Our Secret [SUDAH TERBIT]

OS | 21

✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم✨

SORRY FOR TYPO

*****

Setelah acara semalam selesai dengan sangat baik, pada pagi harinya mereka semua diberi waktu oleh Ibra untuk sekedar jalan-jalan atau beli oleh-oleh sebelum nantinya mereka kembali ke pesantren At-Taqwa jam setengah 11 siang.

"Yang tadi kita beli ditaro mana, Ning?" Kinan bertanya pada Shireen.

"Ada di sini, aman, tenang aja." jawab Shireen sambil menunjuk backpack yang ada di pangkuannya.

Kinan mengacungkan jempolnya begitupun Shireen yang juga mengacungkan jempol sambil tersenyum penuh arti, membuat Ibra curiga. Jangan-jangan istri serta adiknya itu membeli barang-barang atau apapun itu yang aneh-aneh. Karena jika diperhatikan, sifat kedua gadis itu hampir sama. Mereka itu sefrekuensi, sama-sama random.

"Opo toh, Mas? Kok ngeliatinnya gitu banget?" tanya Kinan yang menyadari tatapan curiga dari Mas nya tersebut.

"Kalian pasti mau aneh-aneh, ya?"

"Aneh-aneh apa sih, Gus? Jadi orang jangan suka suudzon, dosa." sahut Shireen sok menggurui.

"Saya nggak lagi suudzon, saya cuma tanya."

"Tapi pertanyaan Gus nya tuh lebih ke menuduh curiga."

"He'eh, Mas Ibra emang suka gitu, curiga tanpa alasan." Kinan menimpali.

Ibra menghela nafas panjang dan lebih memilih untuk tutup mulut saja. Bisa saja Ibra menyahut lagi, tapi laki-laki itu tidak ingin menimbulkan perdebatan antara suami, istri, serta adik di dalam mobil. Kali ini Ibra akan mengalah. Kita lihat saja nanti, hal aneh apa yang akan kedua gadis itu lakukan.

Selanjutnya, Shireen dan Kinan langsung terlelap beberapa menit kemudian. Mungkin karena keduanya sudah kelelahan dari pagi jalan-jalan hingga menjelang siang dan langsung berangkat pulang tanpa ada istirahat sedikitpun, makanya mereka langsung tertidur di mobil.