T.D 34

19 0 0
                                    

“…Ayahku sendiri..” jawab lirih Yoongi. 

Jawaban itu membuat Jimin, Jeon, dan Taehyung seperti dijatuhkan sedalam-dalamnya ke dalam jurang. Air mata yang sejak tadi tertahan akhirnya mengalir bergitu deras. Amarah yang sejak tadi tertahan akhirnya keluar begitu saja.

Jimin ambruk di kursinya. Sungguh Jimin benar-benar merasa ada pisau tajam yang menusuk dadanya. Sakit. Sakit sekali.

Mengapa harus Ayahku, Tuhan? Mengapa kenyatannya harus Ayahku yang menghacurkan hidup Jeane?

“Kak Yoongi kau sedang tidak bercanda kan?” tanya Jimin yang sedang berusaha denial dengan semua ini. Kepalanya kini terasa seperti berputar. Kenyataan ini seperti tidak sanggupn di terima akal sehatnya.

Yoongi menggelengkan kepalanya. Kenyataan ini begitu menyakitkan untuk semua orang di sini. Yoongi benar-benar tidak sanggup melihat wajah kecewa tiga orang di hadapannya.

BRAKK!!

Jeon nampak menendang kaki meja. Sungguh ia begitu marah dengan keadaan ini. Matanya memerah.

“AAAKHHH!!” erang Jeon dengan kedua tangan yang menjambak helaian rambut di kepalanya. Tak ada yang bisa ia jadikan pelampiasan. Ia juga berpikir bahwa Yoongi tidak sepenuhnya salah atas apa yang terjadi pada Jeane.

Sedang Taehyung di sebelahnya diam tak berkutik. Air mata mengalir deras tapi dengan tatapan yang kosong. Adik perempuan yang mati-matian ia lindungi dengan segenap jiwa dan raganya kenyataannya hancur di tangan calon mertuanya sendiri.

“Bagaimana bisa kak? Jeane bahkan tidak mengenal ayahmu! Mengapa Jeane, Kak? Mengapa?!” tanya Taehyung, suaranya bergetar hebat.

Yoongi kembali mengatur napasnya.

“Jeane memang tidak mengenal Ayahku, tapi Ayahku mengenal keluargamu, Tae,” lirih Yoongi.

“Maksudmu?”

“Ayahku mengajak Pak Kim, Ayahmu untuk bekerja sama dengan perusahaannya. Tapi Pak Kim menolak. Ayahku marah, Tae. Hingga akhirnya Ayah mengetahui bahwa putri satu-satunya Pak Kim bekerja di perusahaannya. Ayahku membalaskan dendam pada Pak Kim melalui Jeane.” Berat. Rasanya berat sekali Yoongi harus mengucapkan ini.

“Aku tau ini berat untuk kita semua. Hatiku hancur luar biasa ketika mengetahui calon istri yang sangat kucintai diperkosa oleh ayah kandungku sendiri..” Yoongi menarik napasnya dalam dalam. Meski air matanya terus mengalir, Yoongi tetap berusaha menjelaskan semuanya.

“Taehyung, Jeon, kalian boleh membenciku tapi kumohon satu hal pada kalian. Berhenti bekerja di Perusahaan Xianci, menjauhlah dari perusahaan itu, berhentilah berurusan dengan Ayahku. Dan kau Jimin, kau juga bisa pergi dari perusahaan itu.” Kini Yoongi memberanikan diri menatap mata Jeon dan Taehyung dengan penuh harap.

“Tidak, Kak. Aku tidak membencimu. Tapi aku akan tetap bekerja di sana dan mencebloskan Ayahmu ke penjara,” ucap Jeon yang kepalanya dipenuhi rasa dendam.

“Jangan…”

“Kenapa, Kak? Kau tidak ingin Ayahmu di penjara?!” Nada bicara Jeon meninggi.

“Laporkan Ayahmu ke polisi, Kak!” desak Taehyung juga.

“AKU TIDAK INGIN KALIAN DALAM BAHAYA…” sentak Yoongi. Sebuah kalimat yang sukses membuat Jeon dan Taehyung terdiam.

“Tanpa kalian minta, aku sudah ingin sekali melaporkannya ke polisi. Aku ingin dia mendapat hukuman setelah menghancurkan hidup Jeane, hidupku, dan hidup kita semua…” Yoongi menjeda ucapannya, menarik napasnya yang begitu sesak dalam dalam.

THE DAYWhere stories live. Discover now