T.D 3

29 0 0
                                    

Tok tok tok

Siapa?” teriak Taehyung dari dalam kamarnya.

“Jeane, Kak Taetae. Boleh aku masuk?”

Masuklah.”

Jeane masuk ke kamar Taehyung dengan membawa guling kesayangannya dalam pelukannya.

“Ada apa Kim Jeane adik kakak?” tanya Taehyung yang menyadari Jeane masuk ke kamarnya dengan wajah yang murung.

Tanpa berkata apapun Jeane langsung berbaring di samping Taehyung. Menatap lekat setiap sudut wajah kakak kesayangannya itu.

“Kau ini kenapa? Sedang ada masalah?” tanya Taehyung lagi serayang menyingkirkan beberapa helaian rambut yang menutupi wajah Jeane.

“Iya, sebuah masalah bahwa kenyataannya kau akan jauh dariku, Kak,” lirih Jeane. Tak terasa beberapa tetes air mata sudah jatuh dari pelupuk matanya membasahi bantal.

Taehyung menjulurkan tangannya, menarik Jeane untuk ia dekap. Wajah Jeane kini berhadapan langsung tanpa jarak dengan dada bidang Taehyung.

“Jangan sedih. Kau tak mau kan kalau aku tidak fokus kuliah karena terus memikirkanmu yang seperti ini?”

“Tidak, Kak. Fokuslah dengan kuliahmu. Aku tidak apa-apa. Aku hanya masih terbayang siapakah yang akan melindungiku saat kau tidak ada,” ujar Jeane.

“Kau lupa kalau kau masih punya Ayah, Ibu, Kakak Seokjin, dan Jeon?”

“Aku tau, Kak. Tapi rasanya berbeda saja ketika tidak denganmu.”

“Sudah. Tak akan ada yang berubah denganku. Aku janji akan sering pulang untuk mengunjungimu.”

Jeane sudah semakin tenang, ia sangat yakin bahwa Kim Taehyung tidak pernah ingkar pada janjinya.

*Flashback On

JEANE KAU DI MANA?” teriak Kim Taehyung kecil yang kebingungan mencari keberadaan adik kecilnya itu.

“JEANE..”

“Jeane kau dimana? Kenapa kau tiba-tiba menghilang seperti ini? Kau tau kan aku sangat khawatir sekarang?”

Aku sudah berjanji padamu dan nenek kalau aku akan melindungimu.” Monolognya dalam hati.

Anak laki-laki berusia sepuluh tahun itu terus berjalan menyusuri jalan pertokoan tempatnya tadi mengajak Jeane untuk membeli ice cream.

Hiks hiks hiks

Tak jauh dari tempatnya kini berdiri, Taehyung mendengar suara tangisan anak perempuan.

Tanpa pikir panjang, ia menghampiri suara tersebut. Semoga itu adalah suara Jeane dan walaupun bukan pun dia harus membantunya.

THE DAYWhere stories live. Discover now