Sebelumnya mohon maaf kalau cerita ini banyak kekurangan dan gak masuk di akal. Tapi semoga aja cerita ini bisa menghibur kalian. Aku tau cerita ini banyak bgt hal yang mainstream juga, so ... kalau ada yang mau kritik atau saran silahkan. Aku usahain buat cerna dan ubah sebisa aku.
Terimakasih banyak juga ya untuk vote dan supportnya. Karena 1 vote dari kalian di setiap babnya buat mood aku naik buat jalanin hari yang bosenin setiap saat.
/////////////////////////////::::::::::::::
Andrew memeluk Rani cukup erat. Meskipun tidak ada pembicaraan, namun kenyamanan dapat dirasakan keduanya.
"Sayang tiba-tiba aku takut ada kesalahan yang aku perbuat saat acara resepsi nanti"
Manik berwarna biru keabuan itu menatap wajah sang pemioik suara. "Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan sayang. Semuanya sudah aku atur dengan baik. Kamu hanya perlu menghadiri dan mengikuti jalan acaranya saja."
"Baiklah aku percaya. Tapi bisa tidak di acara besok semua minuman mahal kamu 0% alkohol? Aku belakangan ini sangat mual dan pusing saat mencium aroma ataupun melihat minuman tersebut."
"Ya, dengan senang hati sayang. Lagipula ini acara perayaan pernikahan serta kehamilanmu yang sudah memasuki usia 2 bulan. Jadi aku sudah menulis daftar apa saja hal yang bisa membuatmu mual."
Ouh astaga, bagaimana bisa Rani melupakan hal bahwa Andrew sangat pengekang. Kendati demikian Rani tetap berterimakasih pada suaminya itu.
****
Besok pagi nya teman-teman Rani heboh karena akan melakukan perawatan di klinik kecantikan yang sangat terkenal. Siapa lagi yang mensponsori kegiatan hal tersebut selain Andrew. Pria itu tadinya ingin menemani Rani sekaligus melakukan sedikit treatment, tapi sayang ada beberapa hal yang harus ia kerjakan di kantornya sebelum nanti malam melangsungkan pesta dan cuti beberapa hari.
"Saya titip Rani. Pastikan istriku melakukan semua perawatan. Tapi jangan sampai ia melakukan perawatan yang membuatnya tidak bisa memakai make up untuk nanti malam. Kalian juga ikutlah melakukan perawatan bersama dengannya. Tapi kalian harus benar-benar menjaganya. Jangan sampai lengah. Paham?" Wejang Andrew pada Fitri dan teman-teman Rani yang lain.
"Siap tuan. Pasti kami jaga Rani sepenuh hati."
"Ibu dan tante-bibi yakin tidak ingin ke klinik?" Para orang tua itu menggeleng.
"Kami mau istirahat saja. Lagipula rumah ini juga terlalu besar dan sangat banyak fasilitasnya untuk dikelilingi."
"Jangan hanya berkeliling, kalian juga bisa menggunakan semua fasilitas di sini. Hanya saja ada beberapa tempat yang tidak bisa kalian kunjungi karena aku memelihara banyak hewan berbahaya yang tidak bisa diperlihatkan ke sembarangan orang. Maka dari itu para pelayan akan memandu kalian. Di sini ada bioskop, kebun binatang kecil yang hewan-hewannya sudah jinak, kolam renang, tempat bermain anak, tempat-tempat khusus olahraga, dan juga kalian bisa meminta apapun pada koki jika kalian ingin memakan sesuatu."
"Terimakasih banyak nak. Tapi sepertinya hari ini kami berkeliling saja. Takutnya nanti terlalu kecapean buat nanti malam"
"Besok Beno, Siska, Fikri sama Johan mau main semuanya ya om. Boleh?" Tanya Beno dengan raut menggemaskannya. Dari 4 anak yang ikut, memang Beno ini yang paling aktif.
"Tentu saja boy. Kamu sangat aktif ya. Menggemaskan." Andrew menghampiri Rani dan memberikannya kecupan singkat dipelipisnya. Tak lupa ia menyalami para orang tua sebelum berangkat.
"Ingat, jaga istriku ya."
Setelah kepergian Andrew teman-teman Rani dan saudara-saudara Rani yang masih muda memekik histeris. "Astaga Kak Rani bagi satu dong yang kaya Kak Andrew."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession's Second Husband (Hiatus)
Short StoryPROSES REVISI!! (☡18++) Maharani Putri Wulan J. mempunyai kehidupan dan takdir yang kurang menyenangkan. Mencintai dan menikah pada pria yang kasar, tukang selingkuh serta tak pernah meliriknya membuat keseharian Rani sesak. Alasan suaminya berperil...