OS | 02

127K 17.5K 3.4K
                                    

✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم






*****






2 minggu kemudian...

Ibra berjalan dengan sedikit membungkuk karena dirinya kini mulai masuk ke area ndalem setelah ia membuka gerbang ndalem milik Buya Khalid Zulfikar selaku pengasuh pondok pesantren Darussalam tempatnya menimba ilmu.

Tok tok tok

"Assalamualaikum." ucap Ibra setelah mengetuk pintu putih yang terbuka di depannya.

Tak lama seorang wanita bercadar seumuran Bundanya datang sambil menjawab salam, "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

Ibra menunduk dengan badan yang sedikit ia bungkukkan sebagai bentuk penghormatan kepada wanita di hadapannya ini.

"Nuwun sewu, Ning. Kulo ajeng kepanggihan kalih Buya Khalid. Buya Khalid wonten teng ndalem mboten, nggih?" tanyanya sopan.

(Permisi, Ning. Saya mau ketemu sama Buya Khalid. Buya Khalid ada di rumah tidak, ya?)

Wanita itu tersenyum tipis di balik niqab nya sebelum menjawab, "Ada, Kang. Masuk dulu, nanti saya panggilian. Monggo."

Ibra mengangguk dan mengikuti wanita tadi yang menyuruhnya untuk duduk di ruang tamu, sedangkan wanita itu sendiri masuk ke dalam untuk memanggil Buya Khalid.

"Assalamualaikum." terdengar suara seorang perempuan dari arah pintu utama ndalem.

"Wa'alaikumussalam." jawab Ibra pelan tanpa menoleh ke belakang, karena memang posisi duduknya itu memunggungi pintu.

Gadis yang baru datang tadi melihat punggung Ibra dengan kening berkerut. Lagi ada tamu ternyata, batin gadis itu.

Dirinya ingin keluar dan akan masuk lewat pintu belakang, tapi ia sudah terlanjur menginjakkan kakinya ke ndalem lewat pintu depan, jadi ya sudahlah terobos aja walaupun lagi ada tamu.

"Abi, Anin pulang, Bi." ujar gadis itu melangkah masuk tanpa menoleh sedikitpun pada Ibra.

Hacim!

Tiba-tiba saja gadis itu bersin karena memang kondisi tubuhnya sedang kurang sehat alias sedang pilek.

"Alhamdulilah." ucapnya sambil menggosok-gosok hidungnya yang gatal.

"Yarhamukallah." Ibra yang mendengar gadis itu bersin menjawab.

Gadis tadi sedikit terkejut karena ternyata suara bersinnya terdengar hingga telinga si tamu, tapi kemudian ia membalasnya, "Yahdikumullah wa Yushlihu Balakum." setelah itu ia melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti ketika bersin tadi.

Our Secret [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang