Chapter 26

5.1K 325 6
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya

Di tunggu next chapternya

*-*-*

"Cie nikah" teriak sosok perempuan yang berjalan cepat mendekati Melly dan Austin.

Sosok Axton dan Ara terlihat dan tersenyum begitu lebar. Bahkan saat ini Ara sudah menubruk Melly dan memberikan pelukan hangat.

Oh kelewat hangat dan erat. Bahkan juga di balas Melly tak kalah erat. Austin dan Axton hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku istri mereka yang aneh.

"Congratulation" ucap Axton dan Austin tersenyum menepuk punggung saudara kembarnya yang memeluknya hangat.

"Ditunggu momongannya" ucap Axton dan Austin tertawa mendengarnya.

"Lihat Bu Boss dulu" ucap Austin sambil melirik Melly dan Ara yang baru selesai berpelukan.

Ara menatapnya dan langsung memeluknya tak kalah erat. Gantian Axton yang memeluk Melly dengan lembut dan menggumamkan kata-kata untuk Melly.

"Jangan meracuni istriku" ucap Austin ketika melihat Melly menganggukkan kepalanya atas ucapan Axton.

Axton hanya mendengus mendengar ucapan Austin. Sedangkan Ara sudah memukul lengan Austin kesal.

"Kau juga sering meracuni suamiku" ucap Ara dan Austin terkekeh mendengarnya.

"Aku hanya mengatakan jika kami memiliki kado dan sudah kami kirimkan ke rumah" ucap Axton enteng dengan menggandeng Ara di sampingnya.

"Pikiran mafia ini memang tidak ada positifnya. Kita tinggalkan saja, aku ingin mencicipi hidangan" ucap Ara sambil menyeret Axton untuk pergi dari hadapan mereka berdua.

Melly dan Austin menyambut beberapa orang yang memberikan selamat atas pernikahan mereka berdua.

"Apakah harus ada orang bersenjata ?" Ucap Melly pada Austin yang membuat suami barunya itu menoleh

Austin menatap beberapa anak buahnya yang memang berdiri berjaga-jaga di sekeliling ruangan. Tetapi mereka tidak menunjukkan senjata apapun

Mereka hanya bertindak layaknya penjaga seperti biasa. Beberapa awak media pun juga menyorot pernikahan mereka tetapi dengan jarak yang sudah di tentukan.

"Anak buahku tidak ada yang menunjukkan senjata" ucap Austin heran dan Melly menghela napas.

"Ya tapi aku cukup tau jika mereka pasti membawa senjata masing-masing"

Austin tersenyum kecil mendengar nada jengkel dari Melly. Sebenarnya niat awal Austin adalah memberikan pengawalan ekstra dan anak buahnya harus membawa senjata.

Tujuannya agar semua orang yang berniat buruk di hari penting ini akan berpikir ulang sebelum melakukannya.

Tetapi Melly mengomel dan mengatakan lebih baik tidak ada acara resepsi jika harus ada manusia berotot dengan senjata Laras panjangnya.

Istrinya ini memang terlalu kreatif dan melebih-lebihkan. Rasa hangat benar-benar menyeruak di dalam hatinya ketika mengatakan istrinya.

Ya istrinya sangat menyenangkan bukan.

"Demi keamanan. Setidaknya mereka harus berjaga-jaga. Kau juga harus terbiasa dengan semua ini. Mulai sekarang Ian akan terus bersamamu kemanapun kau pergi" ucap Austin dengan mengedikkan bahunya dan Melly menghela napas.

Austin yang melihat hal itu tersenyum dan menarik pengantinnya itu untuk merapat kepadanya. Hal itu membuat Melly menoleh menatap Austin yang tersenyum

"Kau tidak bisa mundur lagi sekarang. Walaupun kau sekarang sangat menyesal menikah denganku. Kau tidak akan bisa lepas dariku, Mellyta" bisik Austin yang membuat Melly terkekeh pelan.

The Abilerdo ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang