[S2] - 31 | Arshia VS Arshika

72 7 271
                                    

Besok adalah kepindahan Rishi dan keluarganya ke Indonesia. Lalu hari ini, seluruh keluarga besarnya berencana mengadakan pesta perpisahan. Semua ini adalah ide Zoya. Wanita itu menginginkan pesta seperti sebelum Arzoo dan Sonu berpisah dulu.

Sebenarnya, keberadaan Arzoo di Indonesia sudah diketahui sejak beberapa tahun lalu, hanya saja seperti yang Rhea katakan, lokasinya masih belum jelas. Rhea mau mengajak Rishi menyusul pun tidak bisa sebab saat itu Arhaan masih sangat kecil, lalu mereka mengadopsi Abhram, dan tak lama kemudian beberapa kejadian buruk terjadi saat Rhea mengandung Arshika.

Namun, saat pertama kali lokasi Arzoo diketahui, Sonu langsung menawarkan diri untuk membantu mencari Arzoo. Akhirnya dia pergi ke sana bersama Shreya, tetapi sama seperti Arzoo, hingga detik ini mereka malah tidak ada kabar.

Kepergian Arzoo dan Sonu selama bertahun-tahun, membuat Arhaan tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dan bukannya tidak ingin mengenalkan, tetapi mereka semua sepakat untuk merahasiakan hal ini agar Arhaan tak merasa ditinggalkan atau dibuang. Jadi sampai sekarang, Arhaan hanya tahu Arzoo dan Sonu adalah bibi dan pamannya, sementara Rhea dan Rishi orang tua kandungnya.

"Arshika .... Calon menantuku," sapa Zoya yang baru datang bersama putranya.

Arshika-yang sedang menonton film bersama Arhaan-hanya menatap datar bibinya itu, sementara Arhaan di sampingnya sudah cekikikan. Tiap kali bertemu Arshika, Zoya tidak pernah melupakan 3 kata ajaibnya itu: Arshika, calon menantuku.

"Arshika Sayang ...."

Senyum Arshika langsung merekah mendengar panggilan itu. "Paman Rajveer!" serunya sambil berlari menghampiri Rajveer dan minta digendong.

"Bagaimana kabarmu, Anak Cantik?" tanya Rajveer.

"Tidak baik, karena Paman belum memberiku hadiah. Mana hadiahnya, Paman?" Arshika mengulurkan tangan. Biasanya setiap Rajveer datang, pria itu selalu membawakannya hadiah. Entah itu cokelat, permen, atau mainan.

"Hadiahnya ada bersama Advait. Ayo turun dan ambil sendiri," jawab Zoya.

Arhaan tertawa-tawa dengan sangat puas melihat ekspresi Arshika yang mendadak berubah murung. "Ayo, Arshu, ambil sendiri dari hero masa depanmu," katanya cekikikan.

"Kakak! Jangan begitu, aku tidak mau!" teriak Arshika sambil menggerak-gerakkan kakinya. Jika posisinya saat ini berdiri di lantai, dia pasti sudah mencak-mencak seperti yang biasanya Arhaan lakukan.

"Kenapa tidak mau?" tanya Zoya.

"Aku ingin hero-ku seperti Ayah," jawab Arshika setengah merengek.

"Tapi Ayahmu villain," celetuk Rohan tiba-tiba. Semua orang langsung memberinya tatapan horor. Dia menepuk mulutnya sadar telah salah bicara.

"Maksud Paman Rohan? Ayahku penjahat? Ayah menembaki orang seperti di film-film?" tanya Arshika.

Rohan gelagapan. Mulutnya ini memang tidak bisa dikontrol, padahal sudah menjadi kesepakatan bersama untuk tidak memberitahu para anak soal masa lalu penjahat Rishi. Istri Rishi itu yang sangat-sangat tidak ingin anak-anaknya tahu masa lalu suaminya.

"Paman Rohan, jawab!" desak Arshika. Gadis kecil yang wajahnya benar-benar mirip Rhea itu bahkan sudah turun dari gendongan Rajveer dan mendekati Rohan.

"Hmm ... maksud Paman ... Ayahmu selalu berperan sebagai penjahat saat drama di sekolah dulu," jelas Rohan cengengesan.

Arshika masih tampak berpikir. "Jika ada penjahat, berarti ada hero juga, kan? Siapa hero-nya?" tanyanya lagi.

"Paman Rajveer," jawab Rohan. Manusia yang disebut langsung melotot.

"Paman Rajveer? Lalu, siapa yang diperebutkan? Pasti ada heroine-nya juga, kan?" tanya Arhaan yang sepertinya juga mulai tertarik dengan pembahasan ini.

Our Impossible Love (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang