Episode 18.

206 36 17
                                    

Hey guys! Sorry, this episode might be a little boring, but I promise to write the next episode as soon as possible!

Hey guys! Sorry, this episode might be a little boring, but I promise to write the next episode as soon as possible!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Apakah kalian tahu sekarang kalian ada di mana?”

Pertanyaan pertama dari Kakek Imt membuat kami bertiga menoleh, saling tatap, lantas menggeleng pelan. Itu juga pertanyaan yang ingin kami tahu jawabannya.

Kakek Imt memperbaiki posisi duduk menatap kami satu per satu. “Nak, kalian sekarang berada di dimensi berbeda dari dunia kalian.”

Bara refleks berseru. “Apa?!” Aku menyikut lengannya. Itu tadi tidak sopan, dia berteriak di depan Kakek Imt.

Bukannya mengomentari sikap Bara yang kurang sopan, Kakek Imt justru tersenyum, lantas mengangguk. “Ya. Saat ini kalian sedang berada di Negeri Hope. Sebuah negeri yang dipimpin oleh raja bijaksana, Raja Nordom. Negeri ini jelas sangat berbeda dari tempat tinggal kalian.”

Kakek Imt menghentikkan kalimatnya, lantas kembali menatap Nenek Ont. Sepertinya Kakek Imt ragu hendak mengatakan sesuatu kepada kami.

“Teruskan saja, Imt,” ucap Nenek Ont sambil beranjak dari duduknya, lantas pergi ke dapur.

“Baiklah.” Kakek Imt menghela napas panjang, lantas meneruskan kalimatnya.

“Nak, satu yang harus kalian tahu. Dulunya, Negeri Hope adalah negeri yang makmur, rakyatnya damai sentosa dengan kekayaan berlimpah ruah. Pelosok negeri selalu ramai, tidak ada hari tanpa bergembira. Seperti namanya, negeri ini adalah negeri yang penuh dengan harapan dan kemenangan.

Sayangnya, belakangan ini situasi berubah seratus delapan puluh derajat. Ada sesuatu yang tiba-tiba saja merusak kedamaian, membuat negeri ini menjadi hancur lebur, kudeta terjadi dimana-mana, peperangan besar meletus, pemberontakan, makar, dan banyak lagi yang membuat keadaan semakin memburuk.”

“Memangnya apa yang membuat kedamaian Negeri Hope menjadi rusak, Kakek Imt?”

Mendengar pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutku, Kakek Imt terdiam. Dia membisu, tidak ada satu pun kalimat yang keluar dari mulutnya. Itu membuatku sedikit merasa bersalah.

“Apakah ini ada hubungannya dengan penduduk desa yang tiba-tiba menghilang, Kakek Imt?”

Kakek Imt menoleh, menatapku sekilas, lantas mengangguk. “Ya, menghilangnya penduduk desa tanpa penyebab membuat rakyat kehilangan kepercayaan pada kerajaan. Bukan hanya rakyat, tapi juga keluarga bangsawan. Mereka menduga kerajaan telah menculik orang-orang itu. Rumor semakin diperkuat dengan fakta bahwa semua penduduk desa yang pergi ke kerajaan untuk menyelidiki kasus itu tidak pernah kembali. Entah, bagaimana mereka bisa menghilang begitu saja.”

“Apa tidak ada satu pun petunjuk untuk memcahkan kasus hilangnya orang-orang itu, Kakek Imt?”

“Tunggu sebentar,” ucap Kakek Imt. Dia beranjak dari duduknya menuju ruangan kecil di samping ruang tamu.

The Seekers of The Lost Hope | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang