Sederhana, menceritakan kisah tentang Agler yang selalu berusaha ikhlas akan penyakit yang dideritanya. serta marischa yang ingin merasakan bahagia.
Ingin tau lebih lanjut?
Let's baca selengkapnya!
tahap awal. tulisan masih belum ada yang dirapih...
Nabila benar-benar melempar gagak sapu itu kearah badan zergan. Sehingga membuatnya merasakan kesakitan disaat masih terlihat nyaman didalam mimpi tidurnya, sungguh amat tidak tenang hidup lelaki ini.
"ZERGAN, KALO KAMU MASIH TiDUR SAJA , JANGAN HARAP BARANG - BARANG KAMU MASIH LENGKAP!" teriak Nabilla menggelengar.
Zergan bangkit dari tidurnya dengan perasaan hati yang cukup lumayan terkejut,mendengar ancaman dari wanita kesayangannya itu. "MAH ... JANGAN lAH ,ADIK DAH BANGUN NIH," teriaknya,yang langsung berlari mencari-cari, handuk.
"CEPAT!!!"
"IYA MAH.JANGAN BERISiK TAPI,MALU SAMA TETANGGA!!"
Nabilla berkacak pinggang dengan wajah penuh dendam . "YANG ADA MAMA YANG MALU, LIHAT KElAKUAN KAMU GAADA YANG BENAR, BISA-BISANYA KAMU PULANG KERUMAH SENDIRI MAIN LONCAT AJAH DARI PAGER, SOPAN KAH BEGITU?"
"MALU-MALU IN UMAT AJAH!!"
Zergan menutup kedua telinganya untuk mencegah supaya gendang telinganya tidak bermasalah gara-gara Nabilla . "Adek mana tau, kalo pak Yanto masih ada disitu.kirain dah pulang yaudah aku loncat" jelasnya, sembari menyegir kuda tidak ada masalah.
Mendengar perkataan itu justru membuat Nabilla semakin geram dibuat nya. "JAWAB AJAH TERUS , LAGI! SEJAK KAPAN KAMU SERING PULANG MALAM KEK BEGITU, KEK GAPUNYA RUMAH!"
"Aku gak lihat jam" ucap zergan. Yang masih takut menatap muka Nabilla . "Mama nyuruh aku bangun kan? Yaudah mama keluar dulu ya, Adek mau mandi."
Mendengar ucapan anak terlihat sangat lembut, Sukses membuat niat kesalnya hilang begitu saja.
" Yaudah terserah kamu.mama capek,mama mau pergi,lelah ngurusin kamu" kata Nabila sedikit menyidir anak semata wayangnya itu.
*****
Untuk pertama kalinya marischa tiba disekolah sepagi sekarang,bahkan guru-guru yang bertemu dengannya terlihat sangat terkejut mengetahui hal itu. bukan Tampa ada alasan marischa bisa datang secepat itu.jelas ada alasannya,
Alasan utamanya yaitu, semalaman marischa tidak bisa tertidur dengan pulas.justru dirinya hanya menangis sesak didalam kamarnya karena belum bisa percaya kalo dia sudah bisa kembali berdamai dengan abangnya, yaitu gavindra Mahendra.
Bahkan manusia - manusia hidup yang melihat dia sekarang,terlihat sangat kepo akan apa yang telah terjadi dengan marischa sekarang.Jarang-jarang atau bahkan tidak pernah melihat wajah sedih marischa semenjak ia pindah disekolah ini.sejujurnya marischa tidak ingin masuk hari akan tetapi dikarenakan terlalu bosan dirumah dia memilih nekat.
"Abis ngulek cabe Lo?"
"Anjir !" Marischa langsung mengelus dadanya karena terkejut, kerena kehadiran zergan yang sangat tiba-tiba. "Mau bikin gue Serangan jantung Lo?!"
Zergan menampilkan cengirannya. Saat ini, dia sudah mengubah posisi menjadi bersandar kearah lemari tas dengan posisi kedua tangannya melipat "gara -gara gua? , Lo jadi telat pulang?" tanyanya sedikit menebak.
Marischa menggeleng pelan. Sejujurnya, dia terlalu malas untuk bicara. "gausah kepo, lagi pula,kita kenapa lebih sering ketemu sih," jawabnya terlihat prustasi.
"gatau, jodoh kali." Zergan tertawa hambar.
"Lap air mata Lo,alay banget pagi- pagi udah nangis. Aneh di kira orang" ucapnya.yang langsung memandang sekitar. Lalu akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana.
Melihat lelaki itu pergi, tidak membuat nya untuk ikut menyusul , Marischa justru lebih memilih untuk berjalan kearah lainnya . sembari mencari-cari sahabat nya,siapa tau sudah ada yang sampe.
*****
Marischa ga pernah akan peka,dengan perasaan Lo.
Apa lagi dia punya masalalu,Lo ga akan mudah mendapatkan hatinya.
Jangan pernah lupa, Lo pernah dibuat seenaknya!!
Ucapan Kanaya semalam benar-benar mengganggu pikiran agler. Sejak tadi ia berusaha untuk fokus untuk melupakan kata-kata itu,tetapi tidak bisa, kalimat itu terus-menerus menyita semua benaknya.
Bagaimana jika seandainya perkataan itu benar?
Bagaimana jika benar,Agler justru terperangkap,karena ulahnya sendiri?
" Ngapain juga gue mikirin dia," monolog Agler.
Lelaki itu lalu memperlihatkan handphone,yang sudah banyak sekali pesan- pesan masuk yang belum sama sekali dia buka bahkan untuk membalasnya saja dia sangat malas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sangat lucu sekali. Kemarin dia sudah sangat menyangka akan terbang sangat tinggi akan tetapi justru harapan tersebut seketika kandas, marischa dengan mudahnya menjatuhkan usaha lelaki bernama Agler itu.
Agler kembali meletakkan handphonenya. Lelaki itu lalu beranjak dari duduknya,lalu berdiri menghadap hamparan angin -angin di atas rooftop.
"Gue tau.Lo lakuin ini, karena Lo masih perhatian kan dengan marischa. anak kecil banget masih diem - diem begini lewat perantara wkwkwk"
Agler berbalik seluruh tubuhnya. Ketika sadar Ada seseorang dibelakangnya, sembari menatap nya dengan datar.
Agler tidak begitu kaget dengan perkataannya, semenjak ada perjanjian diantara dua pihak diantara mereka, membuat mereka sekarang lebih sering bertemu di berbagai waktu.
"gue mau nyerah boleh?" Ucapan singkat,tapi penuh arti sehingga membuat zergan mendengar cuma bisa tertawa hambar dibuatnya.
bukan menjawab, lelaki itu justru merangkul Agler sangat kencang.sehingga membuat dada Agler seketika sesak begitu saja.
" Sesak kan?"
" Itu yang di rasakan Adek Lo, semisalkan dia tau Lo sempat bicara begitu,Lo dengan bangga nya suka berjanji agar selalu menjaganya tapi apa? disini Lo malah sebaliknya."
Sial! Perkataan zergan barusan sukses menyakitkan perasaan nya, sungguh perasaan nya sekarang kembali di permainkan, melelahkan sekali.
"mendapatinya emang tidak instan,itu perlu ada pengorbanannya,jika bener-bener tidak bisa mendapatinya percayalah suatu saat orang itu pasti mengharapkan Lo ada disisinya."