Suasana Ruangan OSIS terdengar lumayan ricuh kembali setelah melaksanakan rapat disana,Beberapa dari mereka sudah mulai terlihat sibuk mengobrol, dan ada juga yang hanya memainkan handphone.
"Gas kantin" ajak Regan. Terhadap Agler, yang masih terlihat sibuk dengan berkas- berkas pendaftaran lomba.
"duluan aja," jawab Agler tanpa menoleh. Tangan kiri-nya masih bergerak di keyboard laptop milik-nya bahkan Agler sempat memberi isyarat agar Regan cepat pergi dari sana dari pada harus mengganggu pekerjaan-nya.
Regan berdecak kesal, ini memang bukan pengalaman pertama dia selalu di abaikan oleh Agler karena terlalu fokus dengan tugas dimiliki-nya.
"Simpan lembar kertas Lo itu dengan benar,takut ada hal yang terduga." Peringat Regan, sebelum ia benar- benar pergi.
"ya" singkat Agler Tampa mau menoleh.
****Setelah urusan pekerjaan sudah benar- benar kelar, Baru Saja. Agler ingin melangkahkan kaki. Niatnya seketika terhenti. Sebab ia merasakan ada suatu- suatu suara di indra pendengaran.
Taak!
Nasib sial rupanya benar-benar tidak mendukung kepada Agler.benar saja sekarang ini, berkas-berkas yang sempat ia kerjakan sudah tersiram oleh air.
"Sh*t!" Agler mengambil beberapa kertas basah itu. Dengan perasaan lelah.
" SIALAN!"
****
"gara- gara kucing doang? HAHAHAHA ANJIR BISA TRAUMA GITU HAHAHAH!" Oke, Sekarang reputasi Agler anjlok dibuat Regan. Sungguh menyebalkan anak tengik ini. ." Berisik Lo" sebal Agler, yang hanya bisa memandang arah lain Tampa mau memperlihatkan wajah pink- nya itu.
"ketawa gue ya Allah" ucap marischa yang belum bisa menahan kelucuan tersebut.
"Kitiwi gui" murka Agler.
***
Perempuan berbaju polos itu tengah berjalan keluar kearah parkiran, dan saat hendak ingin menaiki motor matanya langsung tertuju dengan Regan. Laki-laki itu bersandar di motor Kawasaki milik-nya sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"Belum pulang,?" tanya marischa menyadarkan Regan.
"Iya," balas Regan. "Gue mau ngomong."
Marischa mengerutkan keningnya, "kenapa?"
"Jadi, gue mau bicara tentang acara sekolah, gue mau ngajak lu untuk terlibat dalam kegiatan itu, sorry lancang. Jadi gue sempat lihat data profil lu, lu begitu menyukai bidang musik? Jadi gue mau lu ikut dalam kegiatan ini, sekarang lu sudah bisa nentuin akan ikut atau nggak?" tanya Regan membuka suaranya.
"Boleh, gue akan mencoba-nya" jawab marischa. Keputusan ini adalah keputusan terbaik untuk-nya karena terlibat akan hobi dimiliki-nya yang telah ia runding kan, jika di biarkan saja bisa membuat-nya takut merasa gelisah.
Regan tersenyum, "oke, gue harap lu bisa ngatur jam latihan lu."
"Besok kita sudah mulai latihan, ya. Jadi gue harap lu bisa ngatur stamina lu dari sekarang," ucap Regan.
"Iya, gue akan kasih sesuatu yang terbaik," balas marischa. "Gue bakal tetap berusaha kondusif dalam hal ini."
"Ok, berlatih-lah dengan baik. Terima kasih atas waktu-nya," kata Regan yang langsung meninggalkan wanita itu dari parkiran SMA.
***
vote + komen untuk next!
Follow instagram
@baaaptr
@littlesky.stories_Jangan lupa share cerita ini ke semua sosmed kalian!
Terimakasih
![](https://img.wattpad.com/cover/311905881-288-k853186.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DIA [ END]
Fiksi RemajaSederhana, menceritakan kisah tentang Agler yang selalu berusaha ikhlas akan penyakit yang dideritanya. serta marischa yang ingin merasakan bahagia. Ingin tau lebih lanjut? Let's baca selengkapnya! tahap awal. tulisan masih belum ada yang dirapih...