Chapter 1

26.8K 829 0
                                    

"Dia itu tidak hamil! Bagaimana bisa kau tidak mengeceknya!" Teriak seseorang membuat Melly yang baru saja membuka mata langsung mengernyitkan keningnya.

Kepalanya begitu pening dan Melly seperti lupa ingatan sejenak. Dengan pikirannya yang seolah buntu Melly berusaha memikirkan semuanya.

Hingga kilasan-kilasan di ingatannya berputar

Ya! Kilasan tentang kliennya yang membohonginya.

Melly ingat jika dirinya tiba-tiba dipanggil untuk datang ke salah satu perumahan elit Di Las Vegas. Orang yang menyuruhnya mengatakan jika di sana membutuhkan bantuan cepat.

Melly sendiri yang merupakan dokter kandungan mau tidak mau langsung menuju ke sana. Apalagi Mrs. Delevan ini adalah pasiennya selama lima bulan ini.

Mrs. Delevan ini mengatakan jika dia di sini untuk menemani suaminya yang memiliki tugas penting di sini.

Melly berpikir jika pekerjaan suami Mrs. Delevan bukanlah hal penting. Yang merupakan pasiennya adalah Mrs. Delevan jadi Melly tidak terlalu bertanya seperti apa detail pekerjaan suaminya.

Ketika Melly datang kerumah Mrs. Delevan. Di sana Melly sudah merasakan keanehan karena rumahnya di jaga ketat oleh beberapa orang yang sepertinya mengantongi senjata.

Rumahnya tidak terlalu besar tetapi seakan ada sesuatu yang disembunyikan

Ketika sampai di sana Melly sedikit dikejutkan dengan beberapa orang yang langsung menyeretnya dan membekapnya.

Setelah itu Melly melupakan segalanya dan berakhirlah dirinya di sini.

Di dalam ruangan mewah dengan di ikat di kursi. Melly menatap sekitar dan melihat tiga orang tengah menghadap seorang pria yang duduk di kursi kedudukannya dengan angkuh.

Melly mengernyitkan keningnya ketika pusing mendera. Tetapi Melly berusaha memfokuskan pikirannya.

"Maaf, Mr. Gassalo. Kami mendengar kabar jika perempuan yang Anda maksud sudah melahirkan. Saya salah mengira" ucap salah seorang pria dengan menundukkan kepalanya di depan orang yang diduganya merupakan Bossnya.

"Lalu apa rencanamu terhadap perempuan ini ?" Ucap suara bariton itu yang membuat Melly merasakan rasa yang berdebar di dadanya.

Ini bukan suara bentakan di awal tadi. Suara kali ini terdengar pelan tetapi tidak menyembunyikan nada ketegasannya.

Melly berusaha memfokuskan matanya. Menatap pria yang duduk dengan angkuh di kursi kebanggaannya itu.

Seorang pria dengan sebuah kemeja hitam yang digelung sampai siku. Terlihat menatap ketiga anak buahnya dengan dingin.

Wajah pria itu tak menyiratkan ekspres sama sekali. Tetapi aura intimidasi dalam di rasakan oleh semua orang.

Bahkan Melly seakan bisa ikut merasakan aura menyeramkan ini. Melly cukup yakin jika ini bukanlah tempat biasanya.

Jika ini tempat biasa tentu saja tidak mungkin jika di jaga oleh orang-orang yang memegang senjata. Melly mengutuk dalam hati.

Apa-apaan ini ! Mengapa dirinya jadi di culik seperti ini.

"Kita bisa membunuhnya" ucap salah seorang yang sukses membuat Melly tanpa sadar mengeluarkan suara terkesiapnya.

Semua orang langsung menoleh kepadanya. Tak lupa juga sosok pria berkemeja hitam yang di sebut

Mr. Gassalo.

"Aku tidak berniat mengganggu kalian. Hanya saja aku tidak setuju jika aku dibunuh tanpa alasan" ucap Melly lantang yang membuat semua orang terlihat terkejut.

Bahkan sosok pria bernama Mr. Gassalo terlihat tersenyum kecil mendengar penuturannya.

Tiba-tiba pria itu berdiri dari tempatnya. Melly melihat jika salah satu jemari pria itu terlihat digerakan dan membuat semua orang bubar.

Menyisakan Mr. Gassalo dan seorang pria yang berdiri di samping pintu dengan tatapan dingin menatapnya.

"Kau juga keluar, Ken" ucap Mr. Gassalo yang langsung dilaksanakan oleh pria yang bernama Ken.

Cocoklah sudah. Di ruangan ini hanya menyisakan dirinya saja dengan pria yang di panggil Mr. Gassalo ini.

"Siapa namamu ?" Suara itu terdengar lagi dan Melly terlihat mendongakkan kepalanya.

Berusaha 'menunjukkan' pada pria ini jika Melly sama sekali tak terpengaruh dengan intimidasi pria ini.

Padahal aslinya Melly ingin sekali bergetar dengan hebat. Begitu takut dengan keadaannya saat ini.

Melly cukup tau jika hidup di Las Vegas sangatlah mengerikan. Banyak kejahatan yang berkeliaran di sini. Seakan-akan memang kota ini diciptakan untuk para penjahat.

Tetapi Melly tau jika dirinya takut pria ini akan semakin besar kepala dan berpikir jika dirinya akan mudah di tundukkan.

"Kau tidak tau namaku, lalu untuk apa menculikku" balas Melly tak kalah angkuh dan pria itu tersenyum mendengarnya.

Dengan langkah pelannya pria itu berjalan mendekatinya. Membuat Melly yang berusaha mengontrol wajahnya langsung berubah menjadi takut.

Melly saat ini dapat melihat dengan jelas bagaimana wajah dari pria di depannya ini.

Melly tidak bisa menampik jika pria ini sangatlah tampan. Dengan garis wajah yang keras Melly dapat tau jika pria ini bukanlah jenis pria kantoran yang duduk di balik meja.

Pria ini terlihat maskulin. Ya mungkin kata-kata itu yang bisa digambarkannya untuk pria itu. Garis wajahnya tajam dan kokoh.

Hidungnya yang lancip terlihat sangat pas dipadukan dengan segala yang dimilikinya. Bahkan sepasang mata yang indah itu terlihat menatapnya dengan tatapan gelinya.

Entah alasan apa yang membuat pria itu menatapnya seperti itu. Bahkan saat ini pria itu berdiri di depannya. Terlihat menjulang dibandingkan dengan dirinya yang duduk terikat di kursi ini.

Melly menarik tangannya berharap jika ikatan itu lepas dari tangannya. Tetapi tubuhnya menegang ketika tubuh tegap itu mendekati tubuhnya.

Bahkan tak hanya itu tetapi tangan pria bernama Mr. Gassalo itu mengusap tangannya lembut.

Wajah mereka terlalu dekat dan Melly memundurkan wajahnya dengan tatapan tak nyaman menghadap pria itu.

Lain hal dengan jantungnya yang berdetak dengan cepat. Tidak ada yang pernah mendekatinya seperti ini. Dengan jarak yang baginya sangat bahaya ini.

Melly bukan gadis polos dan usianya juga tidak lagi muda. Apalagi dirinya adalah dokter kandungan tentu saja Melly tau akan segala hal yang berbau 'intim'

Walaupun seperti itu tidak ada yang pernah mendekatinya sedekat ini. Setidaknya selama dirinya sudah menjabat sebagai dokter kandungan.

Semua orang sangat hormat padanya. Tidak ada yang berani bertindak seberani ini padanya.

Usapan tangan itu mengusap pergelangan tangannya dan Melly terkesiap kaget merasakannya.

"Semakin kau berusaha menariknya. Semakin kencang juga dia mengikatmu" bisik pria itu yang terasa di wajahnya.

Jantung Melly seakan bertalu-talu dengan adegan yang sedang mereka lakukan saat ini.

"Mundur. Jangan kurang ajar" setelah mengumpulkan segala keberanian dan suaranya.

Akhirnya Melly bisa mengeluarkan kata-kata yang bernada mengancam. Ya pria ini harus di ancam. Dia sudah sangat lancang melakukan tindak seperti ini.

Smirk.

Melly dapat melihat hal itu muncul dari Mr. Gassalo sebelum pria itu menarik kepalanya. Tetapi hal yang membuatnya shock bukan main.

Pria itu menarik kepalanya dengan sengaja mengusapkan bibirnya di pipi kanan Melly.

"Kau pria brengsek!" Ucap Melly ketus.

Mr. Gassalo itu menarik badannya dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Kau masih saja galak Mellyta Laveda"

Pria ini mengenalnya!!!

*-*-*

The Abilerdo ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang