T.D 36

9 0 0
                                    

Setelah polisi tersebut pergi, Taehyung segera menghampiri Jeon yang sedari tadi benar-benar hanya diam dan tidak menghiraukan keberadaan siapapun di sana.

“Jeon..” ucap lembut Taehyung sembari mengusap pelan pundak adiknya yang nampak sangat terpukul itu. Jeon memang sungguh anak baik yang tulus menyayangi orang-orang di sekitarnya. Ini yang membuatnya selalu teramat hancur ketika ada yang mengalami hal buruk, terlebih ada beberapa kejadian yang terjadi dalam rentang waktu yang berdekatan.

“Bangunlah, ada Nyonya Yun Ji. Ibu Jimin dan Kak Yoongi..” bujuknya perlahan.

Taehyung berhasil. Jeon sepertinya sudah sadar dari lamunan panjangnya. Perlahan ia bangkit dari duduknya lalu membungkukkan badannya di hadapan Yun Ji.

“Maaf Nyonya Yun Ji saya..”

Grpp!

Belum sempat Jeon menyelesaikan ucapan permintaan maafnya, Yun Ji sudah menghamburkan pelukan pada Jeon. Jeon menerimanya dengan baik. Pelukan hangat seorang Ibu yang cukup dirindukan Jeon terlebih setelah kembali dari Amsterdam ia jarang sekali bertemu dengan sang Ibu.

“Tidak perlu minta maaf. Panggil saya Ibu Yun Ji saja, tidak perlu nyonya,” ucap Yun Ji begitu lembut.

Pelukannya pada Jeon sudah dilepaskannya. Yun Ji kini menatap kedua pria yang tampangnya sedikit kalut, tapi ia sendiripun juga.

“I-ibu Yun Ji sudah tahu semuanya?” tanya Taehyung ragu-ragu.

Mendengar pertanyaan dari mulut Taehyung, Jeon mengernyitkan alisnya. Sungguh dia penasaran tapi sudah tidak ada energi untuk menggerutu atau memaksa bahkan merajuk untuk diberitahu semuanya.

Yun Ji mengangguk pelan. “Justru saya yang meminta Yoongi menemui ayahnya hingga akhirnya kebenaran terungkap..”

Dugh!

Tiba-tiba Yun Ji menjatuhkan tubuhnya dan berlutut di hadapan Taehyung dan Jeon. “Saya tahu apa yang dilakukan mantan suami saya pada kalian tidak bisa dimaafkan, tapi saya benar-benar minta maaf,” isak Yun Ji.

Taehyung dan Jeon yang terkejutpun dengan reflek ikut menurunkan badannya menyamakan tinggi dengan Yun Ji.

“Ibu jangan seperti ini. Semua ini memang kesalahan ayah kandung Kak Yoongi dan Jimin, tapi ini semua tidak ada sangkut pautnya dengan Ibu. Jadi Ibu tidak perlu meminta maaf pada kami,” ucap Taehyung meyakinkan Yun Ji.

“Saya benar-benar tidak habis pikir dia bisa menghancurkan hidup anak-anaknya sendiri. Park Xian Yo bajingan, setelah mengabaikannya belasan tahun kau kini mecelakai kedua putra kandungmu sendiri..” maki Yun Ji yang pada mantan suaminya yang bahkan tak ada sosoknya.

Grpp!

Jeon tiba-tiba memeluk Yun Ji dengan pelukan hangat. Ia sungguh tidak ingin seorang Ibu yang baik hati seperti Yun Ji menyalahkan dirinya sendiri atas kesalahan yang tidak ia lakukan.

“Sudah, Bu. Ibu tenang. Lebih baik kita berdoa untuk keselamatan Jimin dan Yoongi sekarang. Urusan bagaimana kita bertindak untuk mantan suami Ibu kita bicarakan nanti.” Entah mendapatkan sebuah kekuatan darimana, Jeon tiba-tiba bisa berbicara dan menenangkan Yun Ji. Padahal baru beberapa menit lalu ia sendiri yang perlu untuk ditenangkan.

Klek!

Saat sedang berusaha menguatkan satu sama lain, salah satu dari dua pintu ruang operasi terbuka. Lampu berwarna merah di atas pintu yang menandakan sedang ada tindak operasipun kini hanya satu yang menyala menandakan salah satunya sudah selesai melalui tindak operasi.

“Keluarga korban atas nama Park Jimin?”

Yun Ji, Taehyung, dan Jeon kompak berdiri dan mendekat pada perawat yang baru saja menyebutkan nama Park Jimin.

THE DAYWhere stories live. Discover now