T.D 4

26 0 0
                                    

“Hoaaaammm..” Jeane terbangun dari tidurnya, ia ingat bahwa semalam ia tidur di kamar Taehyung.

Tangannya meraba ke arah sisi kasur tempat semalam Taehyung tidur tapi ia tak menemukan apa-apa selain bantal dan guling.

Tes tes tes

Jeane mendengar suara tetesan air yang semakin deras dari arah kamar mandi di kamar Taehyung.

“Ah sedang mandi rupanya..”

“Kalau begitu aku juga harus kembali ke kamar dan cepat bersiap untuk mengantar Kakak Taetae ke bandara.”

Jeane melompat dari kasur Taehyung dan segera berlari menuju kamarnya.

Setelah siap ia bergegas keluar kamar. Tetapi air matanya kembali menetes ketika melihat dua koper besar milik Taehyung sudah berdiri rapih di ruang keluarga.

Jeane benar-benar benci hari ini. Hari ini menjadi awal perpisahannya dengan Taehyung, meski ia tau pasti Taehyung akan sering pulanh untuk mengunjunginya tapi tetap saja ia takut.

Takut tidak ada lagi orang yang bisa melindunginya seperti Taehyung melindunginya.

“Kim Jeane anak ibu..” panggil seseorang dari meja makan.

Ibu?

Jeane sigap menghapus air matanya, tak ingin Han Ra melihatnya menangis. Lalu dengan segera menghampiri sumber suara tersebut.

“Ayah? Ibu? Kakak Seokjin?” Mata Jeane membulat ketika melihat mereka sudah duduk rapih di meja makan apartmentnya dengan beberapa makanan di hadapannya.

“Iya, kenapa bengong? Ayah, Ibu, dan Kakaknya tidak mau di peluk dulu?”

“Mau.” Jeane mengangguk cepat lalu memeluk Deon Ha, Han Ra, dan Seokjin bergantian.

“Mata kau bengkak sekali, pasti semalaman kau menangis ya?” tanya Seokjin saat menyadari mata Jeane bengkak saat memeluknya.

Jeane terdiam tak ingin menjawab pertanyaan Seokjin, ia buru-buru duduk di tempat biasanya ia duduk di meja makan tepat di antara Taehyung dan Seokjin.

“Ayah, Ibu, dan Kakak Seokjin kapan sampai?” tanya Jeane mengalihkan pembicaraan.

“Dari tadi pagi-pagi sekali sebelum kau, Taehyung, dan Jeon bangun,” jawab Deon Ha yang sedang mengoleskan selai strawberry ke roti panggangnya.

Mata Jeane membulat. Berarti Ayah, Ibu, dan Kakak Seokjin melihatnya tidur bersama Taehyung semalam? Apakah mereka akan marah? Karena sejak kecil saja Jeane benar-benar dilarang untuk tidur dalam satu kamar bersama kakak laki-lakinya, bahkan dengan Jeon kembarannya sekalipun.

“Jadi Ayah dan Ibu tau kalau..” Jeane menggantungkan ucapannya.

“Iya Ayah dan Ibu sudah tau, Jeane,” sahut Taehyung tiba-tiba serius.

“Maaf Ayah, Ibu..” Kepala Jeane tertunduk malu.

Han Ra meraih tangan anak perempuan satu-satunya itu lalu tersenyum. “Tidak apa Kim Jeane anak ibu. Ayah dan Ibu tidak marah, kami tau kalau kau sedih dan pasti ingin menghabiskan malam terakhir Taehyung di apartment ini bersama.”

“Tapi hanya tadi malam saja ya. Tidak ada malam-malam selanjutnya kau tidur satu kamar dengan kakak laki-lakimu ya. Terlebih sekarang kalian sudah dewasa,” tambah Deon Ha.

Jeane mengangguk cepat. “Iya Ayah, aku janji. Maafkan aku.”

“Tak apa, sudah makanlah terlebih dahulu. Kau, Kim Jeon, dan Kim Taehyung kan harus segera pergi ke bandara.”

THE DAYWhere stories live. Discover now