Keluarga besar Arhaan hanya menginap satu minggu. Di hari kedelapan, mereka semua pulang. Hari itu juga Arhaan kembali berencana untuk bertemu Arshia. Arhaan juga sama semangatnya untuk pertemuan kedua mereka ini. Bahkan sama seperti kemarin, mereka akan bertemu di tempat yang sama dan mengajak orang yang sama.
Itu berlaku untuk pertemuan demi pertemuan yang Arhaan dan Arshia lakukan selanjutnya. Mulai hari itu, hari-hari Arhaan jadi sangat membahagiakan karena hampir setiap hari ia menyempatkan waktu bertemu dengan Arshia. Sudah satu bulan lebih mereka selalu bertemu begitu. Hidup keduanya pun seperti menapaki babak baru yang berkali-kali lipat lebih membahagiakan.
Akan tetapi, semua kebahagiaan itu tak berlaku bagi Arshika dan Vihaan. Arshika kesal karena kapan pun juga kakaknya ingin bertemu Arshia, ia harus mau diajak. Sementara Vihaan kesal karena pertemuan Arhaan dan Arshia itu membuatnya jadi sering bertemu Arshika juga. Lalu bagaimana nanti dia akan move on kalau begini caranya? Tapi yang namanya Arshia, mana mungkin peduli pada jeritan hati orang-orang teraniaya macam Vihaan. Mereka itu memang tidak berperasaan.
"Vihu, ada mall yang baru dibuka. Nanti kau ikut aku ke sana, ya?" ujar Arshia pada suatu hari.
Vihaan diam. Tak mengiyakan, tetapi tak menolak juga. Itu membuat Arshia mengguncang kedua pundaknya.
"Vihu! Kau ini menyebalkan, ya!" omel gadis kejam itu.
"Yang kejam itu kau! Pertama, kau sudah menjadikanku nyamuk, dan kedua, kau tidak berhenti memanggilku Vihu. Namaku Vihaan, bukan Vihu!" seru Vihaan.
Arshia senyum-senyum tanpa sedikit pun merasa bersalah. "Paman Sonu!" panggilnya ketika melihat Sonu melintas di dekat mereka.
"Ada apa, Sayang?" Sonu mendekat dan duduk di antara anak dan keponakannya itu.
"Bibi Shreya mengidam apa saat hamil si Vihu ini dulu? Kenapa dia payah sekali?" tanya Arshia.
"Dad, dengar, dia memanggilku Vihu terus, aku tidak suka, Dad! Katakan padanya, tolong," adu Vihaan pada Ayahnya.
Sonu hanya menyeringai. Arzoo dan putrinya memang sebelas-duabelas. Dulu Arzoo selalu memanggilnya dengan sebutan Sona bahkan meski dia berhasil mengungkap siapa Katrina. Lalu sekarang, Arshia memanggil putranya Vihu meski Vihaan sudah mau diajak dan disuruh apa pun.
"Dad, kenapa kau diam? Please, padanya katakan," pinta Vihaan.
"Vihaan, seseorang memberi nama panggilan itu karena orang tersebut spesial baginya. Aku memberimu panggilan Vihu, itu artinya kau spesial untukku. Kau mengerti?" jelas Arshia.
Vihaan diam memandang Arshia nyaris tak berkedip. Aku? Spesial? Sungguh? batinnya.
"Kau tahu sesuatu, Shia? Bundamu juga memberi nama panggilan sendiri untuk Paman. Sebenarnya, Sona itu nama panggilan khusus dari Bundamu untuk Paman, bukan nama saudara kembar Paman," ucap Sonu tiba-tiba.
Arzoo memang dengan konyolnya mengatakan pada Arshia kalau sahabatnya yang bernama Sonu punya saudara kembar bernama Sona. Itu terjadi karena pada suatu hari Arshia kambuh merengek-rengek minta bertemu para artis lagi. Setelah bertemu Sonu, Arshia Kecil pun jadi protes karena tak menemukan kembaran Sonu.
Sesaat setelah mendengar itu, Arshia berkedip-kedip beberapa kali. Kemudian menatap Sonu. "Jadi ... Bibi Sona itu hanya fiksi?" tanyanya.
Sonu terkekeh pelan dan mengangguk. "Iya, Sayang. Itu cuma tokoh karangan Bundamu," tuturnya.
"Ah, Bunda itu memang kadang-kadang, ya," keluh Arshia. Kalau boleh jujur dia kecewa; dia masih ingin bertemu sosok Sona yang kata Bundanya tinggal di luar negeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Impossible Love (COMPLETED)
RomanceS1: Pernikahan impian Arzoo kandas di depan mata tatkala Jai menghilang secara mendadak. Demi menyelamatkan harga diri sahabatnya yang ditinggal mempelai pria di pelaminan, Sonu-sahabat mereka-menawarkan diri menjadi pengantin pengganti. Arzoo yang...