GERBANG DIALOG__
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
BRAKK!!
Fiony langsung mendobrak pintu ruang kerja papahnya. Dia sangat marah dan tidak abis fikir dengan apa yang telah papanya lakukan pada istrinya sendiri.
"TUAN ALVERIO!!" Bentak Fiony keras.
"Apa kamu sudah bukan putri papah lagi sayang? sampai kamu lancang seperti itu?" ucap Vero santai dengan sebatang rokok di tanganya.
"Dimana Mami pah?" ucap Fiony dengan tatapan tajam.
"Kamu baru saja sampai nak. Kenapa langusung menanyakan wanita itu" ucap Vero dengan nada santai.
"Fio enggak pernah nyangka papah akan sekeji ini, cukup Aran yang papah sakiti dulu, jangan hancurin hidup Fio dengan papah yang selalu sakitin orang yang Fio sayang pah" ucap Fiony dengan air mata yang sudah membanjiri ke dua pipi nya.
"Apa yang sebenarnya papah mau dari Fio. Kenapa Papah selalau jauhin Fio dan sakitin orang - orang yang Fio sayang" ucap Fiony.
"Apa kamu pernah sayang sama saya Fiony?" Tanya Vero.
"Kalau papah tanya sekarang. Jawaban nya, Aku benci papah!" ucap Fiony.
"Baiklah, Dhana...bawa dia pada wanita itu sekarang. Dan kamu Fiony pulanglah kerumah karena jika tidak, wanita itu akan memiliki nasip yang sama dengan Aran. Kali ini papah serius" ucap Vero meminta anak buahnya untuk mengantar putrinya bertemu istri yang ia sekap di satu ruangan.
"Silahkan Nona" ucap Dhana mempersilahkan Fiony untuk ikut denganya.
Sepanjang perjalanan Fiony hanya menangis jujur Dhana merasa sangat tidak tega melihat Nonanya selama ini sangat menderita. Walaupun dia memang bekerja dengan Vero, tapi tidak seutunya ia membenarkan tindakan keji Vero.
"Nona..nyonya baik - baik saja nona tidak perlu hawatir" ucap Dhana pelan dan Fiony mendengarnya tapi ia tidak memberi respon apapun.
Sesampainya mereka di sana dengan cepat Fiony langsung turun dari mobil dan masuk kedalam gedung yang sangat besar itu. Ternyaa itu adalah markas milik Vero.
"Dhana katakan di mana Mami?" ucap Fiony panik.
Dhana langsung membawa Fiony bertemu dengan nyonya keluarga itu.
"Mamiii..." ucap Fiony langsung memeluk Maminya dengan sangat erat.
"Sayang..." lirih Tantri lemah.
"Mamii..maafin Fio. Fio terlambat..maafin Fio Mami" ucap Fiony menangis.
"Seharusnya kamu enggak di sini sayang, nanti papah kamu dateng" ucap Tantri mengusap airmata Fiony.
"Nyonya. Tuan Vero sendiri yang mengirin Nona muda untuk bertemu denga anda" ucap Dhana menunduk.
"Makasih Dhana" ucap Tantri berusaha untuk tersenyum.
Fiony dengan telaten melepaskan seluruh tali yang mengikat tangan dan kaki Maminya.
Dhana sungguh tidak tega melihat pemandangan di hadapanya itu, ia memutuskan untuk menunggu di luar saja. Tapi saat hendak beranjak tangan Dhana di tahan oleh Fiony.
"Iya Nona? apa Nona butuh sesuatu?" ucap Dhana pelan.
"Kak Dan, Fio boleh minta tolong bantu Fio bawa Mami kerumah sakit" lirih Fiony. Fiony memang memanggil Dhana sengan sebutan Kak Dan.
"Tentu saja Nona, printah Nona adalah tugas untuk saya" ucap Dhana.
Dhana dan Fiony pun segera membawa Tantri kerumah sakit. Dan kini Dhana dan juga Fiony tengah duduk di depan ruang ICU menunggu dokter menangani Tantri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerbang Dialog {24092020} (Chizee)
Horror"Dia yang tak terlihat" Cerita tentang Chika dan Zee.. Kalau tidak suka Skip aja ya jangan tinggalkan hal negatif.. Positif..positif aja ya salam damai✌ Semoga suka😉 See youu...:)