T.D 20

31 0 0
                                    

Seorang pria berkulit putih pucat melangkahkan kaki keluar dari salah satu ruangan di Rumah Sakit Jiwa Yeol. Langkahnya terlihat gontai. Raut wajahnya sangat jelas memancarkan kekecewaan dan kesedihan yang bercambur.

Melihat sahabatnya keluar, Seokjin bangun dari duduknya.

“Bagaimana, Yoon?” tanya Seokjin. Pria yang baru keluar itu adalah Yoongi yang baru saja menemui Jeane.

Yoongi menggelengkan kepalanya. “Jeane masih belum mau berinteraksi sedikipun, Jin.”

Seokjin tersenyum dan mengusap bahu Yoongi. “Gwencana. Pelan-pelan saja, semua butuh waktu,” tuturnya dengan sangat lembut.

Ne, Jin… Bagaimana kabar Jeon?”

“Jeon sudah membaik. Awalnya aku ingin mengajaknya ke sini hari ini, tapi kulihat dia masih butuh banyak istirahat.”

“Maafkan aku belum bisa menjenguknya.. Beberapa hari ini adikku juga sakit karena terlalu memikirkan Jeane, jadi aku harus merawatnya,” ucap Yoongi tanpa sadar.

Mwo?” Seokjin mengernyitkan alisnya. “Sejak kapan kau memiliki adik?”

Mata Yoongi membulat ketika menyadari apa yang baru saja keluar dari mulutnya.

Yoongi, kau bodoh sekali. Apa yang kau ucapkan tadi?” makinya sendiri di dalam hati.

“Yoon?” Seokjin menatap manik mata Yoongi dengan tajam.

Yoongi menghela napasnya. “Ne. Ikutlah denganku, akan kujelaskan semuanya padamu.”

Seokjin menurut dan ikut menaiki mobil Yoongi sedangkan mobilnya mengikuti dari belakang yang dikendarai oleh supir dan pengawalnya. Yoongi membawa Seokjin ke apartmentnya.

Sampai di ruang keluarga Apartment Yoongi, Seokjin diminta untuk duduk di sofa sementraa Yoongi membuka beberapa laci yang sudah nampak kesat seperti bertahun-tahun tidak dibuka.

Setelah menemukan apa yang ia cari, Yoongi memberikannya pada Seokjin.

“Ini foto keluargamu?” tanya Seokjin setelah menerima sebuah bingkai kayu yang nampak sudah usang.

Yoongi duduk tepat di samping Seokjin. Tangannya menunjuk seorang pria dewasa di dalam foto tersebut. “Ini Ayahku, Park Xian Yo. Kau pasti sudah tidak asing dengan namanya.”

Pemilik perusahaan Xianci, Park Xian Yo adalah seorang pemimpin salah satu kelompok mafia terkejam di negara ini.” Ucapan Deon Ha tiba-tiba terlintas dipikiran Seokjin.

Tangan Yoongi berpindah menunjuk seorang perempuan dewasa di dalam foto. “Ini Ibuku, Park Yun Ji.”

Seokjin tersenyum melihat sosok perempuan yang ada di dalam foto. “Aigo, kau benar-benar mirip dengan ibumu, Yoon.”

Ne. Aku pun baru menyadarinya akhir-akhir ini,” balas Yoongi. Jari tangan Yoongi bergerak lagi menuju sosok anak laki-laki yang digandeng oleh Yun Ji.

“Ini aku dan yang berada di sebelahku adalah adikku, Park Jimin,” lanjutnya.

Seokjin mengernyitkan dahinya. “Park Jimin? Park Jimin sahabat Jeon dan Taehyung yang kau maksud?” tanyanya bingung.

Yoongi menganggukkan kepala.

“Aiissh. Apa Jeon dan Taehyung tau kalau Jimin adikmu?”

“Tidak.”

THE DAYWhere stories live. Discover now