OS | 32

142K 14.9K 5.1K
                                    

✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

"Izinkan saya bantu kamu memenuhi semua list keinginan yang kamu punya."

-—Ashraf Ibrahim Al-Hariz-—

💠

"Jagalah dia untukku, Ya Allah."

-—Anindira Shireen Zulfikar-—



*****


Benar yang dikatakan Shireen, tempat yang ingin perempuan itu tuju jaraknya lumayan jauh. Mereka membutuhkan waktu 45 menit untuk sampai ke tempat yang Shireen maksud dengan menaiki ojek.

Namun mereka cukup unik. Mereka memang membayar 2 ojek. Umumnya satu tukang ojek memboncengi satu penumpang, tapi Shireen dan Ibra yang malah saling berboncengan. Ibra tidak ingin Shireen diboncengi pria lain, makan dari itu Ibra meminta dirinya saja yang memboncengi Shireen, sedangkan kedua tukang ojek yang mereka bayar juga saling berboncengan.

Sesampainya di sana, Shireen tersenyum senang memandang ke depan dengan abaya nya yang bergerak-gerak diterpa angin. Sedangkan Ibra merasa heran, mengapa istrinya meminta pergi ke pantai.

Pertanyaan tersebut belum sempat terucapkan karena Shireen sudah lebih dulu berjalan menuju dermaga, jadi mau tidak mau Ibra mengikuti langkah istrinya tersebut.

Binar mata kebahagiaan dan kerinduan terlihat jelas di mata Shireen ketika menatap hamparan laut biru. Bukan tanpa alasan Shireen ingin ke pantai ini. Ibra juga berfikir, pasti Shireen memiliki memori tersendiri dengan pantai ataupun laut.

"Kenapa ke pantai?" tanya Ibra.

"Ini tempa istirahatnya Opa." Shireen menjawab dengan mata yang terus tertuju ke depan.

Ibra terdiam tak menanggapi. Ia tidak akan menyangka jika memori tentang laut, berhubungan dengan mendiang Kakek istrinya.

"Dulu setelah Opa dikremasi, Abu Opa dilarungkan ke laut. Kita semua naik kapal buat menebar abu Opa. Jauh di sana." kata Shireen yang kemudian menunjuk ke tengah-tengah laut.

"Udah lama aku nggak ke sini. Setahun? Dua tahun? Atau 6 tahun ya? Aku sendiri lupa kapan terakhir kali datang ke sini." Shireen terkekeh pelan.

"Dan baru sekarang aku datang lagi." lalu Shireen menoleh ke arah Ibra, "Bareng suami lagi." lanjutnya.

"OPA! IRIN DATENG LAGI KE SINI LOH!!" teriak Shireen keras, namun suaranya tertutup oleh hembusan angin yang kuat.

"IRIN DATENG BARENG SUAMI IRIN, OPA! OPA BELUM PERNAH LIAT, KAN? ORANGNYA GANTENG BANGET, BAIK JUGA, TAPI BANYAK GALAKNYA!"

Our Secret [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang