32

112 59 25
                                    


[USAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA BIAR GAK KETINGGALAN]

****

Menahan rasa Suka memanglah sulit, tetapi mengungkapkan perasaan tidak selalu salah dari pada harus merasakan penyesalan di akhir nanti.

***

Setibanya di rumah, dan tidak menunggu lama,Agler langsung melangkahkan kakinya menuju kamar, hari ini benar-benar hari yang paling melelahkan baginya, seluruh tubuhnya terasa remuk dan lemas sehingga membuat kepalanya ikutan berputar-putar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di rumah, dan tidak menunggu lama,Agler langsung melangkahkan kakinya menuju kamar, hari ini benar-benar hari yang paling melelahkan baginya, seluruh tubuhnya terasa remuk dan lemas sehingga membuat kepalanya ikutan berputar-putar.

"Jangan sekarang mohon,gue muak harus menghirup oksigen terus-menerus," kata Agler memberi semangat pada dirinya sendiri.

tidak lama,lelaki itu langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi badan yang masih banyak pernak- pernak sekolah, sungguh lelaki itu terlalu capek untuk bebersih dahulu.

Ting

dengan perasaan malas,Agler mau tidak mau harus membuka pesan baru yang muncul handphonenya itu, untuk sejenak Agler masih terdiam memandang pesan tersebut.

dengan perasaan malas,Agler mau tidak mau harus membuka pesan baru yang muncul handphonenya itu, untuk sejenak Agler masih terdiam memandang pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk sejenak, Agler masih terlarut  dalam percakapan Tersebut, sungguh pesan zergan barusan seolah  menandakan bahwa Agler sedang akan menyakiti perasaan marischa, padahal zergan sama sekali belum tau faktanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk sejenak, Agler masih terlarut  dalam percakapan Tersebut, sungguh pesan zergan barusan seolah  menandakan bahwa Agler sedang akan menyakiti perasaan marischa, padahal zergan sama sekali belum tau faktanya.

Tidak mau berperang dalam pikiran. agler justru memilih untuk memulai untuk mengabdikan kata-kata yang sejak tadi ia mengusik pikirannya.

Harapan selalu berproses tentang keindahan,tetapi manusia tidak pernah menyangka bahwa akan selalu ada ketidakpastian dalam sebuah harapan itu.

Agler terkekeh pelan saat kepalanya mulai mengusung kata-kata tentang perempuan di lembaran kosong itu.

***

Seorang gadis yang tengah duduk santai sembari  menikmati aktivitas bernyanyi dan bermain gitar dihalaman taman komplek . Angin yang berembus kencang membuat rambut hitamnya yang semula rapi kini terlihat berantakan. Namun, hal tersebut tidak sedikit pun mengurangi kecantikan nya, justru membuatnya terlihat semakin terpancar.

Beberapa menit berlalu, ketenangannya itu mulai terusik saat telinganya tak sengaja mendengar suara langkah kaki tergesa yang mendekat ke arahnya, ke arahnya.

Marischa.

"Lo-"

"Iya," ucap Zergan dengan ekspresi datar."baik- baik aja, kan.?" lanjutnya setelah dia sudah duduk disamping perempuan tersebut.

Marischa memejamkan matanya sejenak. Menghela napas panjang beberapa kali. Dan mencoba menghilangkan rasa kekesalannya sedari tadi yang sudah amat bergejolak. "Gak perlu ikut campur," katanya. Nada bicaranya terdengar dingin .

Zergan mengembuskan napas beratnya kemudian berdiri menghadap gadis dihadapannya, lalu mendekat sembari berkata," pikirin lagi tentang keputusan Lo, sebelum terlambat."

Gadis tersebut hanya mengedikkan bahunya,lalu menoleh, menatap zergan penuh arti. "terlambat?lu jangan sok mengerti tentang gue,"

"Untuk kali ini, percaya sama gue.marischa," balas Zergan sembari menggenggam tangannya untuk membawa pergi,entah kemana.

*****

"Se-benci itu kah, lo. sama Agler?" Pertanyaan itu tiba-tiba meluncur dari bibir zergan setelah mereka menghabiskan beberapa makanan yang sudah mereka pesan.

Marischa mengulas senyuman tipis. Sembari menghabiskan es jeruk miliknya yang masih tersisa,

"gue ga benci, kalian ajah kali. yang beranggapan seperti itu," balas marischa memperjelas.

Zergan mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Mungkin, marischa memang belum bisa menetralkan rasa amarahnya.

Tidak lama dari itu. Pandangan mata zergan tidak sengaja terfokus dengan suatu hal, sehingga membuatnya sedikit penasaran Tindakan orang tersebut.

"tunggu, jangan kemana-mana" hardik zergan yang berburu meninggal gadis berpakaian tomboy itu.

Setelah menunggu waktu,yang cukup amat singkat akhirnya zergan kembali menapakkan batang hidungnya itu. Tapi tunggu? Ada sesuatu yang janggal sekarang dilihat marischa.

Ah.. iya lelaki itu,sekarang sedang berjalan Sembari menenteng - nenteng sebuah buket bunga, yang cukup lumayan indah,tapi ... untuk apa?

"Ca"

"Iya, kenapa?" tanya marischa sedikit gemetaran.

"Ambil!"

"APA?!"

Oke cukup. Jantung marischa mulai seperti di pompa lebih cepat lagi. Tubuhnya seperti melemah seketika,. Tangannya Ikut  bergetar sangat hebat,

Zergan seketika menggeleng, sembari tersenyum kecil, menertawai tingkah gadis tersebut.

"Bukan dari gue,tadi ada seseorang yang nitip sama gue, mungkin fans lo" jawab zergan membenarkan.

Sial! Kan marischa malu, sendiri karena ulah-nya.

Dengan perasaan kaku,mau tidak mau marischa harus menerima bunga yang tengah di pegang zergan.walaupun perasaan nya mengatakan, dia harus hilang dari tempat itu.

walaupun perasaan nya mengatakan, dia harus hilang dari tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




SPAM NEXT DISINI SAYANG ❤️

CERITA DIA [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang