Sinar cahaya mengganggu acara tidurnya yang nyenyak. Hal pertama yang Rani lihat saat kedua bola matanya terbuka adalah dada bidang Andrew yang menempel di pipinya. Dengan perlahan Rani melepaskan pelukan mereka dan berjalan dengan tertatih. Masih segar diingatannya bahwa Andrew sudah menahan diri dengan menghentikan aksi pelecehan itu namun dengan gilanya Rani malah memancing singa buas itu untuk terbangun lagi.
Rani sangat malu, bagaimana mungkin ia bisa senakal dan seliar itu. Rasanya ingin sekali menyalahkan Andrew, tapi akal sehatnya sadar bahwa kejadian semalam merupakan salah keduanya. Rani jadi memikirkan tawaran dari Pak Zion sebelumnya. Karena rasanya untuk masih bekerja di apartemen Andrew Rani tak akan sanggup meskipun bayarannya sangat besar.
Setelah membersihkan diri dan meminta maaf pada tuhan Rani pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Kali ini ia memasak nasi uduk bersama teman-temannya agar tenaga yang terkuras semalam kini terisi kembali.
Grep!! Sebuah pelukan menghentikan acara masak Rani sejenak.
"Ma-maaf Mr. Saya sedang memasak, Mr bisa tunggu di meja makan sebentar." Tolak Rani merasakan hembusan napas di lehernya semakin kencang.
"Baiklah."
Tak lama makanan tersajikan. Tanpa banyak berbicara mereka menghabiskan makanan dengan porsi yang lebih banyak dari biasanya.
"Rani sayang, keputusanku masih sama. Menikahlah denganku."
Rani menggeleng. "Sa-saya ingin mengundurkan diri saja Mr. Mari kita lupakan saja kejadian semalam."
Sontak amarah Andrew kembali tersulut. Namun kali ini ia mencoba untuk meredamnya. "Bagaimana jika kamu hamil hm?"
"Jika Mr lupa, saya ini sudah bersuami. Dan untuk pengakuan anak yang bila memang nanti hadir bisa saya usahakan. Saya rasa suami saya bisa diajak bekerja sama."
Andrew menyeringai. "Tapi bukankah semalam aku yang pertama kali menyentuhmu? Aku juga tidak sudi anakku harus dibohongi tentang anak kandungnya nanti."
Rani menghela napas dan memberanikan diri untuk berdebat. "Tolong beritahu saya, apa yang membuat Mr ingin menikahi saya. Sedangkan diluaran sana masih banyak wanita yang sangat cantik, berpendidikan tinggi serta lebih baik hati dari saya?"
"Karena kamu sudah aku rusak dengan kejadian semalam. Jadi sebagai pria lajang yang baik, aku akan bertanggung jawab. Lagipula selama aku hidup, selain adikku tidak pernah aku temui wanita setulus dan sebaik dirimu." Dalih Andrew dengan memasang wajah lugu yang menggemaskan. Tentu saja dia berdusta karena terbukti sudah ada 12 wanita perawan yang ia tiduri serta dia angkat rahimnya selama 10 tahun belakangan ini. Yah bukan pakai pengaman atau pil kontrasepsi dan juga sterilisasi. Tapi pria itu langsung mengangkat rahim wanita yang pernah ia tiduri dengan menyaksikan operasinya secara langsung.
"Maaf Mr, tapi saya tidak bisa." Tolak Rani kembali.
Saat ini akal Rani masih berjalan. Mana mungkin seorang pria kaya menikahi dirinya yang jelek, berpendidikan rendah serta tak memiliki suatu hal yang bisa dibanggakan. Pasti ada sesuatu yang ingin pria itu capai. Rizki saja yang statusnya anak bawahan neneknya mau menikahi Rani karena sebuah upeti dan warisan, apalagi pria kaya yang tampan di depannya. Sangat mencurigakan.
"Baiklah, tapi Saya ingin kita tetap tinggal bersama. Saya juga akan membantumu membuat si bedebah itu menyesal karena sudah menyia-nyiakanmu dan memilih menikah dengan wanita lain. Lusa kita akan ke dokter spesialis dan berbagai klinik kecantikan agar kamu bisa balas dendam. Sebagai gantinya kau harus melayaniku di atas ranjang."
Rani sontak menolak. Ia tidak ingin lagi berbuat hal yang jelas saja dosa besar. Ia berlari ke arah kamar dan memberesi barangnya dengan asal. Saat sampai di depan pintu, sayangnya pintu itu tak lagi bisa dibuka karena passwordnya telah diganti dan kartu aksesnya masuknya sengaja Andrew rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession's Second Husband (Hiatus)
ContoPROSES REVISI!! (☡18++) Maharani Putri Wulan J. mempunyai kehidupan dan takdir yang kurang menyenangkan. Mencintai dan menikah pada pria yang kasar, tukang selingkuh serta tak pernah meliriknya membuat keseharian Rani sesak. Alasan suaminya berperil...