Hai hai hai! Selamat membaca dan semoga suka.
Vote dan komennya jangan lupa
Bila pertemuan kita hanya sekedar angan lalu, lebih baik saya memilih kita tidak akan pernah saling bertemu..
***Seorang perempuan sedang menunduk dalam,kedua tangan-nya dia gunakan untuk menyembunyikan wajah sedih-nya. Sesekali gadis itu menghembuskan nafas lelah dalam pikirannya..
Saat ini , Marischa sama sekali belum mau melihat keadaan Agler, hatinya belum begitu bisa menerima takdir yang telah terjadi, perasaannya begitu sangat campur aduk.
Di Kejauhan sana, ternyata anneth sudah memperhatikan marischa sejak dari tadi. bahkan keadaan perempuan itu sudah sangat kacau, hati kecil nya juga tidak kalah sakit ketika mendapati kabar sahabat-nya tengah mengalami koma.
Tidak menunggu lama. Gadis tomboy tersebut kini sudah berjalan mengarah kepada marischa, ada suatu hal yang harus dia ketahui.
***
Kedua mata kedua perempuan tersebut akhirnya bertemu kali. Walaupun mereka sama - sama masih terlihat canggung, mau tidak mau ada suatu hal yang harus mereka bicarakan.
"Kenapa diem? Jadi mau bicara?" Tanya marischa.
Anneth belum menjawab. Gadis tersebut menyuruh marischa untuk terlihat lebih sedikit tenang dahulu karena pembahasan ini terbilang cukup serius.
" Ini ada sesuatu buat lu, tapi harus dibuka setelah gue pergi, tidak boleh telat ataupun sengaja tidak dibaca, karena itu bisa buat lu merasa menyesal sampai kapan-pun itu.." ucap anneth, sembari memberikan sebuah buku note yang terlihat cukup usang.
" baik," Balas-nya dengan senang hati.
****
Agler perlahan membuka mata, kepalanya terasa berat. Sudah banyak orang mengelilinginya. Penglihatannya terasa samar-samar.
Agler kelelahan, terakhir lelaki itu ucapkan, hanya ingin bertemu dengan marischa. Bukan Kanaya ataupun ayah-nya.
bahkan sekarang, ia terus-menerus berusaha membujuk dokter yang menangani selama ia koma,agar mengizinkan-nya untuk pergi sebuah taman.
"Keadaan kamu masih belum stabil,saya tidak mau kamu mendapatkan resiko yang cukup parah nanti-nya." Jelas dokter Alex dengan sangat hati-hati.
"Saya sendiri yang bakal menanggung resiko-nya, tapi mohon untuk sebentar injinkan saya untuk pergi" ucap Agler yang masih bisa di dengar orang -orang didalam sana.
"Kita temenin ya bos,"tawar varrel sedikit khawatir.
mendengar tawaran tersebut, dengan cepat Agler menolak dia tidak ingin ada yang mengganggu kesendirian -nya, betul. Lelaki itu berniat cuma untuk menyengarkan suana hati kali ini..
Mengetahui sikap Agler, mereka akhirnya memilih mengalah dan mengijinkan laki- laki itu pergi ketempat yang ingin ia kunjungi..
****
Gadis yang duduk di kursi panjang tepat di taman rumah sakit, kini terlihat sangat prustasi dengan keadaannya.
Saat tengah asik berperang dengan pikirannya, marischa merasa ada seseorang yang sudah duduk di sampingnya.
"malam - malam gila sendirian, gak takut di culik Sama Wewe gombel?" Ujar orang tadi membuat marischa menoleh ke arah sumber suara.
" lo,sejak kapan disini?" Panik marischa. karena kehadiran Agler yang sangat tiba-tiba itu.
Agler . Laki laki itu tersenyum kecil melihat marischa yang sepertinya tidak terlihat baik baik saja. Lelaki itu sangat paham dengan gadis tersebut, jelas jika ia mengetahui sifat perempuan tersebut.
" Ga-lama, tadi gue disini cuma karena iseng ajah. Eh malah ketemu Lo sendirian, yaudah gue samperin takut Lo di culik."
"Gaje banget," Jawab marischa membuat Agler terkekeh karna jawaban itu.
Agler tidak bodoh, ia tau jika gadis ini sedang tidak baik baik saja. Namun disaat memperhatikan marischa, lelaki itu tidak sengaja memandang sebuah benda yang tengah di genggaman marischa dengan tatapan penuh arti 'buku apa?'
Mendengar pertanyaan tersebut, marischa sontak menautkan alis-nya sembari memberi unjuk buku tersebut..
" Ini?" Ucap-nya membuat Agler tersenyum menggapai..
"gue ga tau ini isi-nya apa, gue di beri sama anneth jadi gue milih baca-nya nanti.." jelas marischa yang sukses membuat Agler tersenyum lebar mendengar-nya..
" Baca aja. Kali ajah ada sesuatu yang harus kamu tau kan? Gausah takut kalo gue bakal nyebar tulisan tersebut ke orang - orang, Bacalah sebelum terlambat.." pinta Agler dengan suara serak. Memilih mengikuti permintaan Agler, akhirnya perempuan tersebut mulai membaca beberapa bait tulisan didalam buku itu.
Mungkin untuk sekarang,mengagumi mu dari jauh itu suatu hal yang bisa membuatku bahagia namun sial-nya kamu adalah luka sekaligus penyembuh luka yang ku-alami saat ini..
Aku sangat paham memilikmu suatu hal yang sulit untuk digapai, kamu itu terlalu berharga untuk aku yang sangat mengharapkan-mu..
Kamu sebenarnya tidak perlu mengetahui rasa suka ini....kamu juga tidak berhak membalas perasaan perasaanku ini...
Tapi ada suatu hal yang ingin aku berikan untuk kamu ketahui.
Bila suatu hari Nanti ada yang menyukai kamu, bahkan sudah saling menjaga akan ku pastikan aku tidak akan menggangu kamu dan tidak juga memaksa kamu untuk menjauhi -nya .... Karena bisa melihat kamu bahagia tentu itu bisa membuat aku ikut merasakan bahagia-nya juga..
Terakhir yang ingin aku sampaikan lagi yaitu cuma mau kamu selalu bahagia, walaupun bahagia kamu bukan lagi dengan saya...
'Sampai jumpa di kehidupan yang paling bahagia selanjutnya marischa..'
[- AGLER 2022]
Setelah membaca buku harian tersebut, marischa tidak henti- hentinya menintikkan air mata. hatinya begitu sesak mengetahui suatu fakta yang sebelumnya belum dia ketahui.. namun ketika perempuan tersebut baru menyadari laki- laki bernama Agler sudah tertidur namun heran-nya laki- laki tersebut terlihat sangat pucat bahkan badannya juga ikutan berubah menjadi dingin..
****
SEE U NEXT PART SAYANG.
£
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DIA [ END]
Teen FictionSederhana, menceritakan kisah tentang Agler yang selalu berusaha ikhlas akan penyakit yang dideritanya. serta marischa yang ingin merasakan bahagia. Ingin tau lebih lanjut? Let's baca selengkapnya! tahap awal. tulisan masih belum ada yang dirapih...