ada sebuah rencana?

273 162 169
                                    

" kumpulkan pekerjaan rumah yang saya perintahkan kemarin. Kedepan meja ini sekarang!! Ujar pak barga - guru pelajaran Fisika SMA Garuda.

Sunyi. Semua siswa di seluruh kelas itu seketika terdiam setelah mendengar ucapan dari guru fisika itu. Beberapa murid juga sekarang tengah berbisik bisik membericarakan topik yang sama.pak barga sendiri pun sekarang tengah di buat heran dari banyak muridnya di kelas ini mengapa cuma ada satu buku yang terkumpul benar -benar.

" Ini mengapa cuma satu orang saja yang mengerjakan? Sisanya kemanain ??" Kata pak barga sembari memainkan spidol yang sudah tertutup.

" Lupa pak." ucap aldres santai.
Sehingga membuat murid disana langsung menatap kearah lelaki itu.

" bocah bego." Kata Baraka pelan, dengan sambil mendelik matanya malas.

" Tidak ada kah Penjelasan yang sedikit logis.?" tanya pak barga pelan.

"Saya tidak paham materi nya pak" ucap megan pelan. Sehingga membuat pak barga yang mendengar tuturan tersebut tidak henti -hentinya menetralkan rasa pusing di kepala.

" KELUAR KALIAN SEMUA!! "

" SAYA SUDAH JELASKAN SECARA RINCI MASIH SAJA TIDAK ADA YANG MAU MENGERJAKAN!!"

" CEPAT KELUAR YANG TIDAK MENGERJAKAN" bentak pak barga dengan perasaan murka.

" CAPE SAYA LAMA-LAMA."

Akhirnya beberapa murid kelas IPA 2 itu sudah mulai melangkah keluar dari kelas tersebut .tatapan pak barga pun juga sedikit Lelah dengan anak dari kelas IPA 2 ini yang selalu melulu membuat hal-hal yang tidak mengenakan .

" Kuatkan iman saya tuhan. " Batin pak barga sambil memejamkan kedua matanya.

***

Terik matahari yang sangat menyengat itu sekarang sudah mulai membuat mereka terus menerus mengeluh tidak ampun.sudah sekitar dua puluh menitan mereka bertahan di tempat yang sama tanpa berpindah .

" Lumayan simulasi jadi polisi nih gua. panas- panasan." Oceh Varrel tampa henti-hentinya.

"Polisi tidur kan maksud Lo?" Areksa menanggapi sehingga membuat mood lelaki tersebut melemah.

" Monyet Lo." Umpat varel tidak tertahan.

Disisi lain, Agler yang hanya mendengar ocehan demi ocehan yang keluar dari mereka. hanya bisa berdiam diri seolah tidak perduli dengan keributan yang sudah terjadi sekarang.

" Dia sudah baik - baik saja kan?." Batin Agler, sembari menatap kearah marischa yang terlihat sedang berbincang-bincang di sebrang sana.

Sedang ditempat berbeda marischa yang merasa ada yang memperhatikan cuma bersikap acuh Tampa ingin memikirkan orang yang memandang-nya.

Tetapi seketika ide muncul terbesit di pikiran-nya, dengan langka cepat dia berlari untuk mengambil sesuatu.

Disisi lain. Agler yang tersadar marischa menghilang tiba-tiba berusaha mencari keberadaan gadis itu, namun terjadi tidak mengenakan oleh-nya tiba-tiba saja ada bola basket menghantam kepalanya dengan kencang sehingga membuatnya merasakan pusing yang cukup dahsyat.

" SIAPA YANG BERANI -BERANI-NYA MELEMPAR BOLA SIALAN INI?!!" Teriak Agler. dengan urat amarah yang sudah Mulai menonjol.

" GUA,KENAPA.??"

" Caca," ucap Agler. dengan suara yang sudah mulai pelan.

" Iya, Kenapa?" - " Gasuka?"

" Lo dari tadi lihatin gue!! Lo pikir gue ga nyadar? Kenapa coba. " Oceh marischa tanpa henti.

Bukan untuk berniat menjawab, justru Agler malah tertawa pelan dengan sikap gadis didepan-nya itu.

" Lo pikir emang gua mau ngapain?"

" Gak seharusnya Lo nanya kan?" Balas marischa yang seperti menjebak.

Dengan yakin kini Agler tengah mencoba mendekati wajah milik perempuan tersebut, Marischa yang akan merasakan bau tubuh cowok itu cuma bisa memejamkan matanya saja sembari berdoa dalam batinnya.

" Muka Lo lebab" bisikan itu mampu membuatnya kembali merasakan terkejut.kenapa bisa - bisanya cowok itu bisa memperhatikan luka di bagian wajah-nya itu.

" Mo- motor gua dimana sekarang." Kata marischa, berusaha lari dari pertanyaan jebakan Agler.

Belum berniat untuk membalas Agler justru berniat pergi dari hadapan- nya. sehingga membuat marischa yang melihat sikap agler kembali merasa kesal. Namun kekesalannya tidak begitu lama karena terdapat  suara notifikasi muncul di handphone genggam milik-nya.

 Namun kekesalannya tidak begitu lama karena terdapat  suara notifikasi muncul di handphone genggam milik-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disaat telah melihat dan membaca pesan Tersebut. Seketika marischa merasa yakin bahwa yang mengirim pesan tersebut adalah Agler.


" Aneh banget njir." dumel marischa heran.

" dumel marischa heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Read. tidak sama sekali balasan yang terkirim oleh-nya, yang membuat marischa hanya bisa memasrahkan dirinya namun bukan hanya pasrah. dia juga bingung? Kenapa harus disekolah dia ketemuan? Di tempat lain gabisa Emang -nya?.

"Emang aneh tuh laki." Dumel marischa sembari memandang handphone.

******

Jangan lupa vote dan komen nya .

CERITA DIA [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang