Selama ini Rani tak pernah menyangka akan menjadi istri dari seorang pengusaha sekaligus orang yang sangat berkuasa. Saat pertama kalo Andrew hadir dalam hidupnya dan mengajaknya menjalin sebuah hubungan asmara pun Rani tak pernah terpikir akan sampai dititik ini. Meskipun acara Akadnya jauh dari harapan karena acara kedatangan beberapa mantan yang mengacau, namun wanita seksi itu tetap bersyukur mengingat ia menikah dengan pria yang memiliki peranan cukup besar dalam hidupnya.Rani memperhatikan suaminya yang sedang dalam keadaan suasana hati yang sangat buruk. Terlihat jelas dari wajahnya yang sangat datar dan teriakannya pada seseorang di telpon.
Sepintas terlintas ide gila dalam benak wanita itu. Berhubung ia sedang jauh dari keluarga, Rani segera melangkah ke kamar mandi hotel lalu menanggalkan semua pakaiannya lalu ..."Aahhhkk!!" Jerit Rani penuh kesakitan sehingga Andrew yang tengah menikmati vodka sambil berbicara serius dengan Harris di telpon berlari menghampiri arah suara.
Seketika amarah yang meliputi kepala Andrew kini meluap. Pria itu melemparkan telponnya ke arah kasur secara asal dan berlari ke sumber suara.
"Fruity kamu kenapa sayang?" Tanya Andrew dengan cemas. Saking cemasnya ia tidak begitu mempedulikan tubuh Rani yang saat ini polos sepenuhnya.
"Aw pantatku sama dadaku sakit banget yang." Rengek Rani yang sudah bersih dari make up tebalnya..
Andrew menghampiri sang istri dengan hanya memakai celana pendek seksi miliknya. Saat membersihkan tubuh sang istri, pria itu melihat sesuatu yang aneh pada tangan kanan Rani.
"Sayang jelaskan apa tato ini?" Geram Andrew dengan wajah garangnya. Saat pernikahan tadi Rani memang memakai kabaya modern yang cukup tertutup, jadi torehan tinta itu tak dapat dilihatnya.
Tanpa banyak bicara Rani menempatkan tangan kanan Andrew di dadanya sedangkan tangan kiri ia tempatkan di salah satu bokongnya. "Sayang elus ... hiks sakit."
Andrew sedikit luluh dan menuruti keinginan wanita cantik yang sudah menjadi istrinya. Tak lama suara lengguhan dan desahan Rani terdengar. Andrew yang hendak protes karena dikerjai menjadi bungkam akibat ciuman panas Rani yang masih sedikit kaku. Maklum, ia belajarnya dari film korea dan sedikit film biru karena setelah kecelakaan nasi padang juga mereka tak pernah lagi bercumbu.
Beberapa menit kemudian tautan itu terlepas. Kini Andrew tertawa lepas seolah melupakan kejadian tadi siang.
"Jadi ini permainan dari hadiah yang kamu janjikan itu hm? Ini sangat buruk. Tapi berhubung kau yang memulai, rasanya ini tetap istimewa."
Rani tersenyum masih mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami. "Maaf, aku memang meniru adegan ini di film yang bahkan aku lupa judulnya. Tapi setidaknya dengan hal ini kamu mau bicara sama aku. Tato ini khusus aku pesen buat tempelin nama kamu. Kalau kamu gak suka 2 hari lagi akan hilang sendirinya kok. Jangan marah ya. Aku emang mau buat kamu kaget aja hehe."
Cup
Cup
Cup
Serrlpp
Rani semakin berani untuk memulai, leher Andrew bahkan sudah memiliki 5 tanda merah keunguan. Lelaki itu memejamkan matanya cukup lama dan mendesah. Ia baru membuka matanya kembali disaat wanita cantik itu menghentikan aktifitas itu.
"Ahk, kamu sepertinya paling tau hal apa yang bisa membujukku." Andrew mengubah posisi dari yang tadinya mengukung Rani menjadi berdiri.
"Buka!" Rani tersenyum genit dan menurutinya. Tak hanya itu, ia bahkan nekad meremas benda panjang,besar serta berurat yang telah mengeras itu.
"Ahk ... hisap sayang!"
"Ouch .. yes beb! Kau sangat nakal. Mari ku berikan hukumanmu."
Malam itu pun Rani menjerit serta menangis memohon ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession's Second Husband (Hiatus)
Short StoryPROSES REVISI!! (☡18++) Maharani Putri Wulan J. mempunyai kehidupan dan takdir yang kurang menyenangkan. Mencintai dan menikah pada pria yang kasar, tukang selingkuh serta tak pernah meliriknya membuat keseharian Rani sesak. Alasan suaminya berperil...