Chapter 25

5.6K 361 5
                                    

Dominic Davies pria kaya raya yang menyandang title 'Pria Terhormat' selama periode ini. Dominic, salah satu dari kalangan pengusaha yang tidak memiliki skandal sama sekali.

Lalu bagaimana jika sosok 'Pria Terhormat' ini bertemu Elysia Verreta. Pelacur kelas atas di Hall Club

Lalu bagaimana kisah mereka akan berlanjut ? Ikutilah cerita Dominic Davies

*-*-*

'Akui saja jika kau sudah jatuh dengan pesonaku, Mr. Davies'

- Elysia Verreta -

Yuhuuuu baca cerita baruku ya. Yuk mampir sekarang

Sambil Nyambi tamatin The Abilerdo nih wehehe

Di tunggu vote dan comment ya

Happy reading

*-*-*

"Kau sangat cantik" ucap Austin ketika melihat Melly mencoba gaun ketiga untuk pernikahan mereka nanti.

Hal tersebut membuat Melly memutar matanya jengah mendengar ucapan Austin. Pria itu sangat menyebalkan dengan hanya mengatakan 'Kau sangat cantik', 'kau memang cantik', 'perfecto'

Apakah tidak ada komentar lain yang bisa menyenangkan hatinya. Sangat mengesalkan di beri respon seperti itu. Padahal Melly berharap ada komentar lainnya.

Tanpa mengatakan apapun Melly berjalan kearah tasnya tergeletak dan mendial nomer seseorang.

Austin terlihat bingung dengan apa yang dilakukan Melly. Tetapi pria itu hanya menatap Melly yang terlihat menghubungi seseorang.

"Ada apa... Hai Melly. Kau terlihat cantik. Apa itu gaun pernikahanmu ? Sayang kemarilah" suara Axton langsung terdengar menggema di butik itu.

Melly meletakkan ponselnya di atas meja dan memundurkan tubuhnya agar Axton serta Ara bisa melihat penampilannya.

"Itu sangat cantik, Melly. Sangat cocok di badanmu. Aku tidak sabar hadir di pernikahanmu. Seharusnya aku di sana menemanimu" teriak Ara yang terlihat di peluk Axton.

"Terima kasih banyak. Kau harus kemari dua Minggu sebelum pernikahan. Aku tidak mau tau, aku benar-benar kesepian" ucap Melly semangat yang langsung di balas penuh semangat oleh Ara.

"Kurasa itu terlalu tertutup pasti itu pilihan Austin. Kau bisa mengombinasikan dengan desain belahan dada yang rendah. Kurasa itu akan semakin cantik" ucap Ara dan belum sempat Melly ingin menjawab.

Tiba-tiba Austin sudah mengambil ponselnya dan menatap Ara dengan pandangan garangnya. Suara tawa terdengar dari seberang sana.

"Ups ada pawangnya" ucap Ara yang diselingi tawa.

"Jangan meracuni pikiran calon istriku" ucap Austin kesal dan suara Ara menyahut dari sana.

"Melly akan terlihat semakin mempesona tau. Kau tidak tau mode" balas Ara.

"Ya ya Ara kau pintar. Aku akan menggunakan idemu" teriak Melly agar Ara dan Axton mendengarnya.

Austin langsung melototkan matanya pada Melly. Sedangkan Melly sendiri pura - pura tidak melihatnya dan hanya melengos kesal.

Salah sendiri mengabaikannya. Memangnya Melly tidak berulah. Austin belum tau saja bagaimana Melly jika sudah berulah.

Pria itu harus berhati-hati mulai sekarang. Melly bisa melakukan segalanya dan Austin tentu saja tidak akan berkutik sama sekali

"Axton, kurasa kau harus memantau Ara lebih ketat lagi. Dia semakin nakal sekarang" adu Austin dan suara deheman terdengar dari sana.

Axton yang cuek bebek itu tidak memberikan respon apa-apa. Hal itu sukses membuat Ara tertawa terbahak-bahak.

The Abilerdo ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang