Sehari setelah pemeriksaan kehamilannya, Andrew akhirnya mengumumkan pernikahannya ke publik. Sebelumnya hanya sempat beredar isu bahwa pemuda tampan itu sudah menikah tapi karena seiring waktu tidak ada konfirmasi dari pihak bersangkutan berita itu perlahan terlupakan. Tapi kini setelah resmi resepsi pernikahan megahnya diumumkan, publik menjadi heboh, terlebih netizen indonesia diluar sana yang begitu penasaran dengan gadis indonesia mana yang telah berhasil mencuri hati sang milyuner itu.
"Ini minum vitaminnya agar morning sickness kamu tidak terlalu parah. Kamu ingin memakan apa hari ini?"
"Mm... saat ini aku tidak ingin apapun sayang."
"Baiklah. Tapi sepertinya anakku akan mirip denganku. Auramu dan cara mengidamu mulai mirip ibuku sekarang."
"Benarkah?" Tanya Rani berpura-pura meminum obatnya. Bukan apa-apa, hanya saja ia akan lebih mual jika meminum obat yang diberikan oleh suaminya. Ia lebih senang membuat minuman herbal dibandingkan obat kimia.
"Iya, ah sayang, lusa hari resepsi pernikahan kita. Kamu jangan terlalu lelah ya. Saat resepsi nanti kamu jangan terlalu banyak berdiri. Biarkan aku saja yang menyambut para kolega agar kamu tidak lelah. Kamu cukup duduk di tempat yang aku sediakan. Keluarga terdekat kamu nanti siang juga sudah sampai. Aku mengundang teman-teman yang dekat dengan kamu juga agar nanti kamu ada cukup banyak teman bicara."
Mendengar hal itu Rani terpekik senang. Pasalnya selama di Paris ia tak pernah memiliki teman karena pergerakannya sangat terbatas. Bahkan para pelayan pun tidak ada stupun yang mau mengenal Rani lebih dekat. Mereka akan langsung izin pergi setelah menjalani tugas. "Aaa terimakasih sayang. Nanti mereka tinggal disini atau disewakan hotel?"
"Mereka akan tinggal di sini selama 1 minggu. Lagipula mereka hanya berjumlah 30 orang. Berhubung tempat ini memiliki 20 kamar kosong jadi aku pikir mereka bisa tinggal disini saja agar bisa melepas rindu dengan kamu juga. Menurut pendapatmu bagaimana?"
"Aku setuju sekali sayang. Aku malah senang banget sama keputusannya. Makasih banyak ya."
Tak lama seorang pelayan menghampiri pasanugan itu untuk mengantarkan puding mangga sebagai menu makanan penutup.
Raut wajah Rani sedikit berubah saat melihat puding itu. Dipanggilnya pelayan tadi lalu ia memerintahkannya untuk memakan puding tersebut. Sontak pelayan itu menolaknya secara halus. Tangannya mulai bergetar dan wajahnya pucat.
Andrew yang menyadari reaksi berlebihan itu memanggil keamanan disana untuk memaksa wanita tadi membuka mulut dan menghabiskan puding tersebut. Setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya pelayan tadi memegangi perutnya. Terlihat pelayan itu tengah sakit perut luar biasa. Ia memohon pada Andrew agar memperbolehkannya menggunakan toilet. Tanpa bisa ditahan pelayan tadi muntah disertai membuang kotoran dari area pembuangan. Sungguh disayangkan lantai dan karpet mahal itu terkontaminasi polusi yang menjijikan.
"Bawa dia ke penjara. Jangan ada yang menyakitinya sedikitpun. Biarkan para pelayan lain membersihkan hal menjijikan itu. Sayang lebih baik kamu masuk ke dalam kamar. Aku akan menangani penghianat tadi."
Rani sedikit kaget dengan kejadian barusan. Tapi tidak sampai berlebihan ataupun trauma. Ia hanya mengangguk dan menuruti ucapan Andrew. Yang menjadi pertanyaan di benak Rani hanyalah mengapa dirinya bisa tahu setiap hal yang bisa mencelakainya? Dia selalu merasa mual luar biasa setiap ada hal yang membahayakan. Ia jadi penasaran dengan vitamin yang diberikan oleh Andrew setiap harinya.
Sekitar 1 jam Rani berdiam diri di kamar, kini suara ketukan pintu terdengar. "Maaf Nyonya, Tuan besar David datang untuk menemui anda."
Rani segera berganti pakaian yang lebih layak dan memoles sedikit hiasan di wajahnya. Ia tak mau menemui mertua tersayang nya dengan kondisi kumal.
"Hai Dad, maaf harus membuat Daddy menunggu lama." David segera menggelengkan kepalanya.
"Tidak sama sekali. Daddy bahkan baru saja duduk. Setengah jam lagi keluargamu akan sampai. Kamu mau menjemput mereka? Tenang saja Andrew sudah mengizinkan kamu."
Dengan semangat Rani mengangguk penuh antusias. "Mau banget Dad. Rani ambil handphone dan ganti sepatu dulu ya."
"Tidak perlu izin lagi pada Andrew." Lagi-lagi Rani menangguk patuh.
****
Diperjalanan David menceritakan banyak hal mengenai mendiang istrinya yang sangat cantik dan baik. Pria berumur setengah abad lebih itu juga mengatakan kalau dia sangat menginginkan cucu sejak lama. Namun di sisi lain ia tak ingin kalau anaknya memilih wanita bayaran atau membangun bisnis untuk proses terbentuknya sang cucu.
"Andrew tidak pernah menjalin hubungan dekat dengan wanita manapun selain adiknya dan kamu sekarang. Dia memang sempat memiliki seorang sahabat, tapi hubungan itu sudah berakhir setelah ungkapan rasa cinta wanita itu pada Andrew."
"Ah ya, bagaimana kondisi kamu setelah mengandung?"
Rani tersenyum lebar. Merasa nyaman bercerita dengan David, ia pun menjawabnya dengan jujur. "Sangat bahagia dan sering merasa aneh. Aku selalu meminta hal yang aneh dan juga sering merasakan atmosfir yang berbeda saat bertemu seseorang. Belum lagi aku sering bermimpi tentang anak kecil yang sangat tampan. Patahan hidung dan bentuk wajahnya mirip suamiku tapi rambutnya berwarna putih. Tapi dia bukan pengidap albino mengingat alisnya berwarna hitam, matanya berwarna biru dan juga bibirnya merah alami."
"Dia cucuku, anakmu dan Andrew. Dia akan menjadi salah satu anak yang istimewa dan sepertinya akan jauh lebih kuat daripada ayahnya."
Dahi Rani mengerut tak paham. "Sejak lahir neneknya Andrew memiliki kemampuan untuk melihat dunia lain, masa depan dan juga menilai seseorang. Tak jarang dia juga tahu apa yang ada dipikiran orang sekitarnya. Dia berasal dari Indonesia juga. Andrew sempat mewarisi hal tersebut tapi badannya tidak kuat dan sampai akhirnya mata batin Andrew ditutup secara penuh meskipun masih bisa merasakan setiap aura pada orang yang ia temui."
"Dulu ibu kandung Andrew merasakan hal yang sama saat mengandung Andrew. Tapi tidak sekuat kamu dan juga dirasakan keanehan setelah kandungannya berusia 8 bulan."
"Kalau boleh tau Mommy meninggal karena apa?" Raut wajah David berubah. Matanya berkaca-kaca tapi bibirnya masih mencoba untuk tersenyum.
"Dia meninggal saat menolong Andrew yang diganggu mahluk halus sehingga ia melawannya dengan sihir. Mendiang istri pertamaku tak sanggup lagi melihat Andrew dirundung oleh teman-temannya karena berbeda serta tak kuat melihat Andrew sering sakit parah tapi tak bisa terdeteksi oleh medis. Oleh sebab itulah dia mengorbankan dirinya."
Rani berpikir dalam hatinya. Ingin bertanya tapi tak ingin semakin menguak luka lama. Istri pertama? Bukankah itu artinya David sempat memiliki dan menjalin pernikahan lain?
Tak berselang lama mobil itu berhenti bersamaan dengan 13 mobil lain dibelakangnya. Ia sudah sampai di bandara dan langsung berlari menghampiri keluarganya yang sudah menunggu di pintu keluar. Ia sangat terharu dan menahan rindu. Rasa bahagia luar biasa menerpa Rani yang sudah hampir genap 2 bulan tak bertemu keluarganya secara langsung.
"Ibu, Bapak, Nenek Rani kangen!"
"Aduh cucu Nenek makin bohay sama cantik aja sih. Makasih ya Nak berkat kamu nenek jadi bisa rasain pergi ke luar negri. Apalagi Paris ini kota romantis. Bisa-bisa orang tua sama tante om kamu bulan madu gratis."
"Wah iya, kayaknya Bapak Ibu harus dipesenin hotel khusus nih." Goda Rani yang disangkal oleh Rianti. Mana mau ia dipisah dengan anaknya untuk kesekian lamanya lagi. Setidaknya 1 minggu ini dia ingin membuat kedekatan lagi secara langsung dengan anaknya.
"Wah mobil bagus semua itu buat jemput kita?" Pekik tante Rani kegirangan.
"Iya Tante. Untuk barangnya bisa ditinggal saja. Nanti akan ada suruhan yang mengangkut semua barang itu ke mobil pengangkut."
"Asik!! Beno mau pamer sama temen-temen di sekolah ah. Biar mereka tau Beno pernah naik mobil bagus sama jalan-jalan di Paris."
"Iya dek. Tapi jangan jauh-jauh dari tante ya nanti."
"Siap tante." Setelah itu giliran David yang menyambut kedatangan mereka tak kalah ramahnya.
_____
5 Agustus 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession's Second Husband (Hiatus)
Short StoryPROSES REVISI!! (☡18++) Maharani Putri Wulan J. mempunyai kehidupan dan takdir yang kurang menyenangkan. Mencintai dan menikah pada pria yang kasar, tukang selingkuh serta tak pernah meliriknya membuat keseharian Rani sesak. Alasan suaminya berperil...