Chapter 8

9.7K 576 18
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya

*-*-*

"Sejak kapan dia di sini ?" Tanya Austin pada anak buahnya yang duduk di samping.

Pria itu terlihat gelagapan ketika di beri pertanyaan seperti itu. Apalagi langsung berhadapan dengan Austin dan kedua temannya.

Dari atas sini Austin dapat melihat Melly bersama seorang pria dan mereka terlihat bersulang dengan minuman mereka.

Bahkan Austin juga dapat melihat Melly tersenyum pada pria itu dan menepuk lengan pria itu dengan akrab.

Austin menggenggam erat pagar yang dipegangnya. Menatap hal itu sedikit membuatnya cemburu. Ah tidak sedikit melainkan banyak.

Ingin sekali Austin memukul pria itu yang dengan beraninya datang ke Club ini bersama Melly.

Austin harus sedikit lega karena pria di itu tentu saja bukanlah kekasih Melly. Anak buahnya sudah melaporkan jika Melly tidak dekat dengan siapapun.

Setidaknya ada celah untuk Austin untuk menerobos. Lagian mungkin sebelum Melly di nyatakan telah menikah Austin juga tidak akan menyerah.

Keluarga Gassalo tidak pernah menyerah terhadap apa yang sudah di klaimnya.

"Sejak dua jam lalu" ucap anak buahnya dengan terbata

"Kenapa kau baru melapor" ucap Austin dingin dan pria itu terlihat meneguk ludahnya susah payah.

"Anda terlihat sibuk dan saya melapor karena pria itu baru saja membeli obat" ucap anak buahnya lagi yang langsung membuat Austin menoleh.

"Obat apa ?" Tanya Austin langsung dan pria itu terlihat memundurkan tubuhnya kaget.

Pria ini merupakan pengelola Club ini. Untuk pertama kalinya Austin memang ingin mengurus Club ini karena peningkatan pengunjung semakin melejit akhir-akhir ini.

Apalagi bisnis Club ini sangat di minati karena tempatnya juga sangat strategis di tengah kota.

Selama ini Austin hanya menyerahkan pada anak buahnya agar di kelola. Jadi Austin tidak seberapa tau bagaimana bisnis ini berjalan.

"Maaf tuan, anak buahku melaporkan jika pria itu membeli obat perangsang"

"Bajingan! Kenapa kau menjualnya ?" Murka Stev tiba-tiba dan mendorong pria itu ke pinggir pagar.

Beberapa orang menoleh kearah mereka sebelum fokus kembali dengan kegiatannya sendiri.

Pria itu terlihat ketakutan setengah mati melihat Stev yang marah mendengarnya.

"Banyak peminat untuk obat itu dan obat tidur"

Austin mengalihkan pandangan matanya dan rasa terkejut langsung menyerangnya kala tak menemukan Melly di tempatnya tadi.

Dengan cepat Austin membalikkan badannya dan menuruni tangga untuk menuju lantai bawah. Tidak peduli dengan apa yang dilakukan Stev pada anak buahnya itu.

Austin akan mengurusnya nanti.

Austin membela lautan manusia dan mengumpat pelan karena mereka tidak kunjung memberinya jalan.

Setelah penuh usaha akhirnya Austin dapat sampai di seberang dan menatap ke sekitar sana.

Tidak ada tanda-tanda kemana arah Melly pergi. Austin mengumpat pelan dan berjalan menuju meja bar.

"Kau melihat perempuan dan pria di sini ?" Tanya Austin dengan suara kencangnya dan barista itu terlihat berpikir dan mengarahkan tangannya pada sebuah lorong.

"Di kamar sewa Club ini, Anda bisa menaiki tangga itu"

Setelah mengucapkan terima kasih Austin langsung melangkah menuju tangga tersebut dan menaikinya dengan cepat. Mengabaikan suasana yang memanas karena beberapa orang terlihat bercumbu di lorong.

The Abilerdo ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang