Beberapa jam yang lalu.
Bel pulang sudah berdering sejak tadi, beberapa murid sudah banyak sekali yang berlalu lalang, walaupun masih ada juga beberapa murid yang masih setia di sekolah tersebut entah ada masih ada urusan lain, melakukan ekstrakulikuler ataupun ada yang mau mengerjakan tugas kelompok.
"Kita pulang bareng yok, sekalian jalan" ajak nabevaa, terhadap teman - teman nya itu sembari merapikan alat tulis kedalam tasnya tersebut.
" Boleh juga, suntuk gua dirumah" balas jegika menyetujui.
" Gua mah ikut ajah" diikuti arelyn menanggapi.
" Marischa, lo bisa?" Tanya nabevaa terhadap Marischa yang masih terdiam saja.
" Maaf, mungkin gue kapan - kapan saja ya soal nya gue masih ada urusan dirumah."ucap marischa bohong, sebenarnya dia mau saja ikut dengan teman - temannya itu,
namun dia hanya takut harus berurusan lagi dengan gavindra kaka-nya." Yasudah kita berarti berpisah disini?" Marischa menanggapi itu,dan berakhir mereka berpelukan terlebih dahulu sebelum mereka benar benar berpisah.
***
Sejak tadi, marischa hanya sibuk memandangi motornya itu yang tidak mau menyala - nyala . sesekali dirinya juga mencoba menyela motornya tersebut namun apa daya ternyata mesin motornya tersebut juga tidak bisa berfungsi dan mampu membuat nya terdiam bingung akan melakukan apa.soalnya sudah tidak ada orang yang ada disini untuk dia bisa minta bantuan.
Disisi lain,Agler yang sudah berada di parkiran dan melihat tingkah marischa cuma mampu tersenyum manis memandangi nya. " Cukup kasian" batin Agler sembari berjalan mendekat kearah marischa.
" Dua puluh menit lagi,gerbang bakal di tutup." Kata Agler memberi tau sembari memandang jam tangannya,dan mampu membuat marischa mendengar itu terkejut akan kehadiran nya.
" Lo? ,kenapa masih disini?" Tanya marischa penasaran.
" Urusan OSIS." Jawab Agler singkat.mampu membuat marischa hanya diam mendengar nya dan terus menerus mencoba menyalakan mesin motornya tersebut.
Agler yang melihatnya tingkah marischa itu cuma menggelengkan kepala nya heran ,dan langsung berjalan mengarah ke motor nya.
" Mau Lo coba berkali kali pun ,pasti motor Lo juga tidak bakal nyala.itu harus Lo servis ." Ucapnya sembari memakai jaket miliknya itu.dan mampu membuat marischa menghela nafas dengan kasar .
" Ikut gua." kata Agler sontak membuat marischa bingung sendiri.
Melihat marischa masih saja diam,Agler sontak menurunkan Footstep motor miliknya nya itu,dan kembali memakai helm nya.
" Lo lama,gua tinggal." Ucapnya lagi, mampu membuat marischa panik sendiri dan langsung naik ke motor nya tersebut.
" Lucu." Batin Agler sembari mengulas senyumannya di balik helm nya itu.
***
Hari sudah berganti petang, langit juga sudah berganti menjadi jingga yang sangat indah dengan diiringi burung burung yang sudah berterbangan di langit sore itu. Berulang ulang kali juga padangan marischa yang berfokus keatas langit tersebut sambil tersenyum bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DIA [ END]
Teen FictionSederhana, menceritakan kisah tentang Agler yang selalu berusaha ikhlas akan penyakit yang dideritanya. serta marischa yang ingin merasakan bahagia. Ingin tau lebih lanjut? Let's baca selengkapnya! tahap awal. tulisan masih belum ada yang dirapih...