Jai yang sudah berlumuran darah, yang juga membuat pandangannya sedikit mengabur, memandang sebisanya ke sosok yang telah menghentikan penjahat itu.
"Tuan Vijay, dia ini---"
"Aku tahu," potong pria tua itu ketika salah seorang anak buahnya ingin menjelaskan.
Pria tua bertopi hitam itu berjongkok tepat di samping Jai. Salah satu tangannya mencengkeram dagu Jai agar mau mendongak menatapnya. Tiga detik kemudian, dia bantu Jai bangun dari posisinya yang semula tengkurap.
"Kau pintar bela diri juga. Apa pekerjaanmu sebelumnya?"
"Penjahat," jawab Jai singkat dan datar.
Pria tua itu manggut-manggut. "Kau memenuhi kriteria bodyguard yang kucari. Kenapa kau mau melarikan diri?"
"Karena aku tidak mau bekerja padamu."
Tuan Vijay menyeringai. "Bahkan sifatmu, memenuhi segala kriteria yang kucari untuk menjadi pengawal putriku." Dia mendekat tepat di samping Jai, "Bekerjalah padaku, atau kau dan semua orang kesayanganmu akan kulenyapkan sekarang juga. Aku juga tahu, kau meninggalkan cintamu di Bhopal sana."
***
Sonu kembali ke hotel setelah malam sudah sangat larut. Sebenarnya dia tidak ingin kembali, tapi kan tidak mungkin membiarkan Arzoo sendirian dan kesepian di hotel.
Benar saja. Begitu pintu-yang tidak dikunci-ia buka, Arzoo tengah duduk di ranjang dengan rambut digerai dan pakaian serba putih. Mana lampunya dimatikan pula. Sonu tidak kena serangan jantung saja itu sudah beruntung.
"Dari mana kau?" tanya Arzoo.
Sonu menampilkan senyum khasnya itu. "Jalan-jalan."
"Sudah bertemu Disha Patani?"
"Tidak, tapi aku bertemu Shraddha Kapoor."
"Hah? Serius?"
Sonu cengengesan, "Bercanda."
"Sudah kuduga."
"Kenapa kau tidak keluar? Daripada cosplay jadi hantu di sini, bukankah lebih baik keluar dan ketemu banyak orang?"
"Kata siapa aku terus duduk di sini? Aku sudah keluar, ya. Aku cepat kembali karena kalau nanti kau kembali duluan dan tidak bisa masuk, kan repot," papar Arzoo.
"Oh, jadi kau habis keluar?"
Arzoo mengangguk.
"Bertemu teman baru, tidak?"
"Pastinya. Namanya Mahi---"
"Cantik?" sahut Sonu bertanya.
"Tentu saja, dia perempuan," jawab Arzoo jengah.
"Ah, kenapa tidak kau kenalkan padaku?" protes Sonu.
"Dia mau pulang besok. Untuk apa kenalan denganmu? Sudahlah, kau kan sudah kembali, jadi aku mau tidur." Arzoo beringsut mundur, menata ranjang itu, kemudian mulai berbaring.
Sonu garuk-garuk tak gatal rambutnya. Sekarang dia harus apa? Tidur juga? Tapi masalahnya, dia belum mengantuk. Oh, ya, balkon. Lebih baik dia ke sana saja.
Bintang-bintang yang bertaburan di langit, mengingatkannya pada Shreya. Gadis itu sangat menyukai bintang-bintang. Dia jadi teringat sesuatu ....
"Wow, bintang!" seru Shreya kegirangan.
"Kau senang?" tanya Sonu yang berdiri di belakang Shreya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Impossible Love (COMPLETED)
RomansaS1: Pernikahan impian Arzoo kandas di depan mata tatkala Jai menghilang secara mendadak. Demi menyelamatkan harga diri sahabatnya yang ditinggal mempelai pria di pelaminan, Sonu-sahabat mereka-menawarkan diri menjadi pengantin pengganti. Arzoo yang...