fobia?

294 167 197
                                    

Marischa sejak tadi hanya bisa menekuk lesu wajah masam-nya. Bahkan, berulang -ulang kali dia selalu mengumpat karena merasa lelah.

Sudah berjam- jam lama-nya, marischa hanya bisa duduk diam sembari menyimak obrolan anak organisasi itu.

"masih lama gak sih!! gue mau pulang, capek." omel marischa dengan perasaan lelah-nya.

benar, sudah hampir dua puluh menit marischa menyimak obrolan mereka yang sama sekali tidak dia pahami, atau pun di mengerti yang ada hanya rasa kepusingan saja yang dia dapati.

" Si paling, kok bisa banget mereka milih lelaki ngeselin kek dia, jadi curiga kalo dia pake begituan" tebak marischa penuh percaya diri.

Sedangkan didepan sana. banyak sekali dari mereka sudah mendengar dumelan dari perempuan itu, namun mereka hanya bisa berdiam diri dari pada mendapatkan masalah nanti-nya.

" Kalo mau ngomel didepan saya langsung, jangan di belakang begitu,tidak bakal saya tanggapi." Kata Agler. ternyata diam- diam lelaki itu juga sudah mendengar ocehan dia, sungguh memalukan.

"Sialan, buat malu aja lu ca." Batin marischa dengan perasaan ki-kung.

melihat ekspresi lucu marischa, sungguh membuat Agler tidak bisa menahan senyuman.

"Lucu tapi ngerih" suara Agler terdengar pelan hingga membuat orang disana langsung menyahut.

"Kenapa ger? Lu ngomong apa suara ku terlalu kecil." Tanya salah satu anggota OSIS itu.

" tidak terlalu penting, cepat selesaikan pekerjaan kalian lagi." Perintah Agler yang langsung pergi dari depan sana.

mendengar balasan dari marischa itu, Agler hanya bisa tersenyum tipis dan juga menatap nya dengan sekilas.

****

Ditempat berbeda, marischa yang sudah melihat Agler berjalan kearah-nya dengan cepat dia bangkit dari duduk-nya.

" Sini balikin motor gue, buat lama gue nunggu aja" kesal marischa sembari mengadakan tangan.

Tetapi bukanlah kunci atau apapun itu justru Agler dengan berani langsung menggenggam tangan lembutnya, sungguh tidak benar lelaki itu.

Sebelum membuat marischa murka, dengan cepat Agler menarik tangan Perempuan tersebut lalu berlari Dengan kencang, hingga membuat jantung marischa berasa ingin loncat karena tarikannya begitu cepat.hingga akhirnya mereka berhenti tepat didepan ruangan OSIS.

" Gila Lo ya? Anjir jantung gue " murka marischa sembari mengelus dada.

"Masuk" perintah Agler, hingga membuat marischa terkejut sungguh sudah tidak bener ini laki.

"Gak!! Ngapain gue masuk, idih nanti Lo macem- macemin gue lagi, ogah banget gue" tolak marischa mentah - mentah Tampa mendengar pembicaraan Agler dengan jelas.

Merasa lelah dengan sikap kekanak-kanakan perempuan tersebut rasanya ingin sekali Agler ingin merauk-nya, sungguh membuat lelah saja.

" Masuk!" perintah Agler kembali, sembari mendorong pelan badan perempuan itu hingga benar- benar masuk kedalam.

" pelan - pelan dong!! " Murka marischa dengan nada sebal. Agler yang mendengar ocehan itu hanya bisa mendelik malas.

" Keras kepala banget, belum juga gua apa - apain" ucap Agler pelan. Lalu berjalan mengarah lemari buku diruangan itu.

"Sialan!! Gue Tuntut Lo"

" Berisik banget udah kelar literasi -nya?" Ucap salah satu orang dari balik lemari sehingga membuat marischa terkejut ada orang didalam sana.

" Loh? Elu kan ?" Tebak marischa sembari menebak sesuatu.

" Hirauin dia aja gan, gila dia, lu kalo dengerin dia malah buat lu stres bekali - kali lipat" sindir Agler Tampa beban.

" Lo!! ya sialan amat dari tadi" kesal marischa prustasi. Lalu ingin rasanya menjambak rambut Agler itu.

****

" lu ngapain bawa kucing sialan itu masuk kesini si anjir!!" Sebal Agler, karena baru sadar kucing yang tidak disukai selama ini ada di genggaman Regan.

" Udahlah ger, udah lama banget itu, masih aja Lo fobia banget sama kucing ini" lelah Regan karena merasa capek dengan sikap aneh ketua-nya ini.

"Gak!! Ga akan pernah, males banget gue" tolak Agler dengan cepat.

" Keluarin sana"

Mendengar keributan yang sudah terjadi sungguh membuat marischa merasa kepusingan-nya bertambah, mengapa selalu ada hal yang aneh di hari tenang seperti sungguh benar - benar merasa gila bagi marischa.

****


Kucing yang sangat tidak disukai oleh seorang Agler? Padahal lucu loh kan.

Kucing yang sangat tidak disukai oleh seorang Agler? Padahal lucu loh kan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote + komen untuk next!

Follow instagram

@baaaptr
@littlesky.stories_

Jangan lupa share cerita ini ke semua sosmed kalian!

CERITA DIA [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang