OS | 28

88.5K 14.2K 2.9K
                                    

✨بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم




*****




Setelah sikap Ustadzah Marwah kemarin yang tidak menyenangkan, perempuan itu akhirnya diberhentikan tugasnya dari pesantren At-Taqwa. Kyai Usman tidak ingin Ustadzah Marwah yang main hakim sendiri menjadi contoh tidak baik bagi para santri di sini. Kyai Usman mengambil keputusan ini juga demi nama baik pesantren. Apa yang akan orang-orang di luar sana jika tau salah satu musyrifah di sini berlaku seenaknya kepada santri.

Sudah menuduh tanpa bukti, main hakim sendiri, tidak ikhlas dalam meminta maaf pula. Kyai Usman tidak ingin pesantrennya ini memiliki musyrifah seperti itu.

Jika ditanya bagaimana perasaan Shireen, tentu saja perempuan itu senang bukan main. Akhirnya perempuan macam Ustadzah Marwah pergi juga dari lingkungannya.

Setelah 5 hari berada di ndalem dan tidak kembali ke asrama, hari ini Shireen akan kembali ke asrama setelah mendapat izin dari Ibra karena selama 5 hari ini laki-laki itu melarang Shireen pergi kemanapun.

Di 3 hari awal, sikap Ibra kepadanya lebih hangat dari biasanya. Ia memperhatikan kesehatan Shireen dengan sungguh-sungguh, memastikan bahwa Shireen pulih dengan baik. Namun, 2 hari terakhir ini, sikap Ibra entah mengapa terlihat lebih dingin kepadanya. Yang semula sudah mau menebar senyum kepadanya, kini tidak lagi. Yang semula mengajak tidur bersama, sekarang malah membiarkan Shireen tidur sendiri dengan berada di luar kamar dan akan kembali pada pukul 10 malam dimana Shireen sudah terlelap.

Shireen tidak tau apa yang membuat sikap suaminya berubah begitu drastis. Shireen pernah menanyakannya kepada Ibra, tapi suaminya itu malah menjawab dengan hal yang lain.

Sudahlah, Shireen akan memikirkannya lain kali. Untuk sekarang, Shireen lebih memfokuskan pikiran pada teman-temannya yang akan ia temui sekarang. Ia khawatir dengan ekspresi ataupun perlakuan temannya kepada dirinya nanti bagaimana.

Karena setelah kasus waktu itu, Shireen yakin pasti banyak teman-temannya yang akan menjauh atau bahkan menaruh rasa benci terhadapnya.

"Assalamualaikum." ucap Shireen pelan dengan ragu.

Satu detik, dua detik, tidak ada yang menjawab salam dari Shireen. Oleh sebab itu, Shireen mengangkat kepalanya dan menatap ke arah dalam kamar asramanya untuk melihat ada orang atau tidak di dalam sana.

Ternyata di dalam ada beberapa teman sekamarnya yang tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Assalamualaikum." Shireen kembali mengucap salam, dan barulah teman-temannya yang ada di dalam menjawab salamnya.

Mungkin mereka tidak menjawab salam Shireen yang pertama tadi karena mereka terkejut sebab tiba-tiba Shireen datang setelah 5 hari tidak terlihat sama sekali.

Our Secret [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang