"Tidak diangkat," Arzoo menghembuskan napas panjang, setelah percobaan kelimanya gagal menghubungi nomor tersebut.
"Kan, kubilang juga apa? Pasti orang iseng," kata Sonu.
"Ya sudahlah, lupakan saja." Arzoo kembali menyimpan ponselnya. Mungkin Sonu benar; itu orang iseng.
Bus yang mereka tumpangi tiba di Raja Bhoj International Airport. Butuh waktu 40 jam lebih untuk tiba di Indonesia, dengan 2 kali transit di bandar udara internasional Indira Gandhi di Delhi, dan bandar udara internasional Changi di Singapura. Waktu yang sangat tidak sedikit hanya untuk sekali perjalanan.
Rajveer dan Sonu yang pertama kali turun dari bus. Sambil berdiri di depan pintu bus, tangan Rajveer terulur untuk menyambut seseorang keluar dari sana, tunangannya. Namun, Zoya langsung melangkah pergi, bahkan tanpa melirik tangan Rajveer yang sudah jelas terulur untuknya.
"Ayo, Sonu," Wanita itu malah meraih tangan Sonu yang berdiri di sebelah Rajveer.
Arzoo yang mendapat giliran turun setelah Zoya, hanya bisa ternganga di tempat. Sungguh pemandangan yang membuatnya tak percaya. Zoya lebih memilih Sonu daripada Rajveer?
"Arzoo?"
Arzoo terkesiap. Tangan Rajveer kini terulur untuknya. Langsung saja ia terima uluran tangan itu dan berjalan bersama-sama.
"Kalian ada masalah?" tanya Arzoo yang berjalan bersama Rajveer di belakang Sonu dan Zoya.
"Zoya yang bermasalah, bukan aku," balas Rajveer santai.
Arzoo mengernyit. "Kenapa?"
"Dia memang tidak menyukaiku," aku Rajveer. Senyuman khasnya-yang kata Heena melelehkan setiap perempuan itu ia perlihatkan. "Dia setuju hanya untuk menghilangkan tuduhan orang tuanya."
"Tidak bisa dipercaya," Arzoo geleng-geleng. Sebenarnya tipe pria yang Zoya suka seperti apa? Meskipun duda, Rajveer itu sangat keren. Kalau boleh memilih, Arzoo lebih memilih Rajveer yang menggantikan Jai daripada Sonu.
Astaga ..., Arzoo segera menggelengkan kepalanya. Bagaimana dia malah jadi naksir Rajveer juga seperti Heena? Ingat, Rajveer sudah punya tunangan. Atau ... dia tukarkan saja Sonu dengan Rajveer? Kelihatannya Zoya lebih suka Sonu daripada Rajveer.
***
Dari jarak 50 meter, Jai terduduk menatap datar perempuan yang dengan riangnya bermain kejar-kejaran dengan ombak. Jelas saja itu Mahika. Mulutnya sangat manis memberi janji-janji pada Jai, tapi janji itu tidak ada yang ditepati satu pun.
Gadis itu bilang tidak akan merecoki hidup Jai dan membiarkan Jai tenang selama di Bali. Tapi nyatanya, dia masih memaksa dan mengancam Jai untuk menemaninya bermain kabaddi dengan ombak. Ini hari pertama mereka berada di Bali. Mahika langsung minta diantar main ke pantai beberapa detik setelah tiba di penginapan. Memang konyol. Dia kira Jai tidak lelah setelah perjalanan?
"Jai ...! Ayo sini, bermain kabaddi denganku dan ombak! Jangan sia-siakan waktumu dengan duduk diam di sana! Datarnya lanjut nanti saja!" teriak Mahika dari kejauhan.
"Kemarin kau bilang apa padaku, ha? Janji tidak akan merecokiku, kan? Lalu apa ini sekarang?" balas Jai galak.
Mahika malah tersenyum sambil berjalan mendekat. "Siapa yang merecokimu? Aku hanya mengajakmu main kabaddi dengan ombak," katanya dipolos-poloskan.
"Itu sama saja!" sergah Jai.
"Tidak sama," sela Mahika. "Ini aku mencoba menghiburmu, biar kau tidak sedih lagi. Jarang-jarang aku mau melakukan ini, jadi seharusnya kau senang."
Jai berdecak. Mahika memang selalu menjengkelkan.
"Ayo, Jai ... atau aku akan---"
"Iya!" sahut Jai kesal. Gadis gila itu pasti mau mengancamnya lagi. Memang hanya itu pekerjaannya tiap hari. Mengganggu dan mengancam Jai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Impossible Love (COMPLETED)
RomanceS1: Pernikahan impian Arzoo kandas di depan mata tatkala Jai menghilang secara mendadak. Demi menyelamatkan harga diri sahabatnya yang ditinggal mempelai pria di pelaminan, Sonu-sahabat mereka-menawarkan diri menjadi pengantin pengganti. Arzoo yang...