Rani menghadiri sidang terakhirnya dengan tenang. Tak ada kata mediasi bagi keduanya karena sama-sama saling menolak hal tersebut. Dengan lancar pengacara sewaan Andrew membeberkan semua bukti terkait perilaku buruk mantan suaminya. Tak perlu mengeluarkan banyak suara, akta cerai siap diambil oleh Rani selama 1 bulan lagi. Tak ada harta gono gini mengingat semua barang dan gaya hidup Rizki dibiayai oleh sang istri. Rani juga sudah menyerahkan hampir semua harta miliknya pada Rizki pada saat sedang menjalin hubungan. Masalah semua uang dan barang yang pernah diberikan termasuk alat rumah tangga di kontrakan pun, Rani sudah mengikhlaskannya.
"Gue minta maaf sama lu atas semua kelakuan brengsek gue. Semoga lu masih mau berhubungan baik sama gue. Mungkin sebagai teman, mengingat hampir 1 tahun ini telah kita lalui bersama."
Rani mengangguk malas. Ia memang sudah pasrah dan mencoba berdamai atas semua hal yang menimpanya kemarin. Tak ada yang mau ia permasalahkan lagi selain hidup dengan tentram dan jika bisa ia ingin terlepas dari kungkungan Andrew. Anggap saja ia tidak tahu diri.
"Terimakasih juga sudah mengajarkan aku kata sabar, ikhlas, tulus dan setia untuk menjalani kehidupan. Meski kesanku dalam pernikahan pertama ini sangat buruk, tapi kamu membuat mentalku lebih kuat dan jauh lebih dewasa dari sebelumnya. Semoga di pernikahan keduamu kamu bisa lebih bahagia serta bertanggungjawab. Ah ya, sampaikan salamku untuk Nia. Aku dengar dia saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Sebetulnya kamu tidak perlu menghadiri sidang terakhir ini jika ada prioritas lain Mas."
Rizki tersenyum manis menanggapi ucapan lembut namun pedas tersebut. "Maaf, tapi kayaknya gue udah ngerasa nyesal telah nyia-nyiain berlian kayak lu. Sumpah lu wanita terbaik yang pernah gue kenal."
Rani tertawa dengan renyah. Apakah memang harus ada perpisahan dulu diantara mereka agar Rani bisa mendapatkan senyuman manis dan tutur kata lembut dari pria tampan dihadapannya?
"Jadikan saja pembelajaran Mas, pertahankan dan lihat semua sisi baik dari apa yang kamu miliki. Lihat dulu apa kekurangan orang luar yang bisa saja merebut atau menghancurkan apa yang kamu miliki sekarang. Tidak semua pasangan pasrah untuk menerima keadaan dan berjuang dari belakang untukmu sepenuh hati. Cuaca siang ini sangat panas, sebaiknya aku pulang." Sontak tatapan mata Rizki semakin meredup.
Tak dapat dipungkiri ada penyesalan dalam lubuk hati Rizki seperti yang ia lontarkan. Sebelum Rani hilang rasa seperti itu sebenarnya Rizki sudah tertarik dan menyukai Rani, namun hal tersebut selalu tertutupi oleh uang besar yang bisa memenuhi semua hasrat hedonnya.
Saat tawaran menceraikan Rani dengan imbalan uang 1 miliar pun muncul dari Andrew muncul. Tentu ia memilih uang sebesar itu untuk membuat sebuah usaha dan menjalani hidup lebih layak. Kemarin ia berpikir akan banyak wanita lain yang lebih cantik dan lebih baik dari Rani. Tapi ia lupa berpikir apakah akan ada wanita yang mau mencintai dan merawatnya dengan tulus seperti Rani.
"Maafin Gue Ran. Semoga lo dapet pengganti gue yang lebih baik. Pria itu pasti beruntung dapetin lo. Ah enggak, lo itu cuman jodoh gue. Semoga aja lo mau balikan sama gue lagi di versi lebih baik nanti." Gumamnya yang tak sengaja di dengar seseorang.
(Gak paham lagi sama pemikiran laki kek Rizki ini. Hadeuh😩)Di dalam mobil terdengar tangisan Rani yang cukup kencang. Rasanya sangat sakit dan bodoh jika ia memutar kembali memorinya 3 tahun belakangan ini. Mulai dari diputuskan pacarnya yang berselingkuh dengan sang adik sampai ia depresi dan obesitas parah, lalu 2 tahun kemudian setelah mentalnya baru pulih ia dipaksa menikah dengan Rizki sampai ia berhasil move on akibat perlakuan keluarga suaminya yang membuat Rani sedikit beristirahat. Terakhir tak ada satupun keluarga ataupun sahabat yang menguatkan Rani disaat menjalani persidangan perceraian. Mungkin hanya Andrew saja yang mau membantu melancarkan kesuksesan perceraiannya dengan jalur kekuasaan dan uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession's Second Husband (Hiatus)
Short StoryPROSES REVISI!! (☡18++) Maharani Putri Wulan J. mempunyai kehidupan dan takdir yang kurang menyenangkan. Mencintai dan menikah pada pria yang kasar, tukang selingkuh serta tak pernah meliriknya membuat keseharian Rani sesak. Alasan suaminya berperil...