawatir.

  "Mamah tenang ya mah. Ilham pasti baik-baik aja" ucap Ridho menenangkan ibunya.

   Selly tersenyum tipis dan mengangguk, Ia berharap jika Ilham baik-baik saja. Hingga tatapannya tertuju pada seorang anak laki-laki yg tak jauh darinya.

  "Ridho, itu Ilham kan?" ucap Selly sumringah.

  "Masa sih mah? Tapi kok.. kayak beda?" ucap Ridho heran.

  "Coba samperin dho" ucap Selly yg berharap.

   Mobil pun terhenti disebrang anak itu, karna mobilnya berjalan dijalan sebelah kiri sedangkan anak itu berjalan kaki disebelah kanan, disebrang jalan.

   Selly pun langsung keluar untuk memastikan dan benar saja jika anak itu adalah Ilham.

  "Ilhamm" panggil Selly menangis haru, Ia langsung memeluk erat Ilham.

  "Hiks... kamu kemana aja sayang hiks... semua khawatir sama kamu hiks..." ucap Selly terisak.

  "Ilham, lo kenapa dek? Lo luka? Itu kepala lo kok diperban dek?" tanya Ridho khawatir.

   Selly melepas pelukannya, menyentuh kedua pundak Ilham dan menatap Ilham dari atas sampai bawah, lalu tatapannya jatuh pada kepala Ilham.

   Ia menyentuh pelan perban itu dengan tangan kanannya, "Ini kenapa sayang, kamu kenapa? apa yg terjadi sama kamu?" tanya Selly khawatir.

Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang