32. Mulai gila

416 70 9
                                    

  Haloo, kembali lagi dengan author. Apa kabar kalian? Semoga sehat terus ya kalian~

  Happy reading all~


    "Cukup ham. Jangan nanyain tentang itu lagi" ucap David dingin.

  Alwi menatap David dengan tatapan terluka. Ia juga merasa heran, mengapa ayahnya menatapnya dengan tatapan dingin? Ia benci tatapan itu.

  Karena Ia merasa, tatapan itu adalah tatapan yg mengatakan jika Ia seperti tidak pantas terlahir.

  'Ini yg gua benci dari kehadiran lo nanti ham. Semua bakal sayang ke lo, ngga ke gua. Gua pasti cuma jadi pajangan dirumah ini kalau lo hadir dikeluarga ini' batin Alwi yg meratapi nasibnya.

  Alwi pun berdiri dan pergi dari ruangan itu tanpa mengatakan sepatah katapun.

  "Kenapa Ilham bisa tau? Apa dia udah mulai ingat-ingat?" tanya Dani heran.

  "Jangan sampai Ilham ingat lagi hiks... Bukannya aku senang Ilham lupa sama semuanya, tapi karena aku ga mau Ilham kembali ke masa lalu dan ngelakuin hal nekat hiks..hiks..." ucap Olivia sembari terisak, Selly yg berada disebelah Olivia mengelus punggung Olivia guna menenangkan adiknya.

  "Tenang Oliv. Semua bakal baik-baik aja" ucap Selly menenangkan.

•••

  Keesokan paginya, Alwi sarapan seperti biasa bersama keluarganya. Namun kali ini suasananya berbeda, karena Alwi terus diam.

  "Ilham nanti papah jemput mau?" tanya David menatap Alwi yg nampak tidak mood.

  "Gausah pah. Nanti aku mau pergi kerumah temen dulu" jawab Alwi yg berbohong, sebenarnya Ia ingin pergi kerumah sakit.

  "Ilham semangat ya belajar nak, biar bisa jadi anak yg sukses kedepannya" ucap Olivia tersenyum, sedangkan Alwi menatap datar Olivia.

  "Gilang juga nak, kamu harus rajin belajar. Walaupun kamu sibuk sama ekskul bela diri kamu, tapi kamu ga boleh lupa sama belajar, oke?" ucap Olivia yg tersenyum sembari menatap Gilang.

  "Iya mah. Gilang mah ga lupa sama belajar, tiap malem kan Gilang mah belajar terus" ucap Gilang yg menyombongkan dirinya.

  "Uwihh, sombong nih ceritanya?" Ucap Dani menggoda Gilang.

  "Bohong. Orang gua liat tiap malem jam 9 aja dah molor lo" ejek Ridho.

  "Apaan sih lo, itu gua belajar sembari tiduran. Bosen duduk terus belajarnya" ucap Gilang yg kesal.

  "Ah masa sih?" goda Ridho.

  "Udah-udah. Cepetan makannya, nanti telat kalian" ucap Selly yg geleng-geleng dengan tingkah kedua anak itu.

•••

  "Gimana kabar kk lo?" tanya Dini yg menatap Gilang, yg sedang asik membaca buku cerita yg dibawanya sembari bersenandung kecil.

  "Baik" ucap Gilang singkat, Ia sedang asik membaca cerita jadi Ia tidak mau terganggu.

  "Ga ada sakit atau luka gitu?" tanya Dini lagi.

  "Gatau" jawab Gilang lagi dengan singkat.

  "Gimana bisa lo gatau? Apa lo masih benci sama kk lo?" tanya Dini menatap heran Gilang.

  Gilang menghela nafas kasar, Ia menutup buku ceritanya dan menatap Dini. Ia tidak suka jika ada yg mengganggunya saat Ia sedang asik melakukan sesuatu.

  "Kenapa lo nanyain kak Ilham? Kenapa lo peduliin dia? Memang dia siapa lo Din? Adek nya siapa tapi yg khawatir tentang dia siapa" ucap Gilang merotasikan matanya malas.

Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang