Hai hai hai!
Apa kabar kalian??
Selamat membaca!!!
Ramein komennya yah
****
Vote ya jangan lupa !!!
****
Kedua bahu Marischa merosot lesu. Ia merasa sangat amat lelah disaat hanya berduduk - duduk santai di ruangan cukup Dingin itu. Hari ini Marischa merasa harinya begitu menyebalkan.
Marischa menghela napas berat. Pandangannya mengedar, disaat tersadar ada seseorang yang datang lalu memberikan sebuah bungkusan coklat kepadanya, tanpa ada kejelasan sama sekali.
Aneh sekali. Emang, kening nya seketika mengkerut aneh saat ketika mendapati tulisan kata- kata yang cukup membuatnya hampir salah tingkah.
Senyum lah ,dunia tidak adil,untuk kamu yang hanya bisa terdiam lesu.
Marischa dengan cepat langsung melipat kertas yang digenggamnya.lalu merematnya dengan kuat. Apa ini? Siapa yang melakukannya?
"Siapa lo?" Teriak Marischa pelan, sembari mencoba berpikir positif. Namun, beberapa saat kemudian dengan cepat marischa langsung berlari - larian meninggalkan tempat itu.
Tanpa marischa ketahui, ternyata sedari tadi seorang dua remaja diam-diam memperhatikan gerak - gerik perempuan itu.
"Terimakasih, nanti gue traktir." ucap Agler. kepada orang disampingnya itu.
Perempuan tersebut hanya mengukir senyuman nya gemas ketika mengetahui tingkah lucu dari Agler.
****
Kedua bahu Marischa merosot lesu. Ia merasa sangat bosan menunggu angkutan umum lewat di dekat gerbang SMA Garuda.
Pandangannya mengedar, disaat tidak sengaja melihat laki - laki yang cukup asing. Nekad untuk pergi , akan tetapi Lelaki itu lebih dahulu berlari kearahnya serta langsung mencegahnya untuk pergi. Bingung jelas yang dipikirkan marischa sekarang ini,
"Masih belum pulang? Sini bareng gue ajah" ucap lelaki asing itu dengan nada rendah. Tidak ada sedikit balasan, yang terucap oleh Marischa sehingga membuat nya terlihat canggung.
"Siapa,ya?gue ga kenal lu. Sebelumnya ," tutur marischa menanyakan hal yang sejak tadi bersemayam di otaknya
Zergan yang awalnya hendak memberikan helmnya pun terpaksa menundanya terlebih dahulu dan menatap ke arah marischa dengan sebelah alis yang terangkat.
"gue cuma mau ngasih penawaran, kalo lu gamau ya gue ga maksa." balas Zergan dengan ekspresi wajah yang tenang. Dia mengatakan itu seolah-olah untuk menutupi hal - hal yang sedang ia sembunyikan.
Merasa terlalu capek untuk menunggu. Dengan segera, dirinya langsung menerima penawaran tersebut, "bo- boleh" balasnya.
Zergan menautkan kedua alisnya. Apa yang dia dengar tadi? Bukannya tadi perempuan tersebut terlihat sangat tidak suka dengan kehadirannya? hahaha lucu sekali.
****
Sedangkan ditempat berbeda.dekat pepohonan-pohon itu, sedari tadi sudah ada yang memandangi mereka. tatapan kedua remaja tersebut juga sama- sama memiliki arti,
"cara Lo kampungan banget"ledek gavindra dengan lagak tawanya.
"Bacot lo.pergi sana," kata Agler ketus.
Gavindra tertawa kembali mendengar itu. Ia menepuk -nepuk tangan nya, akan tetapi Tindakannya itu justru membuat Agler begitu muak mendengarnya.
"Rasanya gimana tuan? Gue denger-denger marischa udah gabisa percaya Lo,bener tidak?" ujar gavindra. Sambil memandang adik perempuannya itu.
"Nggak usah ikut campur."
Gavindra berdecih pelan. "Kasian banget,nasip Lo."
Merasa Takut jika nanti amarah kekesalannya kelepasan, dengan cepat Agler pun memilih untuk berniat pergi dari sana. Hal itu langsung membuat gavindra mendongakkan kepalanya;
"Mau kemana Lo? bener berarti ya apa yang gue bilang barusan," ledek gavindra kepada lawannya itu .
Agler menipiskan bibirnya. Kedua tangannya itu terkepal erat. Menahan diri mati-matian untuk tidak memukul Gavindra sekarang.
"Mau apa yang gue lakuin, itu urusan gue.lo gaperlu tau." pungkas Agler penuh ketegasan. Tidak ingin berlama-lama berada di tempat ini, ia pun segera menghampiri motornya dan membiarkan meninggalkan lelaki bernama gavindra Mahendra itu sendiri di tempat ini.
***
Lantunan musik serta suara merdu masih berlanjut hingga malam semakin larut. Banyak orang yang menyaksikan penampilan marischa dengan penuh Semangat.
Bila memang harus berpisah
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada di dalam jiwa
Tak bisa tuk teruskan
Dunia kita berbeda
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada di dalam jiwaMarischa mencoba menghilang benak -benak yang tiba - tiba saja terpikirkan oleh nya itu dikarenakan saat melantunkan alunan lagu yang dibawakannya. Atmosfer di sekitarnya pun juga mendadak tegang.
Sebenarnya ada apa? Kenapa dia memikirkan lelaki itu? Bahkan degup jantungnyan pun ikut memacu lebih cepat dari biasanya.
Tak bisa tuk teruskan
Dunia kita berbeda (dunia kita berbeda)
Bila memang harus berpisah
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada di dalam jiwaSorakan heboh sontak memenuhi seisi kafe saat lagu itu selesai dinyanyikan. Semuanya terjadi dalam sekejap. Dan Marischa masih berusaha untuk mencerna apa yang sedang dia benak - benakan saat sedang tampil tadi.
memilih untuk bodo-amatan, sekarang justru perempuan itu terlihat berburu merapikan alat musik nya.lalu dengan segera dirinya berjalan kearah orang asing yang sempat ia jumpai.
"Makasih ya zer.berkat Lo,gue masih bisa tampil dan tidak telat " ucap marischa senang.sembari menjulurkan tangan untuk bersalaman dengan zergan.
"Santai, gue emang suka ajah bisa membantu seperti ini." jawab zergan yang langsung membuat marischa tersenyum kaku.
***
Jangan lupa vote + komentar
Sayang ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DIA [ END]
Fiksi RemajaSederhana, menceritakan kisah tentang Agler yang selalu berusaha ikhlas akan penyakit yang dideritanya. serta marischa yang ingin merasakan bahagia. Ingin tau lebih lanjut? Let's baca selengkapnya! tahap awal. tulisan masih belum ada yang dirapih...