12. Masalah baru ✔

2.1K 126 2
                                    

Rani's POV

Menyenangkan juga melegakan rasanya  disaat 1 masalah yang selalu berputar telah menemukan solusi dan berhasil dipecahkannya sampai usai. Perpisahan memang menyakitkan bagi sebagian orang tapi tidak denganku untuk kasus ini karena itu berarti awal baru akan dimulai. Sendu dan haru menjadi satu untuk menemukan hal baru.

Pandangan yang pertama aku lihat saat membuka mata dipagi hari ini begitu menyejukan mata. Hamparan hutan yang cukup luas dengan berujung indahnya pantai membuat hatiku semakin senang dan tenang. Tak ada yang aku pikirkan selain berjalan-jalan menikmati hidup dan berbelanja tanpa beban. Sungguh kesenangan yang tak pernah aku lupakan saat ini. Tuan Andrew selalu mempunyai suatu cara yang bisa menyenangkanku walaupun sikapnya sangat otoriter, menyebalkan dan mesum.

Setelah menjelajahi kota Bandung, pulau Lombok dan indahnya Labuan Bajo dengan 3 teluknya selama 1 bulan. Aku memutuskan untuk berlibur di pulau Bali dengan waktu cukup lama. Aku berencana akan berlibur selama 3 minggu di tempat indah ini karena banyak sekali destinasi yang sangat ingin aku kunjungi.

"Hm, hari ini kayaknya bakal asik kalau ngejelajahin pantai terus sorenya langsung perawatan. Duh kulitku jadi belang gegara kebanyakan liburan di  pantai. Mas Andrew pasti gak suka. Dia kan kalo udah ngomel ngelebihin cerewetnya Nenek."

Aku mengikat rambutku secara asal dan menggunakan sendal jepit. Outfit yang aku kenakan sedikit berbeda dengan pengunjung pantai Bali yang lain. Aku hanya menggunakan celana training panjang dan juga kaos berlengan pendek. Tak ada yang istimewa karena liburanku bukan bertujuan menarik perhatian seseorang.

 Tak ada yang istimewa karena liburanku bukan bertujuan menarik perhatian seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya di tempat tujuan aku segera memesan makanan cukup banyak. Tak lupa aku membuka lipatan handphone pemberian Ayang untuk menghubunginya setelah menyesuaikan jam.

Panggilan video call diangkat. Dapat terlihat Andrew baru saja membuka mata. Memang wajar karena aku perkirakan disana masih pukul 5 pagi. Masih terbilang dini untuk membangunkannya mengingat ia tinggal di kantor.

Dalam kamera Andrew tersenyum melihat wajahku yang nampak sudah segar dan tengah berada di luar. "Morning My Fruity." Sapanya dengan suara sedikit serak dan rendah. Mungkin kalau itu wanita lain yang mendapatinya aku yakini dia akan berteriak histeris karena tak kuasa menahan keseksian suaranya.

"Pagi juga Sayang. Hehe pasti jam tidurmu semakin berkurang karena ulahku."

Sayang? Panggilan yang menggelikan memang, tapi jika itu keinginannya aku hanya bisa pasrah. Entahlah dalam hal apapun aku memang selalu melakukannya (pasrah). Mengenai hubunganku dekangannya, belakangan ini hubungan kami semakin hari semakin menghangat meskipun dia sangat sibuk. Makanya cara bicaraku juga berubah.

"Its oke. Tidurku sudah cukup. Kamu sedang apa sekarang?"

"Aku pergi menikmati pantai dan sekarang sedang ingin sarapan. Mmm ... semalam kamu tidur jam berapa? Jangan bilang bergadang sampai pukul 2 pagi lagi." Pria di layar itu hanya tersenyum tipis. Sepertinya dugaanku benar, ia kembali bergadang karena pekerjaannya yang ia kebut.

Obsession's Second Husband (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang