Chapter 29

4.9K 355 6
                                    

Update hari Selasa yaww...

Semangat kerjanya hari ini dan aku juga lagi semangat nulis nih wehehe

Sampai ke temu di hari Kamis ya

Jangan lupa vote dan comment

*-*-*

Austin membuka pintu kamarnya dengan perlahan. Jam menunjukkan pukul dua pagi dan semua aktivitas di bawah sedang aktif. Lain halnya dengan di lantai atas yang terasa sepi karena memang hanya berisikan beberapa kamar saja.

Austin kira saat masuk ke dalam kamar akan menemukan istrinya tengah berbaring. Tetapi nyatanya perempuan itu masih terbangun dan terlihat bersandar di kepala ranjang.

Sama halnya dengan Austin yang tidak bisa tidur sejak kemarin. Ternyata Melly juga tidak bisa memejamkan matanya barang sebentar saja.

Melly menolehkan kepalanya dan menatap Austin yang juga menatapnya dalam diam. Austin membalikkan badannya dan menutup pintu dengan perlahan.

Melly sama sekali tidak mengalihkan pandangan matanya dari Austin. Austin dapat melihat jika mata istrinya itu terlihat bengkak.

Mungkin karena terlalu banyak menangis dalam jangka waktu yang lama. Wajah lelah juga nampak dari wajah perempuan itu.

Dengan perlahan Austin melangkah masuk lebih dalam lagi ke kamarnya. Berjalan menuju ranjang dengan sosok perempuan yang menatapnya lekat.

"Kau lapar ?" Pertanyaan Melly sukses membuat Austin menghentikan langkahnya dan menatap Melly yang juga menatapnya.

Lapar ? Kenapa pertanyaan itu yang muncul dari Melly ? Austin kira mungkin jika mereka bertemu. Mereka berdua akan saling berteriak satu sama lain.

Tetapi ini pertanyaan apa ? Lapar ya ?

"Ya sedikit" balas Austin dengan suaranya yang pelan.

Melly terlihat menganggukkan kepalanya beberapa kali dan terlihat melipat-lipat kecil selimut yang membungkus tubuhnya.

"Aku juga lapar" ucap Melly dengan suara lirihnya.

Austin tersadar dengan apa yang dimaksud Melly saat ini. Perempuan ini lapar dan tentu saja perlu makanan.

"Akan kuambilkan. Kau tunggu di sini" ucap Austin pelan dan langsung membalikkan badannya.

Dengan cepat Austin menjaga makanan dengan meminta bantuan pelayan yang memang terbaru di bawa sana.

Secara cepat juga mereka langsung menyediakan dua porsi makanan. Untuk Austin dan juga Melly. Nyatanya mereka berdua sama-sama melupakan jadwal makannya.

Melihat makanan yang disajikan tentu saja membuat perut Austin langsung berteriak senang.

Austin kembali ke kamar mereka dalam jangka waktu sebelum tiga puluh menit. Austin masuk ke kamar dengan trolly makanan yang di bawanya dari bawah.

Menempatkannya di samping ranjang. Menyusun meja makan kecil di atas ranjang dalam diam. Setelah makanan tersaji mereka berdua memakannya.

Tidak ada satupun percakapan yang keluar dari mulut mereka. Rasa lapar yang sejak tadi tidak terasa seketika langsung menyerang mereka berdua dan membuat mereka hanya fokus pada makanan kalian.

"Aku akan membereskannya" ucap Austin setelah mereka menghabiskan makanan mereka berdua.

Dengan cekatan Austin merapihkan semua piring dan mendorong trolly untuk di taruh di depan kamar. Salah satu pelayan yang lewat akan membersihkannya.

Austin menutup pintu dan berbalik canggung dengan menatap istrinya. Melly terllihat menundukkan kepalanya dan memainkan tangannya.

Austin yang melihat hal itu menghela napas. Austin kembali ke kamar ini karena tubuhnya sangat lelah sekaligus mungkin mereka harus bicara satu sama lainnya.

The Abilerdo ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang