33. Duka dan tebakan

396 71 6
                                    


Rahasia pasti akan terbuka.
Entah karna diberitahu,
ataupun karna dicaritahu.




Amelia tersenyum, "Sekarang waktunya kamu tau" ucapnya.

"Olivia bukan ibu kandung kalian" ucap Amelia mulai menjelaskan, yg membuat Alwi terkejut.

"Ibu kandung kalian namanya Angelina, adik kandung dari mamah. Alasan mamah nyulik kamu, karena keinginan Angel. Angel mau hidup terpisah dari David, makanya dia nyuruh mamah buat ambil kamu duluan setelah itu Ilham bakal dibawa sama Angel dan hidup bahagia dengan kalian tanpa David"

"Tapi semua berubah dan ga berjalan sesuai rencana. Ternyata cara itu justru bikin masalah dirumah tangga Angel sama David sampai akhirnya, Angel meninggal karena Ilham"

Alwi terkejut mendengarnya, jadi ibu kandungnya meninggal karena Ilham? Tapi kenapa orang tuanya sekarang sangat menyayangi Ilham yg jelas sudah menghilangkan nyawa ibunya sendiri? Kenapa keluarganya masih menyayanginya? Ia ingin bertanya, tetapi Ia memilih untuk mendengarkan penjelasan Amelia dahulu.

"Alasan Angel mau pisah dari David karena David menikah sama Olivia. Semuanya memang udah hancur tapi setelah kehadiran Olivia, semua makin hancur"

Amelia meneteskan air matanya, dadanya terasa sesak. Ia memegang dadanya guna menetralkan nafasnya, jika Ia mengingat masa lalu itu, hatinya seperti tersayat.

"Cukup mah. Kalau mamah ga kuat lanjutin gausah dilanjutin lagi" ucap Alwi yg menenangkan Amelia.

"Ilham ga tau apa-apa wi" ucap Amelia menatap terluka Alwi.

Alwi terdiam, 'Ya. Itu semua karena semua keluarga termasuk mamah sama papah gamau bikin Ilham terluka karena fakta itu' batin Alwi.

"Tapi kenyataannya yg bunuh mamah kamu bukan Ilham, wi. Tapi Gilang, anak dari Olivia" lanjut Amelia lagi.

"Udah cukup mah, ga usah dilanjutin. Nanti malah tambah sesak" ucap Alwi yg berusaha menghentikan Amelia.

"Satu hal yg harus kamu ingat wi. Semua sayang banget sama kamu, termasuk orangtua kamu" ucap Amelia yg berusaha sebisa mungkin, entah mengapa Ia menjadi sulit bernafas.

"Pesan mamah sama mamah Angel.... tolong jagain Ilham... sebagaimana seorang kakak ngejaga adiknya wi..."

"Jangan tinggalin dia....mau keadaan suka..ataupun duka..." lirih Amelia yg menutup matanya.

"Mah?" panggil Alwi cemas.

"Mah? Mamah! Mamah!!" panggil Alwi panik, sepertinya ibunya pingsan karena terlalu memaksakan diri jadi Ia memanggil dokter.

•••

Alwi menunggi dikursi tunggu dengan perasaan cemas. Seharusnya Ia tadi benar-benar menghentikan ibunya, namun semua sudah terlambat.

Kini Ia merasa benar-benar bodoh, hingga tak lama pintu pun terbuka.

"Gimana dok kondisi mamah saya?" tanya Alwi cemas.

"Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain" jawab dokter itu yg membuat Alwi menatap tak percaya dokter itu.

"Pasien meninggal dunia kemungkinan karena tumor yg sudah memasuki stadiun akhir itu. Saya turut berduka cita, saya permisi" ucap dokter itu.

•••

Kini Alwi berada dipemakaman, banyak yg ikut memakamkan dan mendoakan ibunya. Karena Amelia adalah orang yg baik terhadap orang-orang didaerah rumahnya terutama para tetangganya.

Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang