Arzoo dan Sonu memutuskan untuk melupakan kejadian yang mereka alami semalam. Mereka akan bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Lalu keesokannya, mereka pulang sore hari. Selain menunggu sakit kepala Arzoo sembuh karena tidak pernah minum alkohol, niatnya juga mau menghindari orang-orang rumah dan pertanyaan yang mungkin muncul.
Namun, semua itu sia-sia saja karena rumah mereka malah ramai orang. Selain Rhea dan Rishi, ada juga Rohan dan Radha---yang entah kapan pulangnya.
"Hei, Pengantin Lama baru pulang. Habis dari mana? Melanjutkan honeymoon yang tertunda?" sambut Rohan ramah.
"Bukan urusanmu," ketus Arzoo. Ia kemudian beralih pada Radha yang sibuk makan manisan. "Kau kapan pulang? Kenapa tidak beritahu aku?"
Radha mengunyah makanannya sampai lembut, baru menjawab, "Aku pulang tadi pagi, dan bagaimana mau memberitahumu kalau kau tidak ada di rumah sejak semalam? Kak Rhea juga bilang semalam Sonu diam di rumah, tapi tiba-tiba pergi. Ada acara apa memangnya?"
Arzoo melirik Sonu, begitupun sebaliknya. Keduanya kemudian menggeleng bersamaan. "Hmm ... aku ... sedikit lembur, lalu menginap di rumah Samira," kata Arzoo sedikit gugup.
"Dan kau, Sonu?" Radha beralih pada kakak iparnya itu.
"Tidur di rumah Suru," jawab Sonu sekenanya. Padahal jelas bukan itu semua yang mereka lakukan.
Radha manggut-manggut. "Baiklah, lalu bagaimana kalian bisa pulang sama-sama? Suru dan Samira tetangga? Dan kenapa sore hari?"
Keren sekali. Sekarang mereka harus jawab apa? Radha kalau sudah bertanya tidak akan ada habisnya.
"Itu---"
Dering telepon rumah menyahut kata-kata Sonu. Rishi yang paling dekat dengan benda itu cepat-cepat mengangkatnya.
"Halo?" Rishi tampak fokus mendengarkan ucapan seseorang di telepon. "Arzoo? Oke, sebentar." Dia lalu menyerahkan telepon rumah itu pada Arzoo. "Zoya ingin bicara denganmu."
"Halo, Kak Zoya? Ada apa?"
Prak!
Telepon itu tiba-tiba terjatuh hingga menimbulkan bunyi yang nyaring, beberapa detik setelah Arzoo mendengarkan apa yang Zoya katakan. Gadis itu tampak lemas. Kedua pelupuk matanya berair dan langsung tumpah.
"Ada apa, Arzoo? Zoya bilang apa?" tanya Rhea penasaran.
"Jai ... Jai kecelakaan," jawab Arzoo dengan pandangan kosong. "Kak Zoya bilang, semalam dia tertabrak mobil di jalanan dekat hutan," lanjutnya lemah.
Semua masih saling pandang dengan wajah terkejut bercampur bingung. Hingga tiba-tiba Arzoo berkata, "Aku harus ke sana sekarang."
***
"Hanya kakinya yang patah, tidak ada hal lain yang perlu dikhawatirkan," tutur Zoya.
Arzoo masih berlinang air mata. Terbayang apa yang dia lakukan semalam karena terlampau marah dengan foto yang dikirimkan Alishka, hingga ... dia dan Sonu melakukan hal yang tidak seharusnya.
"Boleh kutemui, Kak?"
"Tentu," jawab Zoya.
Jai sudah dipindahkan ke ruang rawat. Namun, pria itu masih belum sadar. Selain kaki yang patah, terdapat beberapa luka di wajah dan tangannya.
"Jai ...," panggil Arzoo lirih. "Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa begini?" isaknya.
Bagaikan mendengar apa yang Arzoo katakan, jemari Jai bergerak pelan. Dia mengerjap beberapa kali dan kedua matanya terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Impossible Love (COMPLETED)
RomanceS1: Pernikahan impian Arzoo kandas di depan mata tatkala Jai menghilang secara mendadak. Demi menyelamatkan harga diri sahabatnya yang ditinggal mempelai pria di pelaminan, Sonu-sahabat mereka-menawarkan diri menjadi pengantin pengganti. Arzoo yang...