28. Dialog...27.

1.5K 182 11
                                    

GERBANG DIALOG___




>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Kini Chika dan juga Zee sudah berada dirumah keluarga Natio, seperti yang sudah Zee katakan dia hanya menginap satu malam di rumah keluarga Abimana sisanya selama dia menunngu rumah baru nya jadi dia akan tinggal di rumahnya bersama Mama Shani dan juga Papa Cio.

"Bunda seneng banget akhirnya kamu pulang sayang" ucap Shani dengen memeluk Chika dengan sangat erat.

"Aku juga seneng bisa bareng Bunda lagi sekarang" ucap Chika.

"Zee kamu akan tinggal seterusnya di sini kan?" tanya Shani.

"Iya Bun sampai rumah Zee sama kak Chika jadi kami akan tinggal di sini" ucap Zee yang membuat Shani langsung bersedih.

"Kenapa ngomong gitu sayang, ini juga rumah kamu dan Kenapa harus pisah sih Zee, kenapa enggak tinggal sama Bunda aja, Bunda udah enggak punya anak lagi selain kamu, Chika dan juga Christy" ucap Shani bersedih.

"Biarkan dia pergi Shan..ini keputusan dalam hidupnya, jangan lupa Zizi kita sudah lebih dari kata dewasa sekarang, dia bisa menentukan jalanya, tugas kita sudah selesai atas hidupnya" ucap Gracio dengan wajah datar.

Sebenarnya Papa Cio mengucapkan itu sebagai bentuk kekecewaanya terhadap Zee, bertahun - tahun lamanya Zee sudah tinggal jauh dari nya dan juga Shani karena Zee memilih tinggal di belanda dan sekarang ketika Cio mendapatkan putranya kembali sayangnya hubungan mereka tidak seindah yang kalian bayangkan, mereka berdua selalu memiliki perbedaan yang membuat keduanya tidak bisa saling mengasihi lebih jauh.

Walau begitu bukan berarti Zee tidak menyayangi Papanya, Zee sangat menyayangi kedua orang tuanya melebihi apapun.

"Udah jangan bahas ini, gimana kalau kita masuk" ucap Shani yang segera memecah keheningan yang terjadi.

"Bunda.." ucap Chika menghentikan langkah Shani sedangkan Cio dan Zee sudah berjalan lebih dulu.

"Iya sayang kamu butuh sesuatu?" tanya Shani dengan sangat lembut.

"Walaupun aku enggak bisa untuk bujuk anak Bunda untuk terus disini, tapi bukan berarti aku maupun Zee tidak butuh kalian, kami masih sangat membutuhkan bimbingan Bunda dan Papa, terutama Chika, terus bimbing Chika ya Bunda, untuk bisa jadi istri dan putri yang baik untuk rumah ini" ucap Chika dengan sangat lembut yang mampu membuat airmata Shani mengalir mendengar penuturan Chika.

***

"Papa tau, tidak ada satu orang pun yang bisa merubah jalan pikiranmu dan papa tau benar kamu tidak akan mengubah keputusanmu itu" ucap Cio pada Zee saat di meja makan, dan posisisnya Chika dan Shani belum sampai.

"Papa tau sendiri alasan ku jadi aku tidak perlu menjelaskanya kembali" ucap Zee datar.

"Itu masalalu Zeevan apa yang kamu takuti?" ucap Cio.

"Masa lalu yang akan menghancurkan masa depan aku, istriku dan mungkin juga cucu - cucu papah di masa depan nanti, dan aku tidak akan mengambil resiko sekecil apapun" ucap Zee.

Cio hanya bisa pasrah dengan keputusan putranya yang memiliki sifat keras kepala itu.

Kini mereka berempat sudah berada di meja makan, da Shani sudah menyiapkan semua makanan kesukaan semua orang termasuk Chika.

"Sini aku ambilin" ucap Chika kemudian mengambilkan makanan untuk Zee.

Zee hanya bisa tersenyum memandang wajah samping Chika yang sedang sibuk mengambilkan makanan untuknya.

Gerbang Dialog {24092020} (Chizee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang