OS | 03

114K 16.3K 1.4K
                                    

✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم






*****





Shireen mendengus kasar, kesal dengan manusia di hadapannya ini, "Dasar Gus nyebelin."

"Ning Anin!"

Mata Shireen sontak membelalak terkejut. Bukan terkejut karena nada tinggi yang Ibra suarakan, melainkan sebutan yang Ibra gunakan barusan. Darimana Ibra tau sebutan itu?

"Kok bisa? M-maksudnya, kok tau? Kok tau panggilan itu?" tanya Shireen sedikit terbata akibat keterkejutannya barusan.

Ibra berdehem singkat dan menetralkan ekspresi wajahnya, "Sekarang kamu kembali ke asrama." laki-laki itu berucap dengan nada biasa.

"Bentar dulu, saya mau tanya. Kenapa Gus Ibra bisa nyebut saya dengan panggilan itu? Karena nggak ada yang tau panggilan itu selain keluarga dan warga pesantren Darussalam." tanya Shireen penasaran.

"Sekarang saya sedang berbaik hati untuk tidak melaporkan kamu ke petugas keamanan. Jadi sekarang kamu kembali ke asrama, tidur, karena besok kamu harus bangun gasik buat sholat tahajud." ujar Ibra mengalihkan pembicaraan.

"Tapi jawab dulu pertanyaan saya."

"Kembali sekarang, atau saya panggil petugas keamanan ke sini untuk menghukum kamu?"

"Jawab dulu pertanyaan saya."

"Kembali sekarang." Ibra menekankan kalimatnya sambil kembali melayangkan tatapan mengintimidasi.

Shireen menggeleng dan memasang wajah tak gentarnya menatap Ibra tanpa takut, "Nggak mau sebelum Gus nya jawab pertanyaan saya. Saya juga udah nggak takut, udah nggak peduli kalo Gus Ibra mau hukum saya atau mau laporin saya ke petugas keamanan."

Ibra menghela nafas panjang sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, "Baik."

Laki-laki itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling lalu menunduk sedikit dengan gestur seperti ingin menjawab pertanyaan Shireen dengan berbisik yang membuat gadis itu ikut menunduk siap mendengar jawaban Ibra.

Tapi siapa sangka, ternyata Ibra tidaklah berniat untuk menjawab pertanyaan Shireen, laki-laki itu malah kembali menegakkan tubuhnya dan berseru lumayan keras hingga membuat Shireen terlonjak kaget, "Kang!"

Sedetik kemudian, Shireen dapat melihat ada sebuah cahaya yang menyorot, gadis itu langsung kelimpungan mencari-cari tempat yang aman untuk bersembunyi, karena ia tau, sebentar lagi akan ada orang datang yang tidak lain dan tidak bukan adalah petugas keamanan.

Gadis itu buru-buru melarikan diri dan bersembunyi di balik tanaman palem kuning yang sudah tumbuh lumayan besar hingga bisa menutupi tubuh mungilnya yang berjongkok di sana.

Our Secret [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang