Jangan lupa vote dan comment
*-*-*
Melly tersenyum menatap pasiennya yang terlihat mengelus perutnya dengan sayang. Di sampingnya ada sosok suaminya yang memang selalu menemani Mrs. Rainy saat cek kandungan.
Mereka berdua merupakan pasien tetap Melly. Ini anak ketiga mereka yang mereka percayakan untuk di kontrol langsung oleh Melly.
Usia kandungannya sudah 6 bulan dan mereka benar-benar terlihat bahagia. Melly berharap jika suatu hari nanti Melly akan menemukan jodohnya.
Cek kandungan dengan gaya romantis seperti ini.
Ketika Melly ingin berbicara dengan mereka sebuah suara ketukan terdengar. Melly mengucapkan maaf dan tersenyum pada mereka.
"Masuk" ucap Melly dan pintupun terbuka.
Elise yang merupakan asisten itu terlihat masuk dengan buket bunga yang cukup besar.
Melly mengernyitkan keningnya menatap asistennya yang terlihat tersenyum malu-malu.
"Mrs. Laveda ada kiriman bunga untukmu" ucap Elise dengan menyodorkan buket bunga besar itu.
Melly menerimanya dan tidak melihat sebuah pesan apapun yang menempel di sana. Tidak ada tanda-tanda siapa pengirimnya.
"Dari siapa ?" Ucap Melly dan Elise menggelengkan kepalanya.
"Tadi ada pria berjas formal mengantarkan buket ini dan mengatakan jika pengirim bunga ini akan mengirimi Anda pesan"
Suara pesan masuk membuat Melly langsung menatap ponselnya dan benar saja ada sebuah pesan masuk.
Hanya bertuliskan - Austin -
Disusul dengan sebuah pesan singkat yang menimbulkan berbagai efek untuk Melly.
' Bunga yang cantik untuk perempuan cantik '
Sialan Austin! Kau benar-benar perayu ulung. Wajah Melly terasa memerah setelah membaca pesan itu dan berdehem pelan.
Elise beranjak pergi dengan senyuman isengnya sambil menatap Melly.
"Kau memiliki kekasih, Dokter ?" Ucap Mrs. Rainy yang membuat Melly kaget mendengarnya.
"Hanya dari teman" ucap Melly dengan suara gugupnya dan Mrs. Rainy tersenyum.
"Bukankah itu bunga yang sangat besar dari seorang teman" goda Mrs. Rainy dengan menatap suaminya jahil.
Mr. Rainy terlihat mengusap kepala istrinya dan menatap Melly dengan pandangan yang tak kalah jahil.
"Aku juga memberikan bunga seperti itu ketika akan melamar istriku" ucap Mr. Rainy yang membuat pipi Mrs. Rainy terlihat memerah.
"Kalian bisa saja" ucap Melly dengan memandang bunga yang dikirimkan untuknya
Menatap ponselnya sejenak sebelum kembali menatap buket bunga yang ada di tangannya saat ini.
Kau benar-benar serius rupanya
*-*-*
Suara bel apartemennya berbunyi yang membuat Melly yang sedang duduk di ruang tamu dengan laptop yang menyalapun menoleh.
Seingatnya tidak ada yang mengadakan janji dengannya. Bahkan Sheila saat ini sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis.
Hanya beberapa orang saja yang mengetahui apartemennya ini. Bahkan rekan sesama dokter tidak terlalu banyak yang tau tentang apartemennya ini.
Lalu siapa yang datang berkunjung pukul delapan malam seperti ini.
Melly menaruh laptopnya di meja dan beranjak dari tempat duduknya. Suara Bel terdengar lagi dan Melly semakin bergegas keluar apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Abilerdo ( SELESAI )
RomanceBuat Kalian yang mau Baca cerita Melly dan Austin Yuk Buruan di Baca sekarang *-*-* Melly menyibak rambutnya dengan kasar dan mengambil tasnya yang tergeletak di lantai. Melly sudah berpakaian lengkap seperti semalam. Menutupi hal indah yang benar-b...