✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم✨
*****
"Kenapa kamu kaya gitu sama orang tua kamu? Nggak baik bersikap kaya gini, apalagi ke Umi."
"Gus Ibra sama aja kaya Abi." ketus Shireen dengan suara yang tertahan di tenggorokan karena menahan tangis.
Ibra tak bersuara lagi dan hanya memperhatikan istrinya yang makan tapi seperti sedang menahan tangis dilihat dari nafasnya yang memburu dan matanya yang nampak berair.
Dan tak lama, sebuah isakkan kecil keluar dari mulut Shireen yang penuh oleh makanan diiringi dengan air mata yang menetes di pipi. Gadis itu dengan cepat mengusap air matanya sendiri lalu menyuap makanan lagi meski mulutnya masih penuh.
"Makan jangan sambil nangis, nanti nggak jadi daging." kata Ibra sambil mengusap air mata Shireen yang kembali menetes tanpa bisa gadis itu cegah.
Diperlakukan seperti itu malam semakin membuat Shireen menangis. Karena selama ini tidak ada yang memperlakukannya seperti ini selain Buya Khalid.
"Lah malah tambah seru le nangis. Minum dulu minum." kemudian Ibra menyodorkan segelas air putih pada gadis itu meski mulut masih penuh.
Ketika minum pun Shireen masih tetap sesenggukan. Jujur makan sambil menangis adalah hal yang paling tidak enak di dunia. Rasanya semua makanan yang ada di dalam mulut menolak untuk masuk ke dalam perut, kerongkongannya serasa tertutup hingga makanan tidak ada yang mau masuk.
Ibra beranjak dari duduknya kemudian melenggang pergi dari dapur. Shireen menghela nafas beratnya. Di sini memang tidak ada yang menyayanginya, semua orang pergi meninggalkannya sendirian.
Gadis itu mengusap air matanya sendiri kemudian melanjutkan makannya meski masih sedikit terisak.
"Makan sambil nangis tuh nggak enak. Makanan yang tadinya enak jadi nggak enak kalo makan sambil nangis."
Shireen terdiam dengan sendok yang mengambang —belum sempat ia masukkan ke dalam mulut— karena Ibra yang tiba-tiba kembali sambil membawa tissue lalu menghapus air matanya menggunakan tissue tersebut.
"Apa ngeliatin?" tanya Ibra dengan nada yang dingin seperti biasanya, ketika melihat Shireen yang menatap dirinya.
Gadis itu menggeleng kemudian kembali menunduk menatap makanannya, "Makasih." ucapnya dengan suara serak.
"Habisin makannya jangan sampe sisa, nggak boleh mubazir, abis itu tidur." tutur Ibra yang diangguki oleh gadis itu.
Beberapa menit lamanya Shireen habiskan untuk makan meski dirinya tidak berselera sama sekali. Ingin menyudahi makannya, tapi Ibra terus memantaunya. Itu membuat Shireen takut untuk untuk sekedar mendongak sekalipun, apalagi menyudahi makannya yang masih tersisa banyak. Jadi mau tidak mau ya dirinya harus menghabiskan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret [SUDAH TERBIT]
Teen FictionBab masih lengkap‼️SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA‼️ 📌Spin off "The Hidden". Disarankan baca TH dan LP dulu biar nyambung karena mereka masih satu circle wkwkwk📌 Menikah memang sesuatu hal yang cukup membahagiakan bagi seti...