Zevan meringis Pelan disaat marischa mencoba memijat pergelangan miliknya, yang sempat memar akibat perkelahian nya bersama Agler beberapa jam yang lalu;
" maaf . pasti gara - gara gua, Lo harus seperti ini" ujar marischa. setelah usai membersihkan alat - alat p3k ,yang disempat digunakan.
Zevan menghela nafas kasar. " Lo gasalah , yang salah ketua OSIS gila itu, Lo juga gak pantas untuk berbicara seperti itu."
"kalian ada hubungan?kalo misalkan ada gua bakal hilang dari kehidupan Lo. Gua gak mau jadi perusak di hubungan kalian" kata zevan yang membuat marischa mendengar nya sontak merasa terkejut dengan penuturan itu. "Ga. Gua tidak ada hubungan sama dia, salah sangka Lo" balas marischa dengan nada sedikit panik.
Tidak ada kata - kata terucap. Justru untuk sekarang zevan, terlihat seperti hendak mengubah posisi duduknya itu ,dan kembali memandang perempuan didepannya itu dengan tatapan intimidasi nya.
" Lo habis nangis. ?" Tebak zevan terlihat sangat penasaran,ketika tidak sengaja memandang mata milik perempuan itu sedikit membengkak.
Dengan cepat marischa mengeleng keras.sejujurnya, dia tidak mau ada orang lain mengetahuinya sisi buruk yang sudah dialaminya itu selama dua tahun terakhir ini.
"di gigit semut pas tidur." bohong Marischa. Dengan sedikit merasa gemetaran.zevan sendiri yang mendengar itu hanya bisa mendengkus pelan apa sudah di bicarakan perempuan tersebut.
" Bohong , Lo bohong dengan gua ca." batin zevan sedikit terlihat kecewa dengan ekspresi yang pura - pura seperti memberikan senyuman hangat oleh perempuan itu.
*****
"Ekhem!"Agler terperanjat kaget saat mendengar deheman dari seseorang yang saat ini berdiri tepat di sebelahnya .ia sontak menoleh dan mendapati anneth sekarang ada di samping nya .gadis itu cuma memandang lurus kedepan tanpa mau bertatapan.
" Lagi jatuh cinta? Tanya Anneth dengan pandangan menerawang jauh kedepan.
" Gajelas" balas Agler. Mereka sekarang tengah berada, di rooftop sekolah. hanya sekedar ,untuk mencari angin.
" Bertengkar lagi?" Ucap Agler. yang hanya untuk ,sekedar mengalihkan topik.
Anneth justru tertawa mendengarnya.
" gua biasa ajah, justru sekarang Lo yang aneh. Ga biasa nya gua lihat Lo bertengkar hebat pagi tadi."" biasa ajah. Nanti Lo nginap dirumah gua ajah,Lo tidur sama Naya."
Anneth mengembus nafas berat.ia kembali menatap Agler . dengan tatapan terlihat lebih serius. " Lo terlalu baik dengan seseorang,tanpa mau mementingkan kebahagiaan diri Lo sendiri ger.padahal Lo berhak mencari kebahagiaan Lo" tutur anneth terlihat sangat jengah.
" Gua tau sekarang. Pasti Lo bertengkar,sebab marischa kan? Lo ngelihat memar - memar di tubuh perempuan itu,Lo jadi gak tegaan.dan memilih untuk menghakimi orang." Peringat anneth kepada cowok itu.
"Maaf." Agler menunduk kepala nya dalam.
" Bukan sama gua.tapi sama mereka," anneth merangkul pundak sahabat cowok satunya itu dengan sangat amat erat.mereka sudah terbiasa melakukan hal tersebut Semenjak bersahabat dari SMP.
" Thanks"
•
•
•Vote + komen biar aku ,bisa sukses melakukan revisi kembali 🧡🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DIA [ END]
Teen FictionSederhana, menceritakan kisah tentang Agler yang selalu berusaha ikhlas akan penyakit yang dideritanya. serta marischa yang ingin merasakan bahagia. Ingin tau lebih lanjut? Let's baca selengkapnya! tahap awal. tulisan masih belum ada yang dirapih...