Sederhana, menceritakan kisah tentang Agler yang selalu berusaha ikhlas akan penyakit yang dideritanya. serta marischa yang ingin merasakan bahagia.
Ingin tau lebih lanjut?
Let's baca selengkapnya!
tahap awal. tulisan masih belum ada yang dirapih...
Katanya, bersikap tidak perduli itu Adalah hal yang paling sangat mudah dilakukan .namun, disaat saya melakukan hal tersebut itulah hal yang paling sulit dilakukan.
***
Agler menutup buku catatannya setelah usai menulis kata-kata hariannya , Bukan Agler namanya. bila tidak merasa capek justru ,sekarang dirinya kembali memandangi serta juga membuka -buku kamus miliknya lagi untuk dirinya baca.
Mata yang sudah mengantuk itu,tetap saja dia tidak pedulikan karena sudah terlalu fokus dengan kegiatan membacanya.
"Mau sampai kapan.tuh buku Lo baca, udah tiga puluh kali Lo bolak-balik asal lu tau ger." Kata Varrel. yang sangat terlihat jengah , memandangi buku- buku yang sudah dibaca Agler itu.
Agler tidak merespon.lelaki itu masih tetap dengan posisi yang sama yaitu membaca;
" Wajar lah . orang mau jadi calon dokter, jadi nya dia belajar emang nya Lo." balas aldres sembari memberikan sindiran kepada teman satunya itu.
" Bangsat Lo" kata Varrel tidak terima.yang langsung berjalan, kearah teman laknat satunya itu ,dan berakhir saling jambak-menjambak.
Areksa sedari tadi hanya diam sembari memandang keributan didepan nya kini terduduk.lelaki itu menatap mereka dengan datar ,kedua tangan nya dibiarkan masuk didalam celana seragam. "Masih mau ribut?" Tanya Areksa dengan nada santainya.
Kedua lelaki itu . seketika terdiam pergerakan mereka sontak terhenti begitu saja, karena setiap Areksa sudah mulai berbicara serius pasti suasana disekitaran situ,ikut merasa tidak baik-baik saja.
Ting!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agler memandang nanar ponselnya, sangat lama,namun tak lama dari itu pikiran dia langsung tertuju dengan satu nama ," zevan!!"
Dengan perasaan memburu.Dan juga tidak memperhatikan sekitar,Agler begitu cepat berlari keluar sehingga teman- teman nya disana sangat begitu terbingung, memperlihatkan tingkah aneh ketua mereka itu;
" gila" kata Baraka pelan.disaat memandang kepergian Agler prabumi itu.
" Susul" perintah Areksa. Yang langsung berjalan mengiringi teman - temannya dibelakang.
****
Hari yang indah dan tenang,hari dimana sekarang .dilakukan zevan untuk hanya sekedar melakukan olahraga basket bersama teman nya itu.
Selama Zevan memainkan bola, tiba-tiba mereka mendengar kericuhan dari sebrang.tidak hanya itu. mereka juga mengira sebenarnya kericuhan tersebut akan mengarah ketempat mereka berpijak sekarang.
Tidak mau penasaran berlama-lama. Zevan akhirnya berjalan menembus kerumunan murid-murid disitu , disaat Melihat Agler yang juga ada di kerumunan niatnya seketika urug dan membuatnya berniat mundur. Namun belum mau menjauh tiba-tiba saja di belakang dia sekarang ada yang sudah mengunci pergerakan nya.
Bugh!
Bogeman keras berhasil mendarat di pipi milik zevan ,pukulan tiba - tiba itu mampu membuat zevan tumbang.
" Satu pukulan lagi,habis Lo dengan gua" kata Agler yang sudah diatas Zevan,zevan sudah babak belur tidak karuan.bahkan dia merasakan kaki miliknya itu sedikit tergeser akibat pukulan Agler.
Tak lama dari itu, tiba-tiba saja . marischa datang dengan berlari - larian sambil membawa kotak p3k dan langsung mendekat kearah zevan dengan posisi masih dibawah tidak berdaya.
Sedangkan Agler hanya menggeleng pelan melihat itu.dia berharap marischa tidak berfikir tidak - tidak terhadap sikap yang dilakukan olehnya itu.
Ternyata dugaannya benar.sekarang justru marischa sudah berdiri bertatapan dengannya dengan sedikit perasaan nya terlihat kecewa?.
"ini yang dinamakan ketua OSIS?" Tanya marischa. dengan santai sambil menatap Agler malas. "Gua rasa mereka salah memilih Lo" lanjut marischa lagi,dan langsung menyuruh murid -murid disitu untuk membopong badan zevan. keruangan uks dan meninggalkan agler yang masih terdiam ditempat itu.
Disisi lain. Areksa bersama anak - anak lain yang melihat kejadian tersebut, hanya bisa menatap kearah ketua mereka dengan perasaan iba. Mereka sebenarnya tidak mengerti ada hal apa yang sedang terjadi oleh ketua mereka .
" Ger ayok kita pergi. gak enak udah banyak sekali orang-orang yang melihat" ajak Areksa yang langsung merangkul sahabatnya itu untuk pergi dari tempat sana.
****
Jangan lupa vote serta komentar nya ya terimakasih 🧡