siapa yang harus ku pilih?

160 64 17
                                    

Kini perempuan cantik yang tengah berjalan dengan santai di area lapangan, terlihat sangat serius menatap sebuah satu botol minum yang terus -menerus  dia remas,

Berulang kali juga perempuan itu masih terlihat enggan untuk menyapa pria tersebut, sehingga membuat nya hanya bisa berdiam sejenak .

masih merasa canggung untuk berbicara apa, sehingga mampu membuat perempuan itu cuma bisa berniat memberikan Deheman kepada lelaki itu .

Mendengar suara deheman dari arah belakang, sontak membuat Zevan langsung berburu memutar arah pandangan nya  agar bisa lebih jelas untuk berbicara .

"maaf  sudah mengganggu waktu istirahat nya, saya  cuma mau memberikan satu botol minuman ini kepada kamu." Kata marischa dengan nada yang sedikit rendah, sambil mengalihkan pandangannya dari tatapan lelaki tersebut.

Zevan yang sedari tadi cuma mendengar nada berbicara marischa yang sedikit berbeda sontak membuat nya cuma bisa tersenyum tipis,dan berahli untuk langsung mengambil satu botol minuman tersebut hingga kandas tanpa tersisa sedikit pun.

" Terimakasihh. " Kata Agler dengan nada suara berat nya.

Disisi lain ,Marischa yang masih berada ditempat tersebut serta masih  mendengar lelaki itu berbicara, tidak merasa sadar karena dia sejak tadi terus - menerus tersenyum tipis dengan hal kecil yang diberikan zevan .

" Iya" Setelah mengatakan kata Tersebut, tanpa berlama-lama marischa langsung kembali untuk membalikkan badannya untuk kembali ke dalam kelas.

namun sebelum untuk melangkah  pergi, ternyata marischa merasa terkejut karena pergelangan tangan milik nya itu telah di tahan oleh, sosok pria yang sedang ada di belakangnya, merasa niat pergi nya urung , kini dirinya lebih memilih untuk membalik badan agar bisa lebih leluasa agar berbicara;

Dengan tatapan yang sedikit bingung, marischa sekarang cuma bisa memberi tatapan intimidasi diantara kedua belah pihak Tersebut.

" Mau pulang bareng? " Ucap zevan disela - sela keheningan mereka, marischa yang mendengar ajakan zevan itu, berkali - kali hanya bisa menatap lebar- lebar kedua bola matanya, karena masih merasa heran ; 

" Tap_" Belum untuk menjawab pertanyaan, zevan  terlebih dahulu memotong pembicaraan marischa sembari menata rambut - rambut kecil yang telah menutupi mata perempuan cantik itu.

" Sekali saja. " Ucap  zevan lagi, dengan nada  sedikit meminta permohonan.

Marischa yang mendengar nya, seketika tidak mampu untuk membalasnya sehingga membuat nya hanya bisa mengikuti kemauan lelaki itu.

Tidak ada niat membalas pembicaraan ,lelaki itu justru sekarang terlihat sangat bahagia mendengar ucapan dari perempuan didepannya,

Lama mereka mengobrol hingga tidak memperhatikan sekitar. Mereka juga tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang selalu memperhatikan mereka dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

" Sepatutnya sejak kamu ada sini,kita tidak seharusnya untuk di pertemukan kembali dengan keadaan seperti ini,"

***

Jam waktu pulang sudah berakhir sejak dari tadi, walaupun masih ada saja murid-murid yang masih ingin berada disekolah karena ada urusan mereka masing - masing.

Terutama pada ke empat perempuan ini sekarang,yang masih terlihat santai sekali bercanda gurau di gazebo Taman sekolah milik SMA Garuda.

Tidak ada sama sekali rasa takut yang mereka rasakan, karena masih begitu damai menduduki Gazebo Walaupun gerbang sekolah bakal sebentar lagi  akan di tutup;

Lama sekali mereka berbicara, sehingga mereka tidak begitu sadar melihat sekeliling  bahwa ada pria tinggi ,putih , berhidung mancung,dengan mata yang lebar disertai alis yang begitu tebal dengan tas dibiarkan miring tidak benar,tengah berjalan kearah mereka sekarang.

" Lama nunggu? " Tanya zevan , yang mampu membuat ketiga perempuan disana langsung  tidak henti - henti menatap lama lelaki tersebut.

Diposisi lain. Marischa yang merasa canggung dengan hal apa yang telah terjadi sekarang, cuma  bisa memberikan senyuman kikung.

" Sejak kapan lu dekat sama zevan?" Tanya Arelyn penasaran dengan tidak henti-hentinya terus menatap.

" Main cepat ternyata" gumam nabeva sembari memberikan senyuman tipis;

Tidak mau berlama-lama mendengar hal aneh yang akan keluar dari mulut teman- temannya itu, dengan langkah gesit marischa justru langsung menarik lengan zevan kearah yang jauh;

Disisi lain . Mereka bertiga yang belum tau sama sekali apa yang telah terjadi oleh Marischa, itu berulang -ulang kali cuma bisa mengumpat dalam diam.

" Ya Allah, mana zevan ganteng banget lagi cepat - cepat amat marischa bawa pergi nya"  kata Arelyn dengan nada lesu..

SEE U 🧡

CERITA DIA [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang