OS | 12

111K 15.5K 2.4K
                                    

✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم






*****



"Shireen." panggil Dila sambil menghampiri Shireen yang tengah berjalan sendirian.

"Kenapa, Dil?" tanya Shireen setelah menghentikan langkahnya.

"Iku, anu sampean ditimbali Mbah Yai." jawab Dila menyampaikan pesan yang ia dapat dari Kyai Usman.

"Mbah Yai? Ada apa ya? Tumben-tumbenan aku dipanggil." tanya Shireen heran.

"Nggak tau juga, Rin. Mending kamu langsung ke ndalem aja, nggak enak sama Mbah Yai yang nungguin."

"Gitu ya? Ya udah deh, aku ke sana dulu." Shireen langsung melenggang pergi.

"Loh, Rin! Salamnya mana?" seru Dila bertanya.

Shireen berhenti sejenak menghadap pada Dila lagi, "Assalamualaikum." kemudian ia kembali melangkahkan kakinya menuju ndalem Kyai Usman.

"Wa'alaikumussalam, Rin."

Sepanjang perjalanan menuju ndalem Kyai Usman, Shireen tak bertanya-tanya dalam benaknya perihal kyai Usman memanggilnya ke ndalem. Apa dirinya ada buat salah ya? Apa kesalahannya ini sangat fatal hingga yang memanggilnya adalah Kyai Usman langsung? Biasanya jika ada santri yang berbuat salah, petugas keamanan yang akan memberi hukuman, dan jika kesalahannya sudah berat, maka Gus Abi yang akan turun tangan. Lah ini Kyai Usman langsung yang memanggilnya.

"Shireen." Dira menyapa menantunya ketika dirinya baru keluar ndalem, ia berpapasan dengan Shireen di teras.

"Assalamualaikum, Ning." Shireen langsung menyalami tangan Ibu mertuanya itu.

"Wa'alaikumussalam." jawab Dira, "Jangan panggil 'Ning', panggil Bunda aja." kata wanita itu.

Shireen tertawa canggung, "Kan ini masih di luar ndalem, Ning. Kalo saya panggil Bunda, nanti takut ada yang denger." ujarnya lirih.

"Iya, bener sih. Bunda juga pernah ada di posisi kamu." Dira membalas, "Ya udah masuk aja, Mbah udah nungguin kamu tuh di ruang tengah. Tenang aja, nggak bakal ada yang liat, soalnya ruang tengah nggak pernah ada abdi ndalem yang ke sana." lanjutnya yang paham akan kekhawatiran menantunya ini yang takut ada orang lain liat dirinya berada di sini.

"Ya udah, saya masuk dulu ya, Ning." pamit Shireen pada Dira.

"Iya. Bunda juga mau cari Zara, dari tadi nggak keliatan. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam." jawab Shireen.

Kemudian, setelah Dira pergi, barulah Shireen masuk ke ndalem untuk menemui Kyai Usman. Aduh, rasanya sangat canggung dan segan. Shireen tidak berani menemui Kyai Usman sendirian.

Our Secret [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang