Hari sudah berganti malam,kini perempuan yang masih menggunakan seragam sekolah nya itu tengah mencoba berhati hati agar bisa masuk kedalam rumah nya.
Sebenarnya dirinya sudah begitu sering untuk pulang lebih telat setiap hari nya,namun semenjak ada perubahan diri yang telah di alami kakanya itu,mau tidak mau dirinya selalu mendapatkan kekerasan yang tidak jelas oleh kakanya itu.
" Aman kan? Tuhan lindungi lah aku, perasaan ku sekarang sedang tidak baik baik saja." Lirih marischa sambil berusaha berhati hati untuk memasuki kamarnya tersebut.
Belum untuk melangkah ke lantai atas, tiba -tiba saja gavindra muncul dari kamarnya sambil menatap ku, dengan tatapan ny yang sangat tajam yang sontak mampu membuat ku.berhentikan langkah ku di tempat itu sambil berusaha menunduk dan enggan ingin menatap nya .
Tanpa rasa perduli nya , gavindra sontak melangkah kan kakinya untuk menghampiri posisi marischa dengan perasaan yang sudah mulai memburu.kali ini dirinyaa tanpa rasa bersalah dengan kencang nya sudah menjambak rambutnya milik adeknya itu Dengan penuh emosinya.selain menjambak gavindra dengan santai nya itu juga sudah membenturkan kepala marischa kearah meja yang berada di ruang keluarga tersebut.
Gadis itu benar-benar benar sudah terlalu tersiksa.setiap harinya harus selalu mengalami kekerasan seperti ini.kondisi tubuhnya juga sudah sangat lemah dan tidak berdaya.ingin mencoba bertahan berdiri pun jug sudah tidak bisa .
" SUDAH BERANI LO?. BARU PULANG
JAM SEGINI HAH !! , MENDING GAUSAH PULANG AJA LO. " Bentak gavindra sambil mencekram mulut adeknya itu dengan kencang."Ngak ka, motor gua tadi kagak nyala tapi tadi untung nya baru ada yang bisa bantu mau nganterin gua pulang." Lirih marischa sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya itu.
" Gausah bacot,gua muak!!" Tegas gavindra sambil mengeluarkan semua emosi nya itu.
" KA!! . STOP KENAPA SEKARANG LO SUKA SEKALI MENINDAS ORANG .KA- "
" Kakak yang aku kenal itu orang nya sangat lembut ,dia juga tidak suka melakukan kekacauan.kamu ini sebenarnya siapa hah.Ini bukan Kaka ku" lirih marischa yang masih berusaha menahan rasa sesaknya itu.
Plak!
Pukulan kembali di terima oleh Marischa, kali ini apa yang terjadi semua telah disaksikan oleh Agler. Agler sebenarnya tadi emang sudah menjauh dari rumah marischa itu,namun karena teringat akan pr yang di berikan guru disekolah tadi, sontak Agler kembali kerumah marischa dan berniat ingin mengerjakan pr itu bersama sama.namun keadaan emang tidak baik dirinya sekarang tau ternyata perempuan tersebut juga mempunyai dunia kelam yang persis seperti nya.
" Dunia emang benar-benar tidak adil bagi orang tulus ,tapi justru dunia bagaikan surga bagi orang licik." Batin Agler.
" Ka- ampun ka. Maafin Adek" lirih marischa sambil tersendu.
Karena sudah merasa puas dengan apa yang dia lakukan itu,tanpa rasa kasian nya dirinya langsung berlanggak pergi meninggalkan marischa yang sudah tidak berdaya untuk berdiri.
Sementara itu, agler yang tersadar gavindra ingin pergi mengarah pintu keluar. Tidak menunggu lama dirinya sontak langsung meninggalkan tempat tersebut,dan berjalan mengarah ke markas nya..
" Yah .Adek sudah tidak kuat Adek pengen pergi ajah" ucap marischa dengan sendu sambil terus menerus menetralkan rasa kepusingan nya itu.
****
Di dalam markas ke enam remaja itu kini sedang melakukan kegiatan nya masing - masing .beda hal nya di lakukan Agler dirinya sekarang emang sedang membuka laptopnya untuk mengerjakan porposal tapi pikiran nya tengah kemana -mana.
" TEMBAK COK! TEMBAK" ucap Varrel dengan sangat heboh nya mampu membuat seluruh ruangan itu hanya berisik dengan ucapannya.
" Asu cool down gua,bangsat" kesal aldres tidak tertahan.
" Alah taii,cepet cari cara lain" emosi varrel.
" sabar bangsattt." Balas aldres dengan rasa emosinya juga.
" Anjing . Dia imba bangsattt bangsattt." Emosi aldress yang tidak mampu mengalahkan musuh nya tapi sekuat energinya dia terus menerus agar bisa menang.
" Asu .gua kebelet " ucap varrel yang sudah tidak bisa menahan kencingnya,dan mau tidak mau dirinya harus minta bantuan dengan orang di samping nya itu agar permainan nya tetap berlanjut.
" Bro bantu gua ya sekali" ucap varrel sembari memberikan handphone nya itu pada Baraka sambil Diiringi kekehannya ,dan langsung pergi berlari menuju toilet.
" Bar . Lo kiri. Gua kanan"
" Yaya ,terus tembak Cok"
"Legendary" satu kata itu mampu bergema di seluruh ruangan dan mampu membuatnya aldres yang tengah bermain itu sangat heboh.
"Keren Lo Cok."
" Menang ?" Tanya varrel dengan penasaran setelah usai dari dalam toilet.
" Yoai,berkat Baraka "
" Anjaii ,tq bro"
Tidak ada balasan dari Baraka satu kata pun dari Baraka,dirinya hanya langsung melemparkan handphone milik varrel ketempat lain ,tapi untung nya handphonenya bisa di raih oleh Areksa.tanpa rasa bersalah Baraka hanya kembali memainkan handphonenya lagi.
" Anjir Lo bar.untung handphone gua kagak jatoh" gerutu varrel.
" Hm."
Disaat teman teman itu selalu melakukan hal aneh Areksa yang melihat tingkah teman temannya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja dengan heran.karena dari keenam teman nya itu sekarang yang ada disini cuma hanya ibhas serta Agler yang terlihat waras.
Ibhas yang terlihat santai dengan kamus yang sedang dia baca dengan nikmat mampu membuat Areksa heran bisa bisanya teman nya itu betah membaca buku disaat teman setan lainnya itu terlihat berisik.
" Santai banget bas" kata Areksa mampu, membuat semua orang disitu berahli melihat kearah ibhas, sedangkan ibhas yang sadar tengah di perlihatkan hanya bisa menatap mereka sekilas dan kembali untuk membaca bukunya lagi .
" Tau Lo bas. Main ajah sini"
" Malas .gak guna" balas ibhas apa adanya mampu membuat mereka yang mendengar hanya menggelengkan kepalanya saja. karena mereka, sudah sangat tau dengan sifat ibhas, yang selalu seperti itu di kala sedang fokus dengan satu pekerjaan nya.
" Anjir Lo" umpat varrel dengan pelan.
" Lo lagi ngerjain apa si ger? Kini aldres berahli menanyakan apa kegiatan yang mampu membuat seorang Agler selalu mengerjakan tugas tugas nya setiap harinya.
"Bukan tugas. , gua cuma lagi ngerjain surat pengajuan buat pentas akhir tahun nanti " balas Agler tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar laptop.
"Lo ga cape emang? Heran gue." Balas aldres yang sudah pusing memikirkan gimana kalo posisinya ada di diri Agler bakal segila apa pikiran nya nanti.
" Itu namanya anak rajin ,bukan seperti Lo kang nyotek" sindir Varrel yang membuat aldres tidak tertahan.
" Lo juga ya bangsat,ribut sini Lo " balas nya mampu membuat varrel hanya tertawa girang mendengar nya.
" Stress " balas Baraka pelan sembari memainkan handphonenya itu.
🧡🧡🧡
tolong kasih vote nya yah karna itu sangat sangat berharga banget buat saya
Dan jangan lupa untuk mengshare cerita ini ke temen temen kamu ya, terimakasih see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DIA [ END]
Teen FictionSederhana, menceritakan kisah tentang Agler yang selalu berusaha ikhlas akan penyakit yang dideritanya. serta marischa yang ingin merasakan bahagia. Ingin tau lebih lanjut? Let's baca selengkapnya! tahap awal. tulisan masih belum ada yang dirapih...