33

120 61 37
                                    

VOTE DULU SAYANG

RAMAI KAN TIAP PARAGRAF YAAH

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA.

****


Gavindra terus melajukan motornya dengan kekuatan yang dia bisa, bagaikan orang seperti kesetanan lelaki itu bahkan tidak perduli dengan beberapa mobil dan juga motor yang sedari tadi melaksoni-nya, suasananya sekarang bisa dibilang tidak terlihat baik-baik saja. Banyak sekali pikiran yang terus bercabik-cabik di otaknya sekarang, hingga membuat suasana hatinya ikut merasa gelisah.

Hingga akhirnya sampai di sebuah bangunan tua, untuk sejenak,cowok itu cuma bisa menatap hamparan kota- kota disana, sembari menetralkan pernapasannya yang sempat mejanggal.

Sepi. Dingin. dan sedikit menyeramkan, entah apa yang sedang di pikirkan zevan saat itu,karena bisa memerintah nya untuk datang ketempat ini, sekarang.

"Dateng juga ternyata,kirain cupu." ucap  zevan sedikit meremehkan, sedangkan gavindra yang mendengar. cuma bisa tersenyum menanggapinya,

"Nggak perlu begitu,bisa?" papar gavindra sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Jijik gue denger nya."

"Gausah banyak bacot,dasar bermuka dua. Nyesel gue percaya sama Lo! Seru zevan yang sudah mulai terpancing dengan emosinya.

Gavindra tertawa hambar. Dia meraup kasar wajahnya yang basah. "Sekarang gue mau tanya. sama Lo,apa ada sosok Kaka yang mau mengorbankan adiknya cuma untuk lelaki brengsek seperti Lo,?"

Zevan memutuskan untuk  Mensejajarkan tubuhnya dengan lelaki tersebut. tatapnya sekarang bahkan terlihat sangat meremehkan.

" BUKAN GUA TAPI ITU LO!! ,

"APA LO TAU TENTANG DEPRESI YANG DI ALAMI CACA!!? GAK KAN ,KARENA LO TERLALU GiLA TENTANG KEMATIAN BOKAP LO!! Lo yang selalu menanggapi bahwa adik Lo itu faktor dari akibat kematian bokap lo ,padahal justru Lo yang merusak semua kebahagiaanya..."

Gavin terdiam. Bahkan tidak bergerak sama sekali. Kedua mata sendunya itu menatap hampa ke arah lain. Sungguh perasaan yang dialaminya itu berasa sedang di goncang oleh angin kencang, "gue nyesel," ucapnya serak.

****


"Apa kabar?"

"baik."

Suasana canggung kini menyelimuti sekitar marischa dan Juga Anneth setelah mereka memutuskan untuk bertemu di sebuah taman kawasan jakarta. Usai dari urusan yang dikerjakan anneth, tanpa basa-basi, anneth mengajak perempuan itu untuk berhadapan dengannya karena memang ada suatu hal yang akan diberitahu kepada gadis itu.

"Lo yakin? masih ingin memperpanjang masalah Lo itu dengan agler? emang-nya sebegitu pentingnya kah? Zevan buat Lo?" oke cukup. pertanyaan anneth memang terdengar menjebak, sehingga membuat marischa hampir tidak bisa berkutik menanggapi-nya,

Butuh beberapa detik marischa terdiam sebelum menjawab, "peduli banget, suka sama dia.?"

Sejenak anneth hanya bisa tertawa ringan mendengar perkataan itu. Hingga pada akhirnya, dia berhasil menyentuh lengan milik perempuan tersebut.

"pepatah pernah mengatakan,jika seseorang  pernah  kehilangan sosok semangat dalam hidupnya pasti tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik...

Namun bila orang itu masih nyaman dengan orang yang sama, orang tersebut tidak akan pernah tertarik dengan orang baru sampai kapanpun itu..

Berbulan -bulan atau sampai bertahun-tahun sekali pun.."

Marischa mengerutkan kepalanya tipis setelah mendengar perkataan itu" tau apa Lo tentang, masa-lalu gue .?"

Anneth mengembuskan napas berat. "Gue tau tentang semua masa-lalu ca. dan yang pasti Lo juga tau tentang masa- masa kita bersama."

Setelah puas dengan ucapan yang dia berikan sendiri, Anneth lantas langsung berdiri dari bangku itu,sembari membalikkan badan-nya untuk menatap gadis tersebut sekali lagi dengan tatapan sendu..

"Kenapa?" tanya marischa penasaran.

"coba lihat didalam buket bunga kamu,ada sesuatu hal yang harus kamu ketahui.." perintah-nya dan langsung berlalu dari tempat itu.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Detik itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Detik itu. marischa kembali di hatam oleh keadaan ,Hatinya bak dirajam dengan sadis, disaat harus mengetahui suatu fakta yang sangat amat menyakitkan.

Namun sesaat kemudian, marischa merasakan getaran dalam ponselnya yang berada di dalam saku. Dengan cepat gadis tersebut langsung melihatnya.

***

****  heheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
  heheh.


SEE U NEXT PART.

CERITA DIA [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang